Peluru Nyasar yang Bersarang di Punggung Bocah Asal Bandung Barat Sudah Dikeluarkan, Apa Jenisnya?
Peluru nyasar yang bersarang di punggung bocah bernama Muhammad Abdul Aljabbar, asal Kampung Babakan Cianjur
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG BARAT - Peluru nyasar yang bersarang di punggung bocah bernama Muhammad Abdul Aljabbar, asal Kampung Babakan Cianjur, RT 06/03, Desa Cihampelas, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sudah dikeluarkan melalui operasi, Senin (22/11/2021)
Tindakan operasi ini dilakukan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung setelah hasil rontgen terdapat peluru di punggung bocah tersebut dan saat ini bocah malang itu masih mendapat perawatan agar kondisinya benar-benar pulih.
Paman korban, Tubagus Firman (33), mengatakan untuk saat ini keponakannya itu tinggal menjalani pemulihan meskipun kondisinya sudah semakin membaik.
"Sekarang masih di ruang rawat, pelurunya sudah diangkat dan dibawa melalui tindakan operasi," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (23/11/2021).
Baca juga: Bocah 10 Tahun Tiba-tiba Menjerit Kesakitan dan Managis, Ternyata Ada Peluru Nyasar di Punggungnya
Beruntung keluarga korban, kata dia, tidak sampai mengalami kendala dalam menjalani tindakan operasi anak kelas 3 SD ini karena biayanya menggunakan BPJS Kesehatan.
"Sementara belum ada (yang bertanggungjawab)," kata Tubagus.
Beruntung peluru yang menghujam punggung Abdul tak sampai menimbulkan cedera parah karena posisinya berada hampir mengenai tulang belakang bocah kelas 3 SD itu.
"Sebetulnya bahaya karena hampir kena tulang belakang. Tapi alhamdulillah setelah operasi selesai semuanya aman," ucapnya.
Meski peluru itu sudah diangkat, pihaknya belum mengetahui bentuk asli dari peluru itu karena keluarga korban juga hanya melihat dari hasil rontgen di rumah sakit.
"Enggak tahu, soalnya langsung diambil," ujar Tubagus.
Baca juga: Soal Asal Peluru Nyasar yang Bersarang di Punggung Bocah di Bandung Barat, Polisi Periksa Saksi
Diberitakan sebelumnya, akibat kejadian yang terjadi pada Minggu (21/11/2021) itu, anak tersebut mengalami luka tembak pada bagian punggungnya sehingga harus dilakukan tindakan operasi untuk pengangkat peluru yang bersarang di punggungnya.
Warga setempat sekaligus saksi mata, Syarif Hidayat (43) mengatakan, anak tersebut terkena peluru nyasar ketika ayah korban memperbaiki ponsel di teras rumahnya sekitar pukul 20.00 WIB.
"Anak itu melihat HP yang sedang diperbaiki ayahnya sambil jongkok. Tiba-tiba ada suara (pantulan peluru) kena pagar, kemudian anaknya menangis," ujarnya.
Setelah anak itu menangis, kata dia, ayah korban langsung memeriksa kondisi anaknya dan diketahui terdapat darah pada bagian punggung anak tersebut, kemudian anak itu langsung dibawa ke klinik.
"Saya dengar banget suaranya karena kebetulan saya sedang ada disini. Saya dan semua yang ada disini sampai kaget karena anaknya langsung nangis," kata Syarif.
