Kesehatan
5 Obat Kimia Anti Kolesterol yang Dijual Bebas di Apotek, Ampuh tapi Harus Tahu Efek Sampingnya ya
Alasannya sudah pasti karena banyak makanan berkategori santan yang mempunyai cita rasa yang sangat lezat saat disantap
Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: Fauzie Pradita Abbas
TRIBUNCIREBON.COM - Obat kolesterol tentu saja menjadi barang yang paling banyak dicari saat ini.
Alasannya sudah pasti karena banyak makanan berkategori santan yang mempunyai cita rasa yang sangat lezat saat disantap, sehingga obat kolesterol adalah salah satu yang paling dibutuhkan.
Pasti sudah terbayang bagaimana makanannya, berminyak dan berlemak, seperti rendang, opor ayam, sayur cabai hijau, dan juga tumis kentang, tentu saja makanan itu adalah makanan yang mengandung lemak yang banyak, sehingga obat kolesterol disiapkan oleh mereka yang hendak menyantap makanan tersebut.
Tentu saja jika berlebihan memakan makanan tersebut akan menimbun kolesterol.
Nah, sebagian dari Anda mungkin saja masih banyak yang kurang mempedulikan kadar kolesterol saat menyantap makanan bersantan.
Beberapa orang pasti menyiapkan obat untuk menurunkan kadar kolesterol tersebut. Tapi apa saja sih jenis obatnya?
Ini dia 5 obat ampuh penurun kolesterol yang bisa Anda beli di Apotek, lengkap dengan informasi efek sampingnya.
1. Statin
Melansir dari dari situs sehatq.com, statin adalah jenis obat penurun kolesterol yang sering menjadi pilihan pertama dokter.
Obat kolesterol di apotik ini dapat menurunkan trigliserida dan meningkatkan kolesterol baik atau HDL.
Sejumlah studi juga menunjukkan bahwa konsumsi statin mampu menurunkan peluang terjadinya serangan jantung.
Contoh obat golongan statin yang bisa diresepkan meliputi:
- Simvastatin
- Atorvastatin
- Fluvastatin
- Lovastatin
- Pitavastation
- Pravastatin
- Rosuvastatin calcium
Sebagian besar efek samping statin bersifat ringan dan akan menghilang seiring dengan adaptasi tubuh terhadap obat.
Namun, minum obat kolesterol di apotik ini juga bisa memicu kondisi serius, seperti gangguan usus, kerusakan hati, dan peradangan otot.
Risiko diabetes tipe 2 pun ada meskipun kecil.
Hindari mengonsumsi buah limau gedang (grapefruit) maupun meminum jusnya sebelum dan setelah minum obat statin. Buah ini memiliki kandungan yang dapat memengaruhi penyerapan obat-obatan statin.
2. Niacin
Niacin adalah salah satu obat kolesterol di apotek yang memiliki kandungan efektif untuk menurunkan kolesterol LDL dan menaikkan kolesterol HDL.
Obat ini adalah nama kimia dari vitamin B.Selain ditemukan pada makanan, niacin juga tersedia dalam dosis tinggi yang digunakan untuk pengobatan kolesterol.
Kemerahan, gatal, dan sakit perut termasuk beberapa efek samping minum obat niacin yang bisa muncul ketika Anda mengonsumsinya.
Selain itu, selama memberikan niacin, dokter akan memantau fungsi hati Anda dengan ketat.
Pasalnya, niacin dapat menyebabkan keracunan.
Orang yang mengidap diabetes juga perlu berhati-hati ketika menggunakan niacin karena obat ini memiliki kandungan yang bisa menaikkan kadar gula darah.
3. Resin
Obat kolesterol di apotik lainnya adalah resin. Resin atau bile acid resin bekerja di dalam usus untuk membantu pembuangan kolesterol dari dalam tubuh. Senyawa ini akan menempel pada cairan empedu agar cairan ini tidak terserap kembali ke hati.Contoh obat kolesterol di apotek yang termasuk jenis resin meliputi:
- Cholestyramine
- Colesevelam
- Colestipol
Sama seperti obat kolesterol di apotik lainnya, minum obat resin juga bisa memicu efek samping. Beberapa di antaranya, meliputi sembelit, perut kembung, dan sakit perut.
4. Fibrate
Fibrate dapat menurunkan trigliserida dan meningkatkan kadar HDL. Obat-obatan ini tidak efektif dalam menurunkan kadar kolesterol LDL.
Namun, jika pasien memiliki kadar trigliserida yang tinggi atau HDL yang rendah, dokter mungkin akan menggabungkan fibrates dengan statin.
Kombinasi ini dapat menurunkan kadar kolesterol LDL sekaligus trigliserida, serta meningkatkan kolesterol HDL.
Obat kolesterol di apotik yang termasuk golongan fibrate:
- Gemfibrozil
- Fenofibrate
- Clofibrate
Mual, sakit perut, dan terkadang diare merupakan beberapa efek samping yang bisa terjadi saat minum obat fibrate.
Obat ini juga dapat menyebabkan pembentukan batu empedu bila dikonsumsi selama bertahun-tahun, serta bisa meningkatkan efektivitas obat pengencer darah (seperti warfarin) ketika kedua obat digunakan bersamaan.
5. PCSK9 Inhibitor
PCSK9 inhibitor merupakan obat terobosan baru dalam menurunkan kolesterol.
Obat kolesterol di apotik ini dapat memblokir protein bernama PCSK9.
Dengan demikian, tubuh lebih mudah untuk menghilangkan kolesterol LDL dari darah.
Obat ini biasanya digunakan oleh orang yang mewarisi kelainan genetik hiperkolesterolemia, yang tidak bisa ditangani dengan perubahan gaya hidup maupun konsumsi obat statin.
Contoh obat kolesterol di apotik yang termasuk PCSK9 Inhibitor, meliputi alirocumab dan evolocumab.
Dalam uji klinis, efek samping minum obat alirocumab yang paling umum adalah rasa nyeri, gatal-gatal, bengkak, atau memar di bagian tubuh yang mendapatkan suntikan.
Sementara, evolocumab bisa memicu reaksi efek samping berupa pilek, flu, sakit punggung, serta gangguan kulit pada lokasi suntikan.
Perlu diingat bahwa minum obat penurun kolesterol di apotek harus dilakukan dengan resep dan anjuran dari dokter.
Dokter akan menentukan jenis obat yang sesuai untuk Anda.Jangan pernah mengonsumsi obat penurun kolesterol tanpa konsultasi medis.
Pasalnya, Anda tidak tahu apakah obat tersebut benar-benar cocok dengan kondisi Anda atau tidak.
Minum obat kolesterol di apotek juga sebaiknya dibarengi dengan perubahan pola hidup Anda.
Mulai dari memperbanyak konsumsi serat, menghindari rokok maupun alkohol, berolahraga secara rutin, serta menjauhi stres.
