Sopir Taksi Online Terluka Parah Dibegal Pemuda 17 Tahun di Purwakarta, Ini Modusnya
Pelaku pembegalan sopir taksi online di Purwakarta merupakan seorang remaja berusia 17 tahun berinisial SR.
Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana
TIBUNCIREBON.COM, PURWAKARTA - Seorang sopir taksi online asal Bandung Barat Usep Suryana (42), jadi korban begal di wilayah Desa Sadarkarya Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta.
Pelaku pembegalan sopir taksi online merupakan seorang remaja 17 tahun berinisial SR.
Tak hanya mengambil barang berharga milik korban, pelaku diduga melukai korban dengan sembilah golok hingga korban mengalami luka sayatan pada leher bagian kanan.
SR mengaku melakukan aksi nekad tersebut pada Jumat (22/10/2021) malam, sekira pukul 21.30 WIB.
Aksi pembegalan tersebut dilakukan karena ingin menguasi handphone korban kemudian dijual dan hasilnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
SR pelaku begal tersebut mengatakan ia tidak berniat menguasai mobil yang dikendarai.
"Tidak berniat menguasi mobil karena saya sendiri tidak bisa mengemudikannya," ujar SR ketika ditemui di Mapolsek Darangdan, Senin (25/10/2021).
Dia mengungkap telah mempersiapkan senjata tajam tersebut dari rumah, lalu memesan taksi online melalui aplikasi dengan lokasi dengan tujuan Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta.
Setelah taksi pesanan tiba, SR meminta korban untuk berkeliling terlebih dahulu sebelum meminta korban untuk menyerahkan handphone miliknya.
"Ada niat melakukan itu di jalan agar bisa ke Purwakarta lagi ke rumah teman," kata dia.
Baca juga: Mama Muda Ditangkap Polisi, Lantaran Buat Laporan Palsu Dibegal untuk Hindari Motor Ditarik Leasing
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Darangdan, Ipda Lili Somantri mengatakan, pelaku memesan taksi online di wilayah Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat dengan lokasi tujuan Desa Sadarkarya Kecamatan Darangdan, Purwakarta.
Setelah sampai di tujuan pelaku kemudian meminta korban untuk berkeliling hingga tiba di tempat sepi, pelaku lalu mengeluarkan sembilah golok dan kemudian menyayat leher korban.
"Pelaku ini ingin menguasi handphone korban dengan alasan tidak memiliki uang," ujar Ipda Lili.
"Karena korban melakukan perlawanan pelaku ini melarikan diri, hingga tertangkap kemudian oleh warga," imbuhnya.
