Siswa MI di Sukabumi Wafat Sepekan Setelah Divaksin, Ternyata Bukan Karena KIPI Tapi Penyakit Ini
Muhamad Davin Alfian (MDF) yang meninggal dunia sepekan setelah mendapatkan vaksin bukan meninggal karena KIPI
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Sukabumi, Dian Herdiansyah.
TRIBUNCIREBON.COM, SUKABUMI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi mengatakan Muhamad Davin Alfian (MDF) yang meninggal dunia sepekan setelah mendapatkan vaksin bukan meninggal karena dampak dari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Covid-19.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Sukabumi, Rika Mutiara menjelaskan atas piahknya telah melakukan investigasi, dipimpin langsung oleh Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) dan dihadiri langsung oleh para pakar spesialis anak.
Baca juga: Begini Kondisi Siswa Kelas 6 SD di Sukabumi Sebelum Dinyatakan Meninggal Dunia Setelah DIvaksin
“Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan, didapati kesimpulan bahwa penyebab kematian anak adalah syok septik akibat sepsis yang diderita anak,” ujar Rika dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/1/2022).
Rika menerangkan, sepsis adalah kondisi di mana kuman sudah menyebar ke seluruh tubuh dan kemudian merusak organ dan sistem yang ada dalam tubuh seseorang.
Adapun penyebab sepsis pada anak adalah diare. Ia pun meminta masyarakat agar tetap tenang dan sama-sama berupaya agar terhindar dari Covid-19.
Baca juga: Orang Tua MDA Masih Terbaring Lemas, Tak Menyangka Anaknya Meninggal Dunia Setelah Divaksin
“Sehingga dapat disimpulkan, bahwa syok septik yang diderita almarhum bukan karena imunisasi tetapi koinsiden," teranya.
Pihaknya, kata Rika menghimbau masyarakat agar tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak jelas kaitan dengan meningalnya seseorang sesudah di vaksin.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak jelas dan tidam bida dipertanggungjawabkan kebenarannya," imbuhnya.