Bupati Cirebon Imron Rosyadi Minta Dinsos Coret ASN Penerima Bansos dari DTKS
Bupati Cirebon meminta agar data para ASN yang tidak termasuk kategori warga miskin dan tidak layak menerima bansos itu segera dicoret dari DTKS.
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, meminta Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon segera memperbaiki data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
Pasalnya, dalam DTKS tersebut terdapat ribuan ASN yang terdaftar sebagai penerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.
Karenanya, ia meminta agar data para ASN yang tidak termasuk kategori warga miskin dan tidak layak menerima bansos itu segera dicoret dari DTKS.
"ASN bukan warga miskin, jadi tidak pantas mendapatkan bansos," kata Imron Rosyadi saat ditemui di Kantor Bupati Cirebon, Jalan Sunan Kalijaga, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Selasa (30/11/2021).
Ia tidak menginginkan masuknya ASN dalam DTKS dibiarkan begitu saja sehingga harus secepatnya diperbaiki karena masih banyak warga miskin yang belum terkaver.
Baca juga: Ribuan ASN di Kabupaten Cirebon Terdaftar Penerima Bansos, Bupati Imron: Malu, Tak Pantas Lah
Baca juga: Puluhan ASN Majalengka Masuk Calon Penerima Bansos, Bupati Karna: Masa Iya Harus Terima Bansos
Bahkan, pihaknya meminta agar Dinsos segera melapor saat menemukan kendala dalam memperbaikinya untuk mencoret para ASN dari DTKS.
Hal tersebut dimaksudkan agar solusinya segera dicarikan manakala Dinsos menemukan kendala ketika memperbaiki data itu.
"Saat ini, dinas terkait masih memperbaiki dan mengupdate data ASN yang masuk dalam daftar DTKS," ujar Imron Rosyadi.
Imron menyampaikan, hingga kini belum menerima laporan berapa jumlah ASN yang terdaftar dalam DTKS sebagai penerima bansos.
Namun, ia mengakui dari pemberitaan yang dibacanya jumlah ASN tersebut mencapai 2000-an orang yang terdiri dari pegawai Pemkab Cirebon, BUMN, BUMD, TNI, Polri, kuwu, hingga anggota DPRD.
"Dari data 1,7 juta warga miskin di Kabupaten Cirebon, belum semua mendapat bansos," kata Imron Rosyadi.