Polisi di Medan Jebak Panti Pijat, Pura-pura Minta Pijat Lalu Digerebek Memeras hingga Rp 50 Juta
Dalam aksinya, anak buah Kapolda Sumut yang konon katanya bertugas di Polda Sumut itu meminta uang sampai Rp 50 juta.
"Kami dibawa ke Renakta Polda Sumut di Medan. Kami ditanya kerjanya apa, kami bilang massage. Kami tunggu ditebus sama tauke baru kami katanya boleh pulang," cerita Suli.
Suli yang khawatir menceritakan hal ini kepada wartawan mengaku, ia dan teman temannya merasa dijebak.
Mereka yang harusnya melayani pijat, tapi digiring untuk melakukan hubungan terlarang dan berakhir dengan permintaan sejumlah uang.
"Suruh damai pertama Rp 100 juta. Kemudian Rp 75 juta ya saya bilang kami cari makan untuk anak-anak kami. Kemudian jadi Rp 50 juta lima orang. Kami satu orang jadi masing-masing Rp 10 juta," cerita Suli.
Suli mengatakan mereka dijebak dengan melakukan dugaan tindak pidana prostitusi online.
Ia sendiri heran padahal hari itu tak melakukan apa-apa di tempat pijat.
"Satu dari mereka bilang, bahwa punya rumah yang ada patung Liberty di depan mi sop Lestari. Gara gara ini saya jual lembu di kampung," kata Suli.
Baca juga: TERUNGKAP Oknum Polisi Pacaran Pakai Mobil Patroli Itu Adik Ipar Ahok, Begini Reaksinya
Suli menjelaskan bahwa mereka memberikan uang tersebut ke para polisi.
Selain mereka, lokasi pijat di tempat sebelah juga dimintai uang damai yang kabarnya juga puluhan juta rupiah.
"Pas kami kasih uangnya, langsung mereka bagi-bagi di depan kami," tutupnya.
Berikut rekaman CCTV yang didapat dari lokasi pijat.
Terkait kasus ini, awak media masih berupaya mengonfirmasi Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi.(alj/tribun-medan.com)