Gejala Utama Omicron Pada Pasien Meninggal adalah Sesak Nafas, DPR Minta Pemerintah Antisipasi

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat dua kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia tersebut memiliki gejala utama yakni sesak nafas.

Editor: Mumu Mujahidin
Justin TALLIS / AFP
Gambar ilustrasi yang diambil di London pada 2 Desember 2021 menunjukkan empat jarum suntik dan layar bertuliskan 'Omicron', nama varian baru covid 19, dan ilustrasi virus. 

TRIBUNCIREBON.COM - Pasien Covid-19 varian Omicron yang meninggal dunia menunjukkan gela sesak nafas.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat dua kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia tersebut memiliki gejala utama yakni sesak nafas.

Kedua kasus tersebut merupakan pelaporan fatalitas pertama di Indonesia akibat varian baru yang memiliki daya tular tinggi.

"Gejala utama sesak karena saturasi kurang dari 80 persen," ujar Nadia, Minggu (23/1/2022).

Namun demikian, Nadia tak menjelaskan lebih rinci mengenai kronologi gejala yang dialami dua pasien Covid-19 varian Omicron tersebut hingga akhirnya meninggal dunia.

Ilustrasi sesak nafas:
Ilustrasi sesak nafas: (Shutterstock)

"Satu kasus merupakan transmisi lokal, meninggal di RS Sari Asih Ciputat dan satu lagi merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri, meninggal di RSPI Sulianti Saroso," ujar Nadia.

Nadia juga menyebut kedua pasien tersebut memiliki komorbid.

Selain itu, Nadia juga mengungkapkan, salah satu pasien adalah lansia berjenis kelamin laki-laki yang merupakan kasus transmisi lokal belum divaksinasi Covid-19.

Ia memiliki penyakit penyerta di antaranya hipertensi dan penyakit ginjal.

Saat dikonfirmasi ke RS Sari Asih Ciputat, dalam keterangan tertulis mereka mengatakan pasien lansia dengan inisial MR (64) datang ke IGD pada 11 Januari 2022 dengan beberapa keluhan dan penurunan kesadaran.

Baca juga: Dua Pasien Covid-19 Varian Omicron Meninggal untuk Pertama Kalinya di Indonesia, Ini Kata Kemenkes

"Saat dilakukan diagnosa penyakit melalui rontgen, tes antigen, dan swab test PCR, pasien dinyatakan positif Covid-19. Karena kondisi pasien, dari IGD kemudian dirawat di ruang ICU isolasi untuk mendapatkan perawatan intensif," tulis RS Sari Asih Ciputat dalam keterangan tertulis mereka.

"Pasien sudah meninggal di hari kedua perawatan ICU isolasi," jelas RS Sari Asih Ciputat.

Opsi Lockdown

Strategi Lockdown saat ini menjadi opsi yang berat saat ini.

Apa lagi masyarakat saat ini sudah masuk pada tahun ketiga di pandemi Covid-19.

Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman mengatakan strategi lockdown memiliki efektifitas yang kurang.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved