Human Interest Story
Kisah Brigadir Ruslan Gendong Ustaz Alfin Guru Ngaji Difabel untuk Ceramah, Juga Bangun Rumah Layak
Brigadir Ruslan terlebih dahulu harus menggendong Ustaz Alfin dan kemudian memboncengkannya di sepeda motor dinasnya sebagai babhinkamtibmas.
Laporan Kontributor Ciamis, Andri M Dani
TRIBUNCIREBON.COM, CIAMIS – Kisah seorang anggota polisi, Brigadir Polisi Ruslan Hadiyatna (31), menjadi inspirasi untuk sesama anggota polisi ataupun masyarakat.
Kepeduliannya terhadap kondisi masyarakat harus jadi contoh dan diteladani.
Brigadir Polisi Ruslan baru satu setengah tahun bertugas sebagai bintara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (babhinkamtibmas) di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Ciamis. Sebelumnya menjadi babhinkamtibmas di Desa Sukahurip, juga di Kecamatan Pamarican.
Selama bertugas sebagai babhinkamtibmas di Desa Sidamulih tersebut Brigadir Ruslan tentu sering melakukan sambang warga. Bertemu warga untuk berbagai kepentingan. Meski hanya sekedar menyapa maupun ngobrol-ngobrol, bersilaturahmi dengan warga.
Salah satu tempat yang menjadi perhatian khusus, dan sering dikunjungi Brigadir Ruslan adalah musala Masalikul Huda di Kampung Munjul Rt 29 RW 09 Dusun Malabar Desa Sidamulih.
Baca juga: Kisah Polisi di Rancakalong yang Hobi Bertani, Apel Pagi Sebelum ke Kebun dan Bagikan Panen ke Warga
Baca juga: Kisah Polisi Cianjur Tiap Hari Jenguk Warga yang Sakit, Ikut Usung Keranda Sampai Kuburkan Jenazah
Tidak hanya untuk menunaikan salat. Terutama bersilaturahmi dengan Ustaz Muhammad Alfin Zikri (30) yang akrab disapa Ustaz Alfin.
Ustaz Alfin sudah 11 tahun menjadi marbot, guru ngaji, imam dan penceramah di musala Masalikul Huda.
Ustaz yang kondisi fisiknya lumpuh sejak lahir (difabel) tersebut tinggal di gubuk yang dibangun warga di samping musola. Kondisi gubuk tersebut selain sempit juga sudah reyot.
Ustaz Alfin berasal dari Pangandaran tapi sudah lama tinggal di Kampung Munjul. Ia aengajar mengaji anak-anak di Musala Masalikul Huda serta memberikan ceramah pengajian termasuk pengajian untuk ibu-ibu.
Mungkin karena sering berkomunikasi dan bersilaturahmi, Brigadir Ruslan pun akrab dengan Ustaz Alfin. Bahkan tidak jarang Brigadir Ruslan mengantar Ustaz Alfin ketika diundang memberikan ceramah di masjid di Desa Sidamulih.
Meski Brigadir Ruslan terlebih dahulu harus menggendong Ustaz Alfin dan kemudian memboncengkannya di sepeda motor dinasnya sebagai babhinkamtibmas.

Suatu hal yang selalu mengganjal dalam pikiran Brigadir Ruslan, gubuk tempat tinggal Ustaz Alfin yang dianggap tidak layak, sempit dan reyot tersebut.
“Sudah lama kepikiran bagaimana caranya membuatkan rumah yang layak untuk Ustaz Alfin. Alhamdulillah, sebulan lalu sudah terbeli tanah seluas 5 bata (1 bata = 14 meter persegi) di depan musola. Dan dua hari ini sudah mulai pekerjaan fisik secara bergotong royong,” ujar Brigadir Polisi Ruslan Adiana kepada Tribun Kamis (14/10).
Rencana pembangunan rumah yang layak untuk ustaz Alfin tersebut sudah disampaikan Brigadir Ruslan dengan tokoh masyarakat setempat termasuk dengan para pemuda. Semuanya sepakat. Langkah awal pun dimulai dengan membeli tanah.