Warga Cidempet Sumedang Menderita, Sawah dan Kolam Mengering Terdampak Proyek Tol Cisumdawu
Sawah, kata Dadan, banyak yang terbengkalai dengan kondisi tanah kerontang karena irigasinya tidak berfungsi terdampak proyek tol Cisumdawu
Senada dengan warga lain, Ita ingin lahannya dibayar sehingga warga bisa pindah rumah.
"Kami jadi terus menanti-nanti. Sudah diajukan untuk pembebasan tapi sampai sekatang belum ada kejelasan," katanya.
Ita khawatir, jika lahan kampungnya tidak dibebaskan seperti lahan di kampung lain, kehidupan di masa depan akan lebih sulit. Akses jalan akan tertutup.
"Dampak ekonomi ke depan bagaimana, akses jalan terputus. Sekarang saja, akses air sudah susah. Air kadang mengalir kadang tidak," katanya.
Belum lagi, kata Ita, bising dan getaran yang menjadi santapan sehari-hari.
"Kalau kerja proyeknya lembur sampai jam 11.00 malam, aduh waktu istirahat kami terganggu," katanya.
Kampung Cidempet berada di wilayah V proyek jalan tol Cisumdawu. Pemerintah Desa telah mengupayakan pembebasan lahan, meski hingga kini belum ada penyelesaian.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan Pemerintah Kabupaten telah berkoordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Cisumdawu sesi V.
"Sudah ada jawaban dari PPK, bahwa sudah akan ada kajian lapangan (kampung tersebut) terkait proses masuk ROW (Right of Way)Tol Cisumdawu," kata Dony saat ditemui TribunJabar.id, Kamis (14/10/2021).