Bocah dan Bumil Diduga Positif Omicron
Lama Tak Rawat Pasien Covid-19, di Februari 2022 Ini RSUD Indramayu Kembali Rawat Pasien Positif
, RSUD Indramayu yang merupakan rujukan pertama penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Indramayu kembali merawat pasien.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Tiga pasien yang kini dirawat di RSUD Indramayu menjadi kasus pertama pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit pada tahun 2022.
Padahal, sepanjang Januari 2022 lalu, tidak ada pasien yang dirawat di RSUD Indramayu.
Baru pada Februari 2022 ini, RSUD Indramayu yang merupakan rujukan pertama penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Indramayu kembali merawat pasien.
Tiga pasien yang dirawat ini pun diduga positif Covid-19 varian omicron.
"Masyarakat harus tetap waspada," ujar Direktur RSUD Indramayu, Deden Bonni Koswara kepada Tribuncirebon.com, Kamis (3/2/2022).
Baca juga: Dugaan Kasus Omicron, Dinkes Indramayu Akan Ambil Sampel Pasien dan Dikirim ke Labkesda Jabar
Baca juga: Ada 10 Kasus Baru Covid-19, Dinkes Majalengka Tunggu Hasil Lab Terkait Omicron
Deden Bonni Koswara menyampaikan, dalam riwayatnya, ketiga pasien yang terdiri dari dua ibu hamil dan satu anak usia 11 tahun itu tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri.
Mereka hanya mengeluhkan flu, namun saat diperiksa, ketiganya dinyatakan positif Covid-19.
Hanya saja, dari hasil pemeriksaan tersebut, kata Deden Bonni Koswara, nilai CT value-nya ketiganya kurang dari 30.
Sehingga dicurigai terpapar Covid-19 varian Omicron.

Dijelaskan Deden Bonni Koswara, berdasarkan surat kewaspadaan dini yang dikeluarkan Kemenkes RI, pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan nilai CT value kurang dari 25 patut dicurigai positif varian omicron.
Sebagai langkah antisipasi terjadinya lonjakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun membuat kebijakan untuk mencurigai pasien yang memiliki CT value kurang dari 30.
"Dan mereka ini CT value-nya kurang dari 30," ujar dia.
Dalam hal ini, soal kasus itu, kata Deden Bonni Koswara sudah dilaporkan ke Dinkes Indramayu.
Dinkes Indramayu pun rencananya akan mengambil sampel dari pasien yang bersangkutan kemudian dikirim ke Labkesda Provinsi Jawa Barat untuk pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).