Kanker Payudara
Ciri-ciri Kanker Payudara Penyakit Mematikan pada Wanita, Waspada Jika Mulai Ada Gejala-gejala Ini
Karenanya, kanker payudara dinilai sebagai salah satu penyebab utama tingginya angka kematian pada kaum wanita.
Namun, cairan ini bukanlah ASI (air susu ibu). Cairan ini bisa encer atau kental serta berwarna cokelat kemerahan, seperti darah.
Cairan ini memang tak selalu menandakan kanker. Bisa jadi keluarnya cairan dari puting ini merupakan tanda masalah kesehatan lain, seperti infeksi payudara.
Meski demikian, tak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter saat Anda mengalaminya. Dokter akan memeriksa kondisi Anda serta mendiagnosis penyebab pasti dari tanda tersebut.
4. Kelenjar getah bening membengkak
Pembengkakan pada kelenjar getah bening juga bisa menjadi salah satu ciri penyakit kanker payudara.
Pasalnya, sel kanker di payudara bisa berpindah dan menyebar ke kelenjar getah bening.
Adapun kelenjar getah bening (KGB) adalah kumpulan dari jaringan sistem kekebalan tubuh yang bertugas melawan mikroorganisme asing, termasuk sel kanker.
Jika sel kanker sampai masuk ke kelenjar getah bening, kelenjar ini akan mengalami pembengkakan.
Selain pada ketiak, kelenjar getah bening di dekat tulang selangka juga biasanya ikut membengkak.
Benjolan kelenjar getah bening ini umumnya cenderung kecil dan padat, tetapi terasa lunak jika disentuh.
Benjolan ini juga akan tumbuh besar dan melekat dengan jaringan sekitar ketiak.
5. Payudara besar sebelah
Umumnya, kedua payudara wanita memang memiliki ukuran dan bentuk yang tidak sama persis.
Namun, Anda harus waspada jika payudara Anda terlihat besar sebelah secara signifikan.
Kondisi ini bisa jadi merupakan tanda atau gejala kanker pada payudara Anda.
Payudara yang besar sebelah bisa terjadi karena adanya benjolan di payudara, akibat sel kanker yang berkembang di area tersebut.
Sisi payudara yang terdapat benjolan akan membengkak, sehingga akan tampak turun atau merosot dari sisi payudara yang lain.
Dengan demikian, sisi payudara yang terkena kanker ini akan tampak lebih besar dari sisi payudara satunya.
Jika Anda mengalami pembengkakan pada payudara tanpa alasan yang jelas, jangan ragu untuk memeriksakannya ke dokter. Dokter akan memastikan penyebab dari gejala tersebut.
6. Puting susu masuk ke dalam atau tertarik
Selain keluarnya cairan dari puting, perubahan pada puting lainnya juga bisa menjadi gejala dan tanda-tanda Anda terkena kanker payudara.
Perubahan ini, yaitu masuknya puting atau puting seperti tertarik ke dalam.
Kondisi ini terjadi karena sel kanker bisa menyerang dan mengubah sel di belakang puting.
Perubahan ini bisa menyebabkan puting susu terbalik atau seperti menjorok masuk ke dalam.
Padahal, puting susu yang normal akan tampak menonjol keluar.
Selain ujung puting yang masuk ke dalam, bentuk dan ukuran puting juga kerap berubah jauh dari aslinya.
Meski begitu, bukan berarti Anda otomatis positif mengidap kanker payudara jika mengalami gejala ini.
Perubahan pada penampilan puting juga bisa disebabkan oleh infeksi atau kista payudara.
Pastikan Anda menghubungi dokter jika gejala-gejala tersebut baru muncul atau belum pernah diperiksakan.

Pentingnya periksa ke dokter secara rutin
Meski Anda tidak memiliki benjolan atau gejala kanker payudara di atas, Anda tetap perlu memeriksakan kondisi payudara Anda secara rutin.
Dengan memeriksakan diri, Anda akan bisa turun tangan untuk mencegah penyakit ini berkembang ke stadium lanjut dan menyebar ke organ-organ lain.
Ingat, tidak semua kanker payudara menunjukkan gejala di awal kemunculannya.
Ketika dokter menemukan tanda yang mencurigakan pada payudara Anda, ia dapat menentukan apakah itu kanker payudara atau bukan, dengan melakukan berbagai tes untuk kanker payudara.
Kemudian dokter akan segera memberikan penanganan yang paling sesuai.
Bila Anda terdiagnosis memiliki kanker payudara, dokter akan memberikan pengobatan kanker payudara yang sesuai dengan kondisi Anda.
Pemeriksaan gejala kanker payudara dapat dilakukan sendiri (SADARI), klinis (SADANIS), serta mammografi.
Setiap wanita dianjurkan mulai melakukan mamografi pertama kali saat berusia 45 tahun.
Namun, jika Anda memiliki keluarga dengan riwayat kanker payudara, skrining bisa dilakukan lebih awal sesuai dengan anjuran dokter.
Saat Anda memasuki usia 40 tahun ke atas pun Anda perlu melakukan mamografi secara teratur.
Pasalnya, risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia.
Maka itu, jangan tunda untuk melakukan pemeriksaan kanker payudara, karena kanker payudara pada stadium dini masih dapat disembuhkan. (*)