Jumlah Pelajar Kota Cirebon yang Terpapar Covid-19 Bertambah 4 Orang, Total Jadi 9 Orang
Jumlah pelajar di Kota Cirebon yang terpapar Covid-19 bertambah empat orang.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Jumlah pelajar di Kota Cirebon yang terpapar Covid-19 bertambah empat orang.
Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi, mengatakan, penambahan tersebut berdasarkan hasil tracing dari kasus pelajar sebelumnya.
Karenanya, menurut dia, hingga kini jumlah pelajar yang terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi sembilan orang dari SMP, madrasah, dan pesantren.
Baca juga: Update Kecelakaan Rombongan UGM : Jenazah Dekan Fapet UGM Bakal Disemayamkan di Balairung
Baca juga: 5 Pelajar Terpapar Covid-19, Sekda Kota Cirebon Minta Disdik Pastikan Sekolah Terapkan Prokes
"Penambahan empat kasus ini dari hasil tracing santri di pondok pesantren," kata Agus Mulyadi saat ditemui di Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Kamis (4/11/2021).
Namun, pihaknya memastikan secara umum kondisi empat pelajar yang baru dinyatakan positif Covid-19 itu baik-baik saja.
Bahkan, mereka juga masuk kategori pasien tanpa gejala dan pasien bergejala ringan sehingga hanya menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: TERUNGKAP Sosok Oknum Banpol yang Menyuruh Danu Terobos Garis Polisi dan Bersihkan Bak Mandi
Ia mengatakan, kondisi mereka juga bakal dipantau perkembangannya untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami berharap, kondisi mereka tetap stabil sampai nanti masa isolasi mandirinya dinyatakan selesai," ujar Agus Mulyadi.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak lima pelajar di Kota Cirebon dinyatakan positif terpapar Covid-19 dari hasil tes acak yang dilaksanakan belum lama ini.
Baca juga: Daun Sukun Ternyata Ampuh Sembuhkan Diabetes, Begini Cara Mengolahnya Jadi Obat
Tes acak tersebut merupakan salah satu bahan evaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Udang yang berlangsung sejak awal September 2021.
Pemkot Cirebon melakukan uji sampling terhadap 600 siswa dari enam sekolah yang meliputi SD, SMP, SMA, hingga pondok pesantren.
Namun, temuan itu dipastikan tidak mengganggu PTM terbatas karena positive rate-nya hanya mencapai 0,87 sehingga PTM akan tetap berjalan.