Puan Maharani Tanam Padi Sambil Hujan-hujanan, Susi Pudjiastuti Komentar Begini, Warganet Pun Ramai
Puan Maharani mendatangi area persawahan Sendangmulyo, Sleman. Ia ikut turun ke sawah untuk menanam tanaman padi bersama sejumlah perempuan
Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
TRIBUNCIREBON.COM - Ketua DPR RI, Puan Maharani, melakukan kunjungan kerja ke DI Yogyakarta, Kamis (11/11/2021).
Salah satu agendanya, Puan Maharani mendatangi area persawahan Sendangmulyo, Sleman. Ia ikut turun ke sawah untuk menanam tanaman padi bersama sejumlah perempuan petani lainnya. Padahal saat itu hujan deras tengah mengguyur.
Informasi tentang Puan Maharani mengenakan caping turun ke sawah itu dibagikan di twitter.
Rupanya cuitan itu mengundang respons dari warganet, termasuk dari Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Perikanan dan Kelautan.
Susi Pudjiastuti mengomentari singkat saja: Biasanya petani menanam padi tidak hujan hujanan.
Baca juga: PDIP Siapkan Kandidat Capres, Bukan Cuma Puan Maharani dan Ganjar Pranowo, Sosok Ini Dicalonkan Juga
Baca juga: Amien Rais Sentil Dikit Soal Baliho Puan Maharani, Mulanya Pendiri Partai Ummat Ini Bicarakan Miing
Warganet lain yang ternyata seorang petani membenarkan hal itu.
"Betul Petaninandyr ujan2 kesamber petir dan masuk angin Lagi klo nandur pas hujan ya rusak nanti tanamannya kena air hujan, Krn blm kokoh," tulis Ahmad Syawaludin melalui akun @Syawaludin3687.
"Awkwkwkkwk bener lho komennya buk @susipudjiastuti...coba dilihat sebagai komen rakyat saja ..jadi ga mikir macem2 wkwkwk Aku sih yess ... Karna aku anak petani , jadi tau klo hujan ya berhenti nanem padinya," cuit squidgemezz melalui akun @jaemcithyxx.
Warganet lain, Cah Ndeso melalui akun @reeder_1, menjelaskan soal penanaman padi saat hujan itu.
"Maaf ibu, di luar konteks di situ ada ft Puan, bagi petani menanam dlm kondisi hujan itu sudah biasa, saya tau krn saya biasa mendampingi petani, dan kebetulan cuaca di Jogja saat ini tiap hari hujan, sedang benih yg sudah terlanjur di tebar tdk bisa menunggu tua bru ditanam," tulisnya.
Dalam kunjungan itu, sebagaimana dilansir dari situs dpr.go.id,di area sawah seluas enam hektar itu, Puan turut serta berdialog, mendengar aspirasi petani soal keluh kesahnya selama ini, dengan tutur kata Bahasa Jawa.
“Piro nek panen (berapa banyak kalau panen?), dijual neng endi (dijual ke mana?),” tanya Puan sambil mengenakan caping kepada para petani didampingi Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, Kamis (11/11/2021). Puan hadir ke tengah masyarakat petani, untuk mendengar apa saja kebutuhan dan permasalahan yang ada di Desa Sendangmulyo. Mulai dari saat menanam padi, musim panen, hingga proses pasca panen yaitu penjualan ke pihak mana saja.
“Kali ini saya hadir dengan fokus menanam padi, biarkan rakyat nanti yang memanen. Selama ini orang banyak fokus pada panennya. Padahal proses sebelum bisa panen itu panjang dan dimulai dengan kita menanam,” ucap Puan sembari menikmati kacang dan ubi rebus yang masih hangat bersama petani setempat.
Para petani pun menjawab pertanyaan Puan dengan antusias. Mereka mengemukakan soal sejumlah kendala yang dihadapi para petani selama ini, termasuk soal pupuk dan jalur distribusi saat panen. Seorang petani bernama Tusiran menyampaikan berbagai keluhan yang dihadapi para petani di Sendangmulyo. Mulai dari harga gabah yang rendah hingga sering telatnya distribusi pupuk subsidi, termasuk harganya yang cukup tinggi.
“Mudah-mudahan dengan Bu Puan datang ke sini, dapat memberi semangat petani-petani di Sendangmulyo. Karena kebanyakan petani sekarang yang tua-tua. Semoga dengan ibu datang, ada petani dari generasi muda yang akan menjadi penerus kami,” terang Tusiran.