Kasus Subang

Kabar Terbaru Kasus Subang Tangis Danu Pecah, Taufan Sebut Tuduhan Pihak Yosef Terpatahkan

Baru-baru ini Danu sapaan akrabnya sedit lega pasalnya tuduhan terhadapnya terpatahkan melalui statmen polisi.

Editor: Mumu Mujahidin
(Youtube)
Muhammad Ramdanu saat bersimpuh di kaki kedua orang tuanya sambil menangis 

TRIBUNCIREBON.COM - Muhammad Ramdanu alias Danu, saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat dituduh habis-habisan menjadi pelaku pembunuhan.

Baru-baru ini Danu sapaan akrabnya sedit lega pasalnya tuduhan terhadapnya terpatahkan melalui statmen polisi.

Belum lama ini pemuda yang baru genap berusia 22 tahun, ini merayakan ulang tahun dengan sungkeman kepada kedua orang tuanya.

Momen bertambah usianya Danu ini disambut bahagia Achmad Taufan Soedirjo, kuasa hukum yang mendampingi Danu sebagai saksi kasus tewasnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu

"Selamat hari ulang tahun kepada Adinda Danu. semoga di hari ulang tahun ini mendapatkan keberkahan. disehatkan dan dilancarkan segala upayanya," kata Taufan dikutip dari channel youtube Heri Susanto. 

Baca juga: UPDATE Kasus Subang, Polisi Sebar Sketsa Wajah Terduga Pembunuh ke Seluruh Polda, Warga Bisa Lapor

Taufan memiliki pesan khusus kepada Danu di hari ulang tahunnya. 

Dia berharap Danu jauh lebih baik ke depannya. 

"Pesan kami semoga Danu tahun ini memiliki semangat baru untuk jauh lebih maju lagi, memiliki motivasi untuk berkarya ke depan," katanya 

Momen ulang tahun ini juga disambut keluarga Danu

Pria yang juga saksi kunci kasus penemuan mayat Tuti Suhartini dan Amalia Mustika ratu ini bersimpuh, cium kaki lalu minta maaf kepada ibunya.

Tangisan Danu pun pecah saat ia mendadak mengucapkan kata maaf.

“Mah, hampura nya mah,” ucap Danu meminta maaf sembari bersimpuh.

Kemudian ibu Danu pun memegangi kepala Danu sembari mendoakannya.

“Cing sabar nya, cing jadi anak soleh, nurut, ulah ngalawan wae,” ucap ibu Danu sembari menangis.

Setelah selesai meminta maaf kepada sang ibu, Danu juga meminta maaf kepada sang ayah.

Baca juga: KABAR Kasus Subang Danu Bebas dari Tudingan, Pengacara : Ada Kepentingan Besar di Balik Pembunuhan

Tangis Danu pun kembali pecah, saat sang ayah memberikan pesan dan doa untuknya.

“Yah, hampura mun boga salah (Ayah, minta maaf jika saya punya kesalahan),” ucap Danu.

Kemudian ayah Danu langsung memberikan pesan agar putra satu-satunya itu kuat menghadapi cobaan.

“Kamu harus tabah menghadapi cobaan ini ya, Danu harus kuat.”

“Apa pun yang orang lain katakan, serahkan diri kepada Allah SWT.”

“Apa pun itu masalahnya kembalikan kepada Allah,” ujar ayah Danu.

Sontak perkataan sang ayah itu membuat Danu menangis sesenggukan.

Selain kepada kedua orang tuanya, Danu juga meminta maaf kepada uwaknya.

Lantas uwaknya itu juga mendoakan agar Danu ikhlas dan tetap rendah hati.

Usut punya usut, Danu melakukan permintaan maaf tersebut sebagai tanda jasa.

Danu meminta maaf kepada kedua orang tuanya dan orang terdekatnya karena ia sedang berulang tahun.

Baca juga: Kabar Baru Kasus Subang, Kades Jalancagak Curigai Danu: Tahu Mayat Tuti di Alphard Sebelum Inafis?

Diketahui, saksi kasus Subang itu baru menginjak usia ke-22.

Danu pernah dituding terlibat dalam kasus perampasan nyawa Tuti Suhartini yang merupakan bibinya sendiri serta anaknya, Amalia Mustika Ratu, 18 Agustus 2021.

Danu dicuriga setelah dituding saksi lainnya yang tak lain suami korban, Yosef.

Danu disebut memiliki akses ke rumah yang jadi tempat kejadian perkara (TKP).

Lebih dari itu, hal yang memberatkan Danu dicurigai karena juga pernah mengungkap beberapa pengakuan kontroversi.

Satu di antaranya pengakuannya soal dirinya yang diminta oknum banpol masuk ke TKP, satu hari setelah mayat Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan di dalam bagasi mobil Alphard.

Meski sudah ditangani berbagai pihak kepolisian, perjalanan kasus Subang sejauh ini masih belum cukup membuahkan hasil.

Baca juga: UPDATE Kasus Subang Tak Ada Lagi Saksi Diperiksa, Yosef Sempat Bicara Keras sambil Acungkan Telunjuk

Muhammad Ramdanu saat bersimpuh di kaki kedua orang tuanya sambil menangis
Muhammad Ramdanu saat bersimpuh di kaki kedua orang tuanya sambil menangis (Youtube)

Tudingan ke Danu Terpatahkan?

Pernyataan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo bahwa polisi masih mengejar buronan atau DPO (daftar pencarian orang) kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, disambut gembira kubu Danu

Seperti diketahui, selama ini Danu kerap disudutkan dan dicurgai terlibat dalam kasus pembunuhan yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu

Bahkan Danu juga dicurigai oleh kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat sebagai sosok di balik sketsa wajah pelaku yang dirilis Polda Jabar akhir tahun 2021 silam. 

Dengan status pelaku yang masuk DPO, kuasa hukum Danu, Achmad Taufan Soedirjo memastikan bahwa kecurigaan terhadap kliennya sudah terpatahkan. 

"Kami bersyukur bahwa klien kami yang akhir-akhir ini disudutkan dan dicurigai oleh pihak-pihak tertentu, akhirnya terpatahkan," kata Taufan seperti dikutip dari channel youtube Heri Susanto. Dengan status DPO itu mengindikasikan bahwa pelaku pembunuhan ini dari luar atau bukan termasuk daftar saksi yang selama ini diperiksa polisi. 

Hal ini, menurut Taufan adalah progres yang baik untuk mengusut tuntas kasus ini. 

Dari analisisnya, jika pelaku pembunuhan dari luar, biasanya tidak punya tendensi, dendam atau ikatan asmara.

Dan, biasanya mereka adalah kelompok profesional yang memiliki keahlian melakukan eksekusi pembunuhan. 

Baca juga: UPDATE Kasus Subang Tak Ada Lagi Saksi Diperiksa, Yosef Sempat Bicara Keras sambil Acungkan Telunjuk

Hal ini dimungkinkan karena sudah lima bulan kasus ini terjadi, polisi juga belum bisa mengungkapnya.

"Kesulitan ini lah yang mengindikasikan mereka profesional. Mengerti SOP-SOP penyidik. Ditambah minimnya bukti pendukung, CCTV buram. Jejak atau sidik jari juga sulit ditemukan karena pelaku merapikan perbuatannya dengan baik. Kalau orang awam sulit," katanya. 

Taufan berharap DPO ini bisa segera ditangkap sehingga bisa diketahui siapa-siapa saja di belakangnya. 

"Kalau pelaku dari luar, pelaku tidak ada tendensi apapun. Dia hanya menjalankan tugas.
Siapa yang memberi tugas, siapa yang membayar, siapa yang berkepentingan di sini," katanya. 

Taufan juga mencermati kondisi TKP saat kejadian, dimana kondisi rumah tidak ada yang rusak serta tidak ada satu pun barang yang hilang kecuali tiga ponsel Amalia.

Dia menduga, ada pihak yang memudahkan pelaku melakukan aksinya tersebut.  

"Pembunuhan dilakukan jam 11-12 (malam) dan yang dahulu adalah ibu tuti. Ini sudah hilang asumsi tentang asmara. Ini pasti ada motif lain yang harus ditelusuri polisi. Kalau motif ketemu, akan relatif mudah," katanya. 

Taufan menduga ada kepentingan besar di balik pembunuhan ini karena mengorbankan seseorang sebagai pelakunya. 

"Bukan hanya sakit hati semata. Tapi ini dendam atau kepentingan besar yang sifatnya global. Saya yakin posisi Danu, jauh dari motif-motif itu," katanya. 

Menurut Taufan, pembunuhan ini sudah direncanakan beberapa bulan sebelumnya. Sudah dipelajari dan sudah diarahkan. 

Namun, dia yakin pembunuhan ini akan segera terungkap karena tidak ada kejahatan yang sempurna.

Baca juga: UPDATE Kasus Subang Hari Ini, Kuasa Hukum Yosef, Yoris, dan Mimin Terus Menanti Janji Kapolda Jabar 

Lihat video selengkapnya 

Seperti diketahui, saat ini, Polda Jabar dan jajarannya tengah memburu terduga pelaku yang sosoknya telah dibuat dalam bentuk sketsa wajah. 

Pelaku pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu yang diduga berusia 30 tahun ini belum diketahui keberadaannya. 

Menurut Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, pihaknya sampai saat ini masih terus berusaha menangkap terduga pelaku.

"Subang juga masih penyidikan. Masih mengejar DPO," ujar Ibrahim Tompo saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (22/1/2022).

Sketsa terduga pelaku pun, kata dia, sudah disebar ke seluruh Indonesia.

"Sketsanya sudah kami sebar ke polres-polres wilayah, sampai ke polda seluruh Indonesia juga terkirim (sketsanya)," katanya.

Sebelumnya, Polda Jabar berhasil mendapatkan sketsa wajah terduga pelaku dari hasil keterangan saksi-saksi potensial, serta bantuan Inafis Bareskrim Mabes Polri.

Pihaknya juga mengaku sudah menyebarkan sketsa wajah terduga pelaku ke masyarakat, untuk membantu menemukan pelaku.

 "Kami imbau kepada masyarakat bagi yang mengetahui identitas yang sama dengan sketsa itu agar memberikan informasi kepada pihak kepolisian," katanya. (Tribun Jabar)

Berita lain terkait Kasus Subang

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved