Biadab, Karyawan Perempuan di Sukabumi Dicekoki Miras dan Obat Lalu Dirudapaksa Bergilir, Kini Hamil
Karyawan perempuan sebuah pabrik garmen di Parungkuda berinisial NH (21) jadi korban kebiadaban pacarnya sendiri, Rabu (15/12/2021).
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Sukabumi Dian Herdiansyah.
TRIBUNCIREBON.COM, SUKABUMI - Karyawan perempuan sebuah pabrik garmen di Parungkuda sebut saja Bunga (21) jadi korban kebiadaban pacarnya sendiri, Rabu (15/12/2021).
Bunga menjadi korban rudapaksa oleh pacarnya sendiri dan dua orang teman pacarnya secara bergiliran hingga hamil 8 bulan.
Aksi kebiadaban yang dilakukan terduga pelaku dan dua temanya pada bulan April 2021 lalu, di wilayah Kecamatan Parungkuda Kabupaten Sukabumi.
Korban terlebih dahulu diajak main usai pulang kerja ke rumah temannya hingga dicekoki miras dan obat-obatan terlarang hingga tak sadarkan diri.
"Pertamanya si cowok ngajak main setelah pulang kerja dan langsung di jemput saya ke rumah temannya dan ngobrol seperti biasa," ujar Bunga.
Baca juga: Orang Tua Korban Rudapaksa di Tasikmalaya Minta Hakim Menghukum Herry Wirawan Seberat-beratnya
Kemudian setelah lama ngobrol, pacarya memaksa Bunga untuk minum sama obat.
Padahal sebelulmya Bunga menolaknya.
"Dia maksa itu ngajak minum sama berwarna kuning. Saya bilang gak mau namum tetap memaksa saya dan bilang tidak ada," tuturnya.
Setelah itu, lama - kelamaan Bunga merasa pusing. Lalu pacarnya dan dua temannya ngajak dan membawa ke suatu tempat.
"Lokasinya tidak jauh dengan tempat pemancingan. pelakunya ada tiga bersama temannya membawa saya ke saung. Lalu merela dan ngajak itu (hubungan badan red.) Saya bilang gak mau dan menolak. Tapi mereka memaksa saya," ucapnya.
Bunga mengakui yang pertama memperkosa dirinya tiada lain adalah pacarnya sendiri berinisial I. Kemudian kedua temannya.
"Pertama melakukan itu pacar. Kemudian saya digilir oleh teman pacar saya dengan cara paksa. Setelah itu saya dianterin ke kos dalam keadaan lemas," pungkasnya.
Baca juga: Korban Herry Wirawan dari Tasikmalaya Belum Mau Bicara, Orang Tua Pun Tak Terima Anaknya Dirudapaksa