Bikin Ricuh di Mapolda Jabar, Ketua Umum GMBI Ditangkap Aparat Polda, Sebagian Lain Masih Diburu
pihaknya telah berhasil menangkap ketua umum Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) atas nama Fauzan Rachman.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengumumkan bahwa pihaknya telah berhasil menangkap ketua umum Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) atas nama Fauzan Rachman.
"Sekarang sedang dilakukan pemeriksaan termasuk beberapa orang yang kemarin sempat lakukan aksi dan memimpin aksi," ujarnya, Jumat (28/1/2022).
Dia menegaskan pihaknya sedang lakukan pemeriksaan, namun masih ada beberapa orang yang masih diburu. Adapun lokasi penangkapan Ketua Umum GMBI, Kabid Humas mengaku menangkapnya di kediaman Fauzan di Awiligar Kota Bandung.
"Tadi malam ketua umum GMBI ditangkap di kediamannya. Semua statusnya masih saksi. Pemeriksaan akan dilakukan secara maraton, karena banyak supaya bisa dilihat siapa-siapa yang terlibat pidana," ujarnya.
Ketika ditanyakan jumlah massa yang masih diamankan di Mapolda, Kabid Humas mengaku masih perlu dicek dahulu.
"Tadi belum sempat dicek baru memisah-misahkan dan pemeriksaan maraton. Untuk mereka yang terindikasi narkoba ada 19 orang," katanya seraya mengatakan ada dua orang yang terkonfirmasi positif covid.
Ricuh
Polda Jabar mengamankan ratusan anggota Organisiasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia ( GMBI) yang merusuh saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolda Jabar, Kamis (27/1/2022).
Menurut pantauan Tribun, ratusan anggota Ormas GMBI ini dikumpulkan di halaman Mapolda Jabar untuk dilakukan pendataan dan tes urine.
Dari informasi yang dihimpun, ormas GMBI yang melakukan unjuk rasa ini sempat melakukan pelemparan serta perusakan fasilitas di lingkungan Mapolda Jabar.
Baca juga: MENCEKAM! Dua Ormas di Karawang Terlibat Bentrokan, Satu Unit Mobil Hancur Dua Orang Luka-luka
Tak hanya itu, anggota Ormas GMBI juga sempat melakukan pembakaran hingga penutupan jalan Soekarno-Hatta. Bahkan, ada yang nekat menaiki patung Maung Lodaya.
Ormas GMBI melakukan unjuk rasa ke Polda Jabar menuntut pengusutan kasus kekerasan terhadap salah satu anggota GMBI di Kabupaten Karawang beberapa waktu lalu, yang menjadi korban saat aksi damai di salah satu perusahaan.

Baca juga: Kronologi Bentrokan Ormas LSM di Karawang, Kapolres Janji Tindak Para Pelaku
Bypass Ditutup
Jalan Soekarno Hatta, tepatnya di depan Markas Polda Jabar ditutup sementara, Kamis (27/1). Hal ini disebabkan adanya aksi unjuk rasa yang dilakukan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) yang menutup sebagian ruas jalan tersebut.
Berdasarkan pemantauan di lokasi, dua lajur Jalan Soekarno Hatta di depan Mapolda Jabar ditutup karena dijadikan parkir kendaraan pengunjuk rasa. Pengunjuk rasa pun duduk-duduk di badan jalan yang mengarah ke pusat Kota Bandung tersebut.
Dengan demikian, kendaraan dari arah Bundaran Cibiru yang tengah menuju pusat kota dialihkan ke jalur lainnya. Sampai pukul 13.00, jalur arah barat ini pun masih ditutup. Akibatnya, kepadatan lalu lintas pun terjadi dari mulai Cinunuk di Cileunyi, sepanjang sekitar 4 kilometer.
Sedangkan, jalur dari arah pusat Kota Bandung menuju Bundaran Cibiru pun tersendat. Namun demikian, di jalur ini kendaraan masih bisa melaju walaupun di perempatan Gedebage petugas mengalihkan arus kendaraan ke Jalan Rumah Sakit atau Gedebage Selatan.
Kepadatan lalu lintas ini kian parah karena penutupan terjadi berbarengan dengan jam pulang sekolah dan jam istirahat makan siang. Para pelajar dan pekerja terlihat berjalan kaki di trotoar untuk mencapai tukuannya, menghindari kemacetan lalu lintas.
Di badan jalan pun, pengunjuk rasa membakar ranting dan pembatas jalan sehingga tidak bisa dilewati kendaraan. Massa kemudian masih duduk-duduk di badan jalan dan trotoar, memblokade arus lalu lintas.
Dalam spanduk yang dibentangkannya, massa meminta pemenuhan janji Kapolda Jabar untuk menyelesaikan kasus kekerasan terhadap salah satu anggota GMBI di Kabupaten Karawang beberapa waktu lalu, yang menjadi korban saat aksi damai di salah satu perusahaan.
Minta Maaf
Ketua Umum Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia ( GMBI) Fauzan Rachman meminta maaf atas unjukrasa rusuh anggotanya di Mapolda Jabar pada Kamis (27/1/2022).
“Saya secara pribadi dan sebagai ketua umum memohon maaf kepada Kapolda Jabar beserta jajarannya atas kerusakan yang terjadi. saya siap bertanggung jawab dan akan menindak tegas anggota GMBI yang terlibat” kata Fauzan Rachman dala. Keterangannya pada Tribun.
Ia menyebut bahwa unjukrasa itu terkait mempertanyakan Polda Jabar atas penanganan kasus pengeroyokan anggota GMBI Karawang hingga meninggal pada November 2021.

Baca juga: Ratusan Anggota GMBI Diamankan Polisi, Demo Sambil Merusak dan Nekat Naik Patung Maung Lodaya
Unjukrasa tersebut digelar sejak siang. Massa yang banyak sempat membuat arus lalu lintas di Jalan Soekarno-Hatta macet.
Pengalihan jalan dilakukan dari arah Kota Bandung menuju Cileunyi maupun sebaliknya.
Kata dia, di awal unjukrasa berjalan tertib. Bahkan beberapa perwakilan GMBI diterima baik oleh jajaran kepolisian untuk audiensi.
Baca juga: Berdemo di Depan Markas Polda Jabar, Anggota Ormas GMBI Ada yang Positif Gunakan Narkoba
Namun ribuan massa diluar tidak dapat terkontrol dan mendesak masuk ke halaman Mapolda Jabar, sehingga beberapa pagar dan bangunan rusak terinjak oleh massa.
Kata dia, massa yang tersulut emosi sebagai bentuk simpati ada rekannya yang meninggal dikeroyok.
Keributan di Mapolda Jabar itu merupakan aksi spontanitas dari massa yang emosi karena proses hukum terkesan lambat, tambah Fauzan.
"Kami berharap proses hukum tragedi Karawang dapat diselesaikan secepatnya dan seadil-adilnya, agar tidak terjadi lagi keributan-keributan lain," katanya.
Baca juga: Polda Jabar Buru Anggota GMBI yang Menaiki Patung Maung Lodaya saat Unjuk Rasa
Baca juga: Polda Jabar Tegaskan Sudah Limpahkan Perkara Perampasan Nyawa Anggota GMBI ke Jaksa.
Buntut Aksi GMBI
Petugas Polres Cirebon Kota menggelar razia anggota Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Jalur Pantura, Kamis (27/1/2022) malam.
Razia yang berlangsung di Bundaran Kedawung, Kabupaten Cirebon, dan Jalan Jenderal Sudirman, Kota Cirebon, itu tindak lanjut aksi GMBI yang berujung kericuhan di Mapolda Jawa Barat.
Dalam razia itu, para petugas tampak menyetop kendaraan minibus dan truk kemudian mengecek KTP serta penumpang yang menaikinya.
Bahkan, sejumlah kendaraan travel pun turut dihentikan dan penumpangnya diminta menunjukkan kartu identitas dirinya kepada petugas.

Kasat Lantas Polres Cirebon Kota, AKP Triyono Raharja, mengatakan, razia itu untuk mengyekat anggota GMBI asal Kota Cirebon yang baru pulang dari Bandung.
"Sasaran razia ini adalah anggota LSM GMBI dari Kota Cirebon yang terlibat dalam aksi kericuhan di Mapolda Jabar," kata AKP Triyono Raharja saat ditemui di Bundaran Kedawung, Kabupaten Cirebon, Kamis (27/1/2022) malam.
Ia mengatakan, razia itu pun untuk mengantisipasi aksi kericuhan susulan yang dilakukan GMBI di wilayah hukum Polres Cirebon Kota.
Karenanya, pihaknya mencegah terjadinya hal semacam itu melalui razia di pintu masuk wilayah Kota Cirebon demi menjaga kondusivitas daerah.
"Kami belum menemukan anggota GMBI yang diduga mengikuti aksi kericuhan di Mapolda Jawa Barat dalam razia kali ini," ujar Triyono Raharja.
Triyono menyampaikan, jika nantinya ditemukan anggota GMBI yang terindikasi mengikuti aksi tersebut maka akan diamankan.
Mereka bakal diserahkan ke Satreskrim Polres Cirebon Kota untuk diperiksa lebih lanjut dan memastikan sejauh mana keterlibatannya dalam unjuk rasa itu.
Baca juga: Anggota GMBI yang Naik Patung Maung Lodaya Berhasil Diamankan Jajaran Polda Jabar, Ini Tampangnya