Kuncen Tempat Pesugihan Gunung Simpay Didatangi Banyak Pengunjung: Tak Semua Bersedia Ikut Ritual
Jumlah pengunjung lokasi Pesugihan Gunung Simpay di Desa Pagundan, Kecamatan Lebakwangi, Kuningan, setiap harinya tidak kurang dari 20 orang
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN - Jumlah pengunjung lokasi Pesugihan Gunung Simpay di Desa Pagundan, Kecamatan Lebakwangi, Kuningan, Jawa Barat, setiap harinya tidak kurang dari 20 orang.
"Ya ada 20 orang dalam setiap harinya datang dan semua konsultasi dulu dengan saya," kata Ading (41) juru kunci lokasi pesugihan di Desa Pagundan, saat ditemui di Padepokan yang tak jauh dari rumahnya di desa setempat, Selasa (23/11/2021).
Banyak pengunjung datang, kata Ading, mereka tidak semua merupakan warga daerah Kuningan.
Melainkan mereka merupakan warga luar Kuningan, seperti dari Sumedang, Bandung, Jawa Tengah, Karawang dan daerah lainnya lagi.
Baca juga: Jalani Ritual Pesugihan, Ibu Tega Serahkan Anak Gadisnya Digauli Dukun Demi Cepat Kaya Raya
"Orang datang kesini, rata - rata penasaran dengan informasi. Mereka itu orang Sumedang, Bandung, Jawa Tengah, Karawang dan dari daerah - daerah lainnya lagi," katanya.
Dalam kunjungan mereka, kata Ading tidak semua bersedia mengikuti ritual pesugihan. Namun ada saja yang datang hanya ingin bertanya sebagai bahan pengetahuan semata.
"Betul, pengunjung yang datang tidak semua sebagai calon pemuja untuk melakukan ritual di tempat pesugihan.
Namun ada saja yang hanya kepo dan menanyakan bagaimana lingkungan dan sejarah tempat pesugihan itu awalnya," katanya.
Diketahui sebelumnya, Ading (41), juru kunci tempat pesugihan di Desa Pagundan, Kecamatan Lebakwangi, Kuningan, tak bosan mengingatkan calon pencari pesugihan untuk selalu waspada.
Baca juga: SOSOK Teguh Muji Angkasa, Danjen Kopassus Baru yang Bukan Orang Baru di Pasukan Elite TNI AD
Terutama mengenai pelaksanaan perjanjian atau kontrak antara pemuja dengan jin bersangkutan.
Pasalnya, kata Ading, bangsa jin selalu mengikuti kehendak yang disepakati dalam perjanjian sebelumnya.
Karena itu, tidak sedikit orang yang sudah melakukan perjanjian dalam mencari pesugihan itu ingkar janji dan berakibat fatal hingga terjadi kematian.
Menghadapi persoalan demikian, kata dia, sebaiknya perjanjian dengan bangsa jin itu dilakukan jauh di luar logika.
Baca juga: Ahli Forensik Kasus Subang Akan Terungkap Sebelum Hari ke-100, Ini Kata Kuasa Hukum Yoris dan Danu
Sebab, ketika perjanjian dilakukan berdasarkan logika dan tidak bisa menepatinya, ini malah menjadi bumerang dan mengakibatkan kematian sehingga masuk menjadi pasukan dalam dunia atau bangsa jin tersebut.
"Pada dasarnya, ketika seseorang dalam mencari pesugihan di tempat keramat itu ada perjanjian," ujar Ading saat ditemui di rumahnya di desa setempat, Jumat (26/2/2021).
"Nah, jika janji itu dinilai masuk logika maka pemuja siap-siap menghadapi dengan terus-menerus selama hidupnya." ujarnya.