Teror Anjing Liar Muncul Lagi
TKP Kambing Dimangsa Anjing Liar di Geger Halang TNGC Masuk Pasawahan, Warga Mandirancan Giat Ronda
setelah muncul kasus teror anjing liar, langsung berkoordinasi dengan sejumlah tokoh masyarakat agar waspada.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Kasus anjing liar memangsa hewan ternak milik kelompok tani di kawasan PT Geger Halang Lahan Taman Nasional Gunung Ciremai, mendapat tanggapan dari Kapolsek Mandirancan, Iptu Junaidi, Kamis (21/10/2021).
Menurut Kapolsek Mandirancan, untuk kejadian anjing teror hewan ternak itu masuk wilayah hukum Polsek Pasawahan. Namun perlu diketahui bahwa hamparan PT Geger Halang di kaki Gunung Ciremai ini cukup panjang termasuk di dalamnya wilayah hukum Polsek Mandirancan.
"Bentangan luas lahan PT Geger Halang milik TNI Angkatan Laut yang berada di Taman Nasional Gunung Ciremai itu mulai jalur pendakian blok Cibunar.
Daerah itu masuk wilayah hukum Polsek Cilimus, dan untuk secara teknis alias domisili Kantor PT Geger Halang itu berada di Desa Sukasari masuk wilayah hukum Polsek Mandirancan. Jadi, soal anjing liar yang teror hewan ternak itu, baiknya konfirmasi ke Petugas di Polsek Pasawahan," ungkap Junaidi saat dihubungi telepon seluler.
Baca juga: Ajag Menyerang Ternak Milik Warga Desa Cibeurem, Total Kambing yang Mati Selama Dua Hari 12 Ekor
Mantan Kapolsek Kramatmulya ini menerangkan, kasus tewasnya ternak milik kelompok tani itu sekitar beberapa hari lalu.
"Ada anjing liar hingga tewaskan kambing itu , mungkin ada lima hari ke belakang. Kami juga terima keterangannya bahwa anjing liar itu nyerang kambing hingga masuk kandang," ujarnya Junaidi.
Junaidi menyebut setelah muncul kasus teror anjing liar, langsung berkoordinasi dengan sejumlah tokoh masyarakat agar waspada. "Bentuk kewaspadaan tentu dengan melakukan korve malam di tiap pos ronda dan keliling kampung," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Sebanyak enam ekor kambing yang mati yang berada di kawasan PT Geger Halang, Taman Nasional Gunung Ciremai jadi perbincangan warga sekitar. Apalagi kejadian itu diakibatkan dari kawanan anjing liar yang berada di kawasan kaki gunung tertinggi di Jawa Barat.
"Kabar hewan ternak milik kelompok tani mati benar. Tapi lokasinya itu jauh dari permukiman warga dan berada di tengah hutan kaki Gunung Ciremai," ujar Bambang sekaligus tokoh masyarakat Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, Kuningan, Jawa Barat, Kamis (21/10/2021) saat dihubungi ponselnya tadi.
Baca juga: SITUASI TERBARU di Simpang Tiga Rajagaluh Majalengka, Ramai Lancar, Tak Ada Kepadatan Kendaraan
Jumlahnya kambing mati akibat serangan anjing liar, kata dia mengetahui ada sebanyak 6 Ekor Kambing. "Iya ada enam ekor kambing menjadi korban serangan anjing liar," ujarnya.
Bambang menceritakan secara geografis kawasan PT Geger Halang itu termasuk lahan Taman Nasional Gunung Ciremai dan lokasi kandang itu masuk wilayah Desa Cibuntu. Tapi, secara teritorial kondisinya sangat berjauhan dengan pemukiman warga desa setempat.
"Untuk lokasi menjadi serangan anjing liar hingga menewaskan kambing, itu sangat jauh dari pemukiman warga Desa Cibuntu," katanya.
Peristiwa anjing liar atau ajag memangsa kambing ini sudah terjadi beberapa kali di Kuningan.
Akhir tahun lalu, sedikitnya 72 ekor kamping dan seekor anak sapi milik warga di Kecamatan Cibingbin, Kuningan, yang tewas diterkam ajag.
"Sampai saat ini, jumlahnya sudah sebanyak 72 ekor termasuk ada anak sapi," kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kuningan, Bunbun Budhiyasa saat ditemui di Kantor Bupati Kuningan, Rabu (23/12/2020).
Bunbun mengatakan, untuk mengantisipasi serangan hewan buas itu tidak lain dengan melaksanakan Siskamling.
Baca juga: INI Dia Sosok Syekh Abdul Manan yang Namanya Diabadikan Menjadi Nama Islamic Center Indramayu
Baca juga: Sriwijaya FC Ingin Pinjam Esteban Vizcarra, Bos Persib Bandung: Kita Masih Butuh Esteban
Baca juga: Seorang Pria Nekat Nyolong Motor Tetangga, Uang Hasil Curian Dipakai untuk Nikahi Adiknya
Kemudian, kata dia, termasuk bantuan yang akan diberikan kepada peternak kambing tersebut. "Bantuan jenis apa yang akan diberikan, saya belum tahu dan yang pasti ini sudah menjadi perhatian bupati," ujarnya.
Soal perburuan, kata Bunbun, bupati sudah menyebutkan bahwa itu akan dilakukan kembali oleh Perbakin dan dipimpin Kapolres AKBP Lukman SD Malik.
Sebelumnya, Bupati Kuningan H Acep Purnama terima laporan bahwa dua ekor ajag alias anjing liar berhasil dimatikan. "Kami terima laporan sudah ada dua ekor ajag mati ditembak," kata Acep disela wawancara live oleh stasiun televisi swasta nasional di ruang kantor bupati setempat, Rabu (23/12/2020).
Dalam perbincangan tadi, kata Acep, masyarakat tak perlu resah dengan kejadian yang menyerang hewan ternak milik warga. "Karena untuk penyebab kematian hewan ternak kambing, ini sudah diketahui hewan buasnya," katanya.
Dari kejadian ini, kata Acep, pemerintah sudah menginstruksikan kepada lapisan masyarakat. "Untuk melaksanakan pengawasan lingkungan dengan menjalankan Siskamling," katanya.
Sebab, kata dia, dengan cara pelaksanaan Siskamling. "Ini salah satu mengurangi serangan dan gangguan lingkungan, termasuk ajag atau anjing liar tersebut," katanya.
Disamping itu, lanjut Acep, dalam beberapa waktu kedepan akan dilakukan penyisiran untuk melakukan perburuan. "Kami sudah kordinasi sebelumnya dengan Perbakin dan besok tanggal 27 Desember, Kapolres akan pimpin langsung perburuan hewan buas tersebut," katanya.
Mengenai korban sekaligus peternak mandiri, kata Acep, ini sudah menjadi catatan. "Kami sudah rangkum data pemilik kambing yang mati diserang ajag tersebut," katanya.
Menindaklanjuti program bantuan, kata Acep lagi, mudah mudahan ini bisa segera di realisasi. "Bulan Januari 2021 tahun depan, peternak bisa mendapat bantuan langsung," ujarnya. (*)