Jenderal Dudung Dipolisikan oleh Koalisi Ulama Soal Penistaan Agama, Ini Tanggapan Jenderal Andika

Jenderal Andika Perkasa memastikan telah menindaklanjuti laporan masyarakat yang mengatasnamakan KUHAP APA terhadap Dudung ke Pusat Polisi Militer

Editor: Mumu Mujahidin
SETPRES/AGUS SUPARTO via KOMPAS.com
Panglima TNI terpilih, Jenderal Andika Perkasa (kiri) berpose bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) terpilih, Letjen TNI Dudung Abdurachman, saat hari pelantikan keduanya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/11/2021). Presiden Jokowi melantik Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Dudung Abdurachman sebagai KSAD menggantikan Panglima TNI terpilih yang juga dilantik hari ini, Jenderal Andika Perkasa. 

"Jadi tidak sepantasnya secara etika dan secara hukum," kata Damai dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (30/1/2022).

Dalam pandangan Damai, ucapan yang disampaikan Dudung tidak elok.

Menurutnya, pernyataan Dudung juga sarat dengan tindak pidana formil dan mengandung delik umum.

Artinya, kata dia, tidak perlu dilaporkan pun aparat yang berwenang bisa untuk mengusut atau memproses Dudung secara due proccess atau ketentuan yang berlaku.

"Oleh karenanya, dengan terpaksa kami telah membuat pengaduan atau laporan terhadap Jenderal Dudung sesuai hukum dan perundang-undangan yang berlaku," katanya.

Baca juga: Jenderal Dudung Serahkan Sepenuhnya Pengejaran KKB Papua Kepada Staf Operasi Mabes TNI

Damai mengklaim bahwa laporan terhadap Dudung telah diterima oleh petugas bernama Agus Prasetyo.

Tak Segan Tindak Prajurit yang Terpapar Kelompok Radikal

Dudung menegaskan tidak akan segan menindak secara hukum prajurit TNI Angkatan Darat (TNI AD) yang terpapar paham kelompok radikal.

Dudung menegaskannya saat menyampaikan penjelasan terkait tujuh perintah harian KSAD kepada seluruh personel TNI AD yang ikut dalam apel gelar pasukan TNI AD di wilayah Jabodetabek di Monas Jakarta Pusat pada Selasa (25/1/2022).

"Saya tidak akan segan untuk menindak secara hukum kepada prajurit yang sudah terpapar kelompok radikal," kata Dudung.

Ia juga menekankan agar seluruh personel TNI AD mempertajam kepekaan terhadap perkembangan situasi dan melakukan tindakan proaktif terhadap segala bentuk ancaman, terutama yang dapat menganggu persatuan dan kesatuan bangsa.

Dudung mengatakan saat ini di media sosial sudah banyak kelompok maupun orang per orang yang mencoba menganggu persatuan dan kesatuan bangsa. 

Untuk itu ia juga menekankan kepada seluruh personel TNI AD untuk memegang teguh Pancasila dan bijak dalam menyikapi media sosial terutama yang memberikan pengaruh radikal.

"Saya katakan antisipasi perkembangan-perkembangan saat ini. Jangan terkecoh dengan perkembangan di media sosial, bahkan jangan coba-coba apabila ada kelompok radikal yang masuk di tubuh TNI AD," kata dia.

Baca juga: Andika Perkasa Jadi Jenderal TNI Paling Kaya, Hartanya Hampir 3 Kali Lipat Kekayaan Presiden Jokowi

Telepon Danyon saat Poster Ceramah Haikal Hassan Beredar

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved