Viral di Media Sosial
Lagi Viral, Satu Keluarga di Cilengkrang Bandung Ini Diusir Secara Paksa Warga Sekampung, Kenapa?
Namun lama kelamaan,karena risih tetangga di samping rumahnya pun merasa terganggu dan kesal," terang Ade.
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Ratusan orang dari satu kampung mengusir satu keluarga di Kampung Ciwaru, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (10/11/2021) lalu.
Aksi ratusan massa ini dipicu tindakan kepala keluarga tersebut yang kembali ke rumah, padahal sudah ada perjanjian sebelumnya.
Pengusiran ini sempat viral di media sosial.
Aksi warga mengusir satu keluarga yang tinggal Kampung Ciwaru, Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menjadi perbincangan.
Pasalnya, warga merasa geram dan resah karena penghuni rumah bernama Ato (48), diduga telah melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) hingga menghamili anak kandungnya sendiri.
Dilansir dari TribunnewsSultra.com, ratusan warga Kampung Ciwaru, mendatangi kediaman rumah Ato.
Dengan membawa spanduk bertuliskan “Tinggalkan tempat ini”, warga juga meneriaki penghuni rumah keluarga Ato.
Untuk mencegah aksi berlangsung anarkis, aparat desa dan koramil setempat datang ke lokasi guna membujuk keluarga tersebut pergi.
Dengan pengawalan petugas desa serta anggota koramil, satu keluarga itu pun akhirnya angkat kaki dari rumah tersebut sambil diiringi cemoohan dari warga.
Warga yang sudah sangat kesal dengam sikap Ato kemudian membuat perjanjian dengan istri Ato agar Ato tidak boleh tinggal di Kampung Ciwaru lagi.
Sementara untuk sang istri dan anak-anaknya, tetap diizinkan tinggal di Kampung Ciwaru.
Namun ternyata pria berumur 48 tahun itu justru kembali tinggal di rumah bersama sang istri.
Ade Rohmadin selaku Ketua Rukun Warga (RW) 01 mengungkapkan bahwa sebenarnya kasus KDRT tersebut sudah dilaporkan ke polsek setempat, namun belum ada tindak lanjut dari aparat.
Ade juga menuturkan aksi pengusiran ini bermula dari warga yang menangkap basah Ato berada di dalam rumahnya.
Padalah sejak September lalu, Ato telah diminta warga untuk pergi dan hanya menyisakan satu anak dan istrinya di rumah.