AKSI Bejat Oknum Guru Herry Wirawan pada 12 Santriwati Ini Mengundang Istri Oded Angkat Bicara
Umi sapaan istri Oded M Danial khawatir hal tersebut berdampak pada psikologis anak-anak peserta didik di lembaga tersebut, utamanya santriwati
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Kasus asusila yang melibatkan Herry Wirawan, oknum guru pesantren terhadap 12 santriwati di Bandung sudah menjadi sorotan banyak pihak, terlebih di kalangan masyararakat.
Sorotan juga datang dari istri Wali Kota Bandung Oded M Danial, Siti Muntamah Oded yang juga sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bandung.
Siti Muntamah mengajak seluruh elemen masyarakat lebih bijak terkait kasus asusila yang menimpa sejumlah santriwati.
Salah satuya tidak mengekpolitasi kasus tersebut secara berlebihan.
Umi sapaan istri Oded M Danial khawatir hal tersebut berdampak pada psikologis anak-anak peserta didik di lembaga tersebut, utamanya santriwati yang menjadi korban.
Termasuk bagi media massa dan pengguna media sosial, Umi berharap agar lebih bijak menyebarkan informasi, yakni menjunjung tinggi kaidah ramah anak dalam setiap proses penyebaran informasi.
Baca juga: FAKTA Baru Ustaz Bejat di Bandung Hamili Santri, Duit Bantuan Pemerintah Dipakai Sewa Hotel
"Semua orang harus bisa melindungi psikologis anak-anak ini. Jangan sampai identitas anak dengan gampang tersebar luar dan dikhawatirkan menjadi perundungan atau membuat mental anak menjadi turun," tegasnya, , Kamis, (9/12/2021).
Umi, sapaan akrabnya berharap semua masyarakat semakin melek dengan penguatan ketahanan keluarga. Kasus asusila yang dilakukan oleh oknum guru pondok pesantren di Cibiru tidak kembali terulang.
"Di TP PKK kita melakukan langkah penguatan supaya keluarga kondusif sesuai cita-cita PKK mewujudkan keluarga yang beriman dan bertakwa," ujar Umi.
Baca juga: Guru Rudapaksa 12 Santri, Kajati Jabar: Bukan Hanya Kejahatan Asusila tapi Kejahatan Kemanusiaan
Menurut Umi, guna menguatkan ketahanan keluarga di Kota Bandung sudah berdiri Pusat Pembelajaran (Puspaga).
Sebagai ketua Puspaga, Umi menyatakan Puspaga juga bisa menjadi salah satu solusi apabila terjadi persoalan dalam keluarga.
Umi mengungkapkan, keluarga adalah benteng pertahanan utama saat terjadi persoalan menyangkut anak. Sehingga, sebisa mungkin keluarga harus menjadi tempat bagi anak untuk mencurahkan beragam dinamika kehidupannya.
"Setiap keluarga harus lebih berhati-hati menjaga putra-putrinya. Yang pasti seorang anak pasti kalau ada sesuatu akan bercerita kepada orang tuanya," jelasnya.
Umi mengatakan, keluarga harus mendukung agar anak bisa menjadi pelopor dan pelapor sehingga bisa berani bersuara apabila terjadi hal kurang baik yang menimpanya.
