Perampasan Nyawa Ibu dan Anak di Subang
Fakta Baru Kasus Subang, 10 Hari Sebelum Meninggal, Amalia Sempat Update Status Bernada Sindiran
Terdapat fakta baru dari kasus perampasan nyawa ibu dan anak yang terjadi di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati.
TRIBUNCIREBON.COM, SUBANG - Terdapat fakta baru dari kasus perampasan nyawa ibu dan anak yang terjadi di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Fakta tersebut yakni Amalia Mustika Ratu (23) salah satu korban yang ternyata sempat membuat status WhatsApp yang bernada diduga menyindir seseorang.
Dari informasi yang dihimpun Tribunjabar, Amalia membuat status tersebut pada tanggal 8 Agustus 2021 atau 10 hari sebelum ia bersama ibunya ditemukan meninggal dunia secara mengenaskan.
Cuitan dari Amalia tersebut menuliskan:
"Jauhkan orang yang punya iri dengki, rezeki orang sudah ada porsi masing-masing," tulis Amalia di status WhatsApp -nya pada 8 Agustus 2021 lalu.
Baca juga: Jelang 100 Hari Kasus Subang, Kuasa Hukum Ungkap Kabar Terbaru Danu: Dia Saksi yang Harus Dijaga
Sementara itu, menjelang 100 hari kematian dari Amalia serta ibunya yakni Tuti Suhartini (55), polisi masih juga belum mengungkap siapa pelakunya.
Diketahui, Amalia serta Tuti ditemukan tewas secara mengenaskan di dalam bagasi mobil mewah jenis Alpard yang terparkir dirumahnya yang berada di Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat pada 18 Agustus 2021 lalu.
Refreshinig, Yosef Main Biliar
Kasus perampasan nyawa ibu dan anak yang terjadi di Kabupaten Subang, Jawa Barat sebentar lagi akan memasuki hari ke-100.
Menjelang 100 hari penanganan kasus Subang tersebut, polisi masih juga belum bisa mengungkap siapa pelakunya sampai sekarang ini.
Menunggu tibanya hari ke-100 meninggalnya kedua korban itu, Yosef (55) yang merupakan suami sekaligus ayah dari korban menghabiskan waktunya dengan bermain biliar bersama tim kuasa hukumnya.
Fajar Sidik selaku tim kuasa hukum Yosef mengatakan, setelah sebelumnya kliennya yang secara intens diperiksa oleh pihak kepolisian mengaku butuh refleshing.
"Kan tau sendiri klien kami sudah 15 kali dipanggil penyidik untuk diperiksa, ya mungkin butuh aja hiburan," ucap Fajar saat dihubungi melalui sambungan seluler, Minggu (21/11/2021).
Baca juga: Jelang 100 Hari Kasus Subang, Kuasa Hukum Ungkap Kabar Terbaru Danu: Dia Saksi yang Harus Dijaga

Menurut Fajar, hal tersebut wajar dilakukan kliennya agar tidak terlalu memikirkan terus menerus dari kasus perampasan nyawa.