SOSOK Handi Korban Kecelakaan di Nagreg yang Dibuang Penabraknya ke Sungai Serayu Banyumas, Pendiam

Handi Saputra (17) korban tabrak lari di Nagreg saat ini sudah tenang di alam sana, jasadnya telah dikuburkan di kampung halamannya

Editor: dedy herdiana
DOK/Polsek Limbangan
Dua remaja ditabrak minibus di Ciaro, Nagreg, namun keberadaan mereka tidak diketahui. Pihak keluarga sudah mencari ke seluruh rumah sakit tapi tidak menemukannya. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Sidqi Al Ghifari 
 
 TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Handi Saputra (17) korban tabrak lari di Nagreg saat ini sudah tenang di alam sana, jasadnya telah dikuburkan di kampung halamannya di Limbangan Kabupaten Garut.

Di hari peristiwa tabrakan pada Rabu (8/12/2021) ia dan Salsabila berangkat menggunakan sepeda motor, tidak ada informasi jelas hendak kemana tujuan mereka di sore itu.

Beberapa saat setelah turun dari rumahnya terjadi tabrakan keras antara motor yang ditumpanginya dengan mobil Isuzu Panther berpelat B 3XXX.

Suara benturan tabrakan tersebut mengagetkan warga sekitar, tidak lama kemudian warga pun berkumpul di lokasi kejadian.

Saksi melihat Salsabila sudah dalam posisi terlindas di kolong mobil, sementara Handi tengah terkapar di bagian depan mobil tersebut.

Kepanikan pun terjadi di sekitar lokasi tabrakan, sang pengemudi bersama kedua orang temannya langsung ke luar dan mencari korban.

Mereka tidak menyadari korban sudah berada di kolong mobilnya dalam keadaan tergeletak.

Ketiga orang tersebut berpenampilan rapih dan berpostur kekar, mereka kemudian membawa korban masuk ke dalam mobil yang terlibat tabrakan.

Baca juga: Wajah Terduga Pelaku Tabrak Lari Handi dan Salsabila, Mayat Korban Dibawa Lalu Dibuang ke Sungai

"Yang saya lihat korban perempuan dimasukan ke jok tengah, korban laki-laki dimasukan ke bagasi belakang," ujar seorang saksi, SI (25).

Kondisi Salsabila saat itu menurut saksi diduga sudah meninggal di lokasi kejadian, sementara Handi masih terlihat bergerak kesakitan.

Saksi menjelaskan kejadian tersebut begitu cepat, ketiga orang dalam mobil yang terlibat tabrakan itu lalu melaju ke rumah sakit arah Limbangan.

Namun selang beberapa jam, keluarga korban tidak menemukan keberadaan Salsabila di berbagai rumah sakit, bahkan pihak keluarga sudah mencari ke berbagai rumah sakit yang ada di Jawa Barat.

Kejadian itu pun kemudian viral di linimasa media sosial di Garut, orangtua bergegas melakukan laporan ke pihak kepolisian.

Setelah 10 hari masa pencarian, korban ternyata ditemukan sudah meninggal dunia di Sungai Serayu Jawa Timur, keduanya diduga dibuang oleh pengemudi mobil yang sebelumnya terlibat tabrakan dengan korban di jalur Nagreg.

Salsabila ditemukan di Sungai Serayu Cilacap sementara Handi ditemukan di sungai yang sama di kawasan Banyumas, Jawa Tengah.

Sosok Handi korban kecelakaan di Nagreg ini dikenal sebagai sosok pendiam dan ramah di lingkungannya, kegiatannya sehari-hari terkadang ikut dengan ayah dan saudaranya bekerja di bidang usaha las.

Entes Hidayatullah ayah dari Handi mengatakan anak kesayangannya itu cenderung pendiam dan banyak menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga.

"Orangnya pendiam, kadang di kamar aja, gak pernah buat masalah kalo di luar," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Rabu (22/12/2021).

Dok Warga


Tampang pengendara mobil yang membawa korban kecelakaan di jalur Nagreg, korban dibawa dan ditemukan meninggal dunia di Sungai Serayu, Jawa Tengah. 
Tampang pengendara mobil yang membawa korban kecelakaan di jalur Nagreg, korban dibawa dan ditemukan meninggal dunia di Sungai Serayu, Jawa Tengah.  (Dok. Warga)

Baca juga: Ciri-ciri Pelaku Penabrak Sejoli di Nagreg Sudah Dikantongi, Polisi Masih Fokus Kumpulkan Alat Bukti

Baca juga: Tersebar di Internet Foto Pelaku Tabrak Lari di Nagreg, Ciri-cirinya Rambutnya Cepak dan Badan Kekar

Selain itu Handi juga memiliki hobi di bidang otomotif, kesehariannya dengan sang kakak juga banyak dihabiskan dengan memodifikasi motor kesayangannya.

Modifikasi motor tersebut ia lakukan di depan rumahnya sendiri bersama sang kakak.

Entes menjelaskan saat hari terjadi kecelakaan, Handi awalnya sedang beristirahat di rumahnya. 

Sementara ibunya saat itu sedang pergi ke pengajian yang tidak jauh dari kediamannya.

"Ibunya pergi pengajian, sementara Handi sebelumnya sedang istirahat di rumah, mungkin keluar pas menjelang sore, tidak ada yang tahu saat itu ia mau ke mana," ucapnya.

Di hari peristiwa itu pun Entes sedang berada di Kota Bandung, ia bergegas pulang saat mendapat kabar bahwa anak kesayangannya itu terlibat tabrakan.

Saat tiba di Garut, ia kebingungan lantaran anaknya itu tidak ditemukan di berbagai rumah sakit. Ia pun mencoba mencari anaknya ke berbagai rumah sakit di luar Garut namun hasilnya tetap nihil.

Setelah sepuluh hari barulah anaknya tersebut ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di Sungai Serayu, Banyumas, Jawa Tengah.

Anaknya ditemukan bersamaan dengan korban lain bernama Salsabila (14) yang saat peristiwa tabrakan mereka berdua sedang bersama-sama.

Saat ini pelaku pembuang dan penabrak Handi dan Salsabila masih buron dan belum ditangkap.

Entes berharap polisi segera mengungkap kasus kematian anak kesayanganya itu.

"Tolong bapak-bapak polisi, segera tangkap itu pelaku, pelaku biadab yang sudah menabrak anak saya dan membuangnya ke sungai," ungkapnya.

Kasat Reskrim Polresta Bandung, AKP Bimantoro, mengaku pihaknya sudah melakukan serangkaian penyelidikan dan penyidikan.

"Kami juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap 10 saksi," ujar Bimantoro, di Mapolresta Bandung, yang berada di Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (21/12/2021).

Bimantoro mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan olah TKP di Bandung kemudian ke Cilacap dan Banyumas

"Saat ini, kami sudah melakukan rangkaian penyelidikan dan penyidikan mengumpulkan alat bukti," kata Bimantoro.

Menurut Bimantoro, adapun 10 saksi yng diperiksa, merupakan keluarga korban, dan saksi yang ada pada saat kejadian.

"Ciri pelaku sudah kami dapat dari keterangan saksi, dan petunjuk lain, ya saat ini kita sedang fokus mengumpulkan alat bukti," ucapnya.

AKP Bimantoro, mengaku pihaknya juga melakukan penyelidikan gabungan bekerja sama dengan dan Polda Jawa Barat.

"Kemudian dari Polda Jeteng juga ikut membatu kami, untuk melakukan serangkaian penyelidikan dan penyidikan," ujarnya.

Sosok Salsabila

Tabrakan yang terjadi di jalur Nagreg saat ini menjadi perhatian publik, aksi 3 orang penabrak dua sejoli kemudian diduga membuangnya di Banyumas membuat masyarakat geram.

Salah satu korban bernama Salsabila Nadia Natasya (14) gadis cantik asal Kampung Tegal Lame, Desa Ciaro Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung.

Di hari peristiwa tabrakan pada Rabu (8/12/2021) ia dan Handi berangkat menggunakan sepeda motor, tidak ada informasi jelas hendak kemana tujuan mereka di sore itu.

Beberapa saat setelah turun dari rumahnya terjadi tabrakan keras antara motor yang ditumpanginya dengan mobil Isuzu Panther berpelat B 3XXX.

Salsabila Nadia Natasya (14) gadis cantik korban tabrak lari asal Kampung Tegal Lame, Desa Ciaro Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung.
Salsabila Nadia Natasya (14) gadis cantik korban tabrak lari asal Kampung Tegal Lame, Desa Ciaro Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung. (Dok Facebook Salsabila)

Suara benturan tabrakan tersebut mengagetkan warga sekitar, tidak lama kemudian warga pun berkumpul di lokasi kejadian.

Saksi melihat Salsabila sudah dalam posisi terlindas di kolong mobil, sementara Handi tengah terkapar di bagian depan mobil tersebut.

Kepanikan pun terjadi di sekitar lokasi tabrakan, sang pengemudi bersama kedua orang temannya langsung ke luar dan mencari korban.

Mereka tidak menyadari korban sudah berada di kolong mobilnya dalam keadaan tergeletak.

Ketiga orang tersebut berpenampilan rapih dan berpostur kekar, mereka kemudian membawa korban masuk ke dalam mobil yang terlibat tabrakan.

Baca juga: Wajah Terduga Pelaku Tabrak Lari Handi dan Salsabila, Mayat Korban Dibawa Lalu Dibuang ke Sungai

"Yang saya lihat korban perempuan dimasukan ke jok tengah, korban laki-laki dimasukan ke bagasi belakang," ujar seorang saksi, SI (25).

Kondisi Salsabila saat itu menurut saksi diduga sudah meninggal di lokasi kejadian, sementara Handi masih terlihat bergerak kesakitan.

Saksi menjelaskan kejadian tersebut begitu cepat, ketiga orang dalam mobil yang terlibat tabrakan itu lalu melaju ke rumah sakit arah Limbangan.

Namun selang beberapa jam, keluarga korban tidak menemukan keberadaan Salsabila di berbagai rumah sakit, bahkan pihak keluarga sudah mencari ke berbagai rumah sakit yang ada di Jawa Barat.

Kejadian itu pun kemudian viral di linimasa media sosial di Garut, orangtua bergegas melakukan laporan ke pihak kepolisian.

Setelah 10 hari masa pencarian, korban ternyata ditemukan sudah meninggal dunia di Sungai Serayu Jawa Timur, keduanya diduga dibuang oleh pengemudi mobil yang sebelumnya terlibat tabrakan dengan korban di jalur Nagreg.

Salsabila ditemukan di Sungai Serayu Cilacap sementara Handi ditemukan di sungai yang sama di kawasan Banyumas, Jawa Tengah.

Entes Hidayatullah ayah Handi mengatakan, hubungan anaknya dengan Salsabila merupakan hubungan dekat.

Baca juga: Mobil yang Dipakai Pelaku Penabrak Handi dan Salsabila di Nagreg Diungkap Saksi, Ini Ciri-cirinya

Hubungan tersebut sudah terjalin sejak beberapa bulan terakhir. 

"Kalo istilah anak muda ya berpacaran lah," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id.

Kini pelaku pembuangan korban kecelakaan sadis tersebut masih buron, kedua orangtua  korban berharap pelaku segera ditemukan untuk diadili atas perilaku biadabnya.

Bagaimana tidak, sesaat setelah terlibat tabrakan anaknya tersebut dimasukan ke dalam bagasi mobil kemudian dibuang di Sungai Serayu, Banyumas, Jawa Tengah.

"Mohon kepada bapak-bapak petugas kepolisian, saya dengan sangat memohon, dapatkan itu orangnya, dia juga pasti punya anak, pokoknya saya minta dapet pelakunya," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id di kediamannya di Kampung Cijolang, Desa Cijolang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Minggu (19/12/2021).

Ia mengatakan pelaku seperti tidak memiliki seorang anak, sehingga dengan tega memperlakukan dua orang anak dengan cara yang kejam.

Perbuatan pelaku sangat menyakiti hatinya, pelaku juga tega memperlakukan anak kesayangannya itu layaknya seekor binatang.

"Setega itu, ditabrak dibuang lagi, sakit hati saya sebagai orangtua anaknya dibuang ke kali, kayak anjing aja," ungkapnya.

Peristiwa pilu tersebut saat ini sedang menjadi perbincangan masyarakat di lini masa media sosial, perilaku biadab pelaku pembuang korban tabrakan tersebut dikecam oleh berbagai pihak.

Saat ini masyarakat hanya tinggal menunggu, apakah kasus ini akan terungkap atau hilang ditelan keheningan.(*)

Baca juga: Ciri-ciri Pelaku Penabrak Sejoli Handi dan Salsabila di Nagreg, Berbadan Kekar dan Rapi

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved