Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Danu atau Yosef yang Berkata Jujur Soal Puntung Rokok dan Nasi Goreng di TKP Pembunuhan Kasus Subang
Siapa yang jujur dalam memberikan keterangan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, antara Yosef dan Danu?
Danu mengaku diminta membantu polisi kini dikenal sebagai Banpol mulai dari memasang lampu di TKP hingga menguras kamar mandi TKP.
Baca juga: Kasus Subang Sudah Lebih 100 Hari, Yosef Berharap Pembunuh Tuti dan Amalia Cepat Terungkap
Pengakuan Danu Keluar Jam 3 Subuh
Selain hal itu, publik juga mempertanyakan teka-teki nasi goreng dengan pengakuan Danu terdahulu.
Sebelumnya sempat ada kontroversi terkait pengakuan Danu selain dimintai bantuan Banpol, ia mengaku keluar rumah pukul 03.00 dinihari di hari kejadian.
Pengakuan Danu keluar rumah pukul 03.00 itu terlontar dari pernyataan Ki Anom dan Kades Jalan Jagak.
Keduanya mengaku Danu memberikan pengakuan saat berbincang lama dengan pemuda 21 tahun tersebut.
Dalam kanal YouTube Ki Anom, Danu sempat mengatakan keluar rumah untuk membeli nasi goreng di sebuah warung dekat lokasi kejadian, Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang.
Di video itu, Danu mengaku pergi sekitar jam 3 namun warung nasi goreng itu tutup.
Ia kemudian putar arah untuk pulang ke rumah. Di perjalanan, ia melewati rumah Tuti Suhartini dan Amalia.
Dalam pengakuannya kepada Ki Anom dan Kades Jalan Cagak, Danu mengaku melihat laki-laki dan perempuan berjarak sekitar 25 meter sebelum dia melewati rumah Tuti.
"Danu kemudian memutarbalikkan motor hampir 20-25 meter ke arah TKP. Dan di situ Danu mengatakan, kalau dia melihat sosok wanita dan laki-laki dan jelas melihat siapa orang tersebut," kata Ki Anom menceritakan ulang pengakuan Danu.
"Itu pas malam kejadian, pas tanggal 18," tambah Ki Anom.
Baca juga: Kasus Subang Sudah Lebih 100 Hari, Yosef Berharap Pembunuh Tuti dan Amalia Cepat Terungkap
Disebutkan Danu kepada Ki Anom dan Kades Jalan Cagak, kedua orang itu berumur sekira 25 tahun.
Ketika memberikan pengakuan ini, Danu sampai rela bersumpah di depan Ki Anom dan Kades Jalan Cagak.
"Danu bersumpah kepada kami, demi Allah, kalau dia melihatnya. Tidak ada tekanan sama sekali dari kami dan Pak Kades," ucap Ki Anom.