Mengenaskan, Pelaku Wisata di Majalengka Banting Setir Jadi Pemulung Akibat Terdampak PPKM
Seorang pelaku wisata di Kabupaten Majalengka beralih menjadi pengambil barang bekas atau pemulung. Ini akibat terdampak aturan PPKM yang menutup
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Seorang pelaku wisata di Kabupaten Majalengka beralih menjadi pengambil barang bekas atau pemulung.
Ini akibat terdampak aturan PPKM yang menutup seluruh aktivitas pariwisata.
Seperti yang dilakukan Mulyana (60) ini misalnya, pengelola wisata kreatif Marerang Iser di Dusun Iser, Desa/Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka.
Ia terpaksa menjadi pemulung barang bekas untuk mendapatkan pemasukan sehari-hari.
Barang-barang bekas hasil dari barang bawaan pengunjung pun dikumpulkan untuk dijual.
Baca juga: Warga Peras Bus Pariwisata Rombongan ke Farm House Lembang, Parkir Rp 150 Ribu, Disparbud KBB Marah
Baca juga: Wisata Majalengka Masih Sepi Pengunjung Nih, Dinas Pariwisata Ungkap Penyebabnya
Aktivitas Mulyana ini dibenarkan Marpuah (35), rekannya sesama pengelola wisata kreatif Marerang Iser.
"Sudah dilakukan (memungut sampah atau barang bekas) sejak Majalengka kembali naik ke level 3 PPKM, di mana objek wisata harus ditutup lagi," ujar Marpuah kepada Tribun di lokasi, Kamis (14/10/2021).
"Jadi kami memutar otak, bagaimana caranya meski wisata ditutup, kita tetap memiliki pendapatan, yaitu salah satunya dengan cara mengumpulkan barang-barang bekas yang ada di wisata ini untuk dijual," ucapnya.
Marpuah menjelaskan, sebelum masa PPKM, objek wisata kreatif ini selalu dipadati pengunjung.
Kini, pihaknya selaku pengelola wisata hanya bisa pasrah terkait kebijakan PPKM yang mengharuskan penutupan tempat wisata.
"Seluruh destinasi wisata ditutup, termasuk usaha wisata kita," jelas dia.
Meski demikian, pihaknya mendukung upaya pemerintah dalam penanggulangan pandemi Covid-19 tersebut.
Disinggung apakah telah menerima bantuan, pihaknya mengaku belum ada satu pun bantuan yang didapat.
"Belum ada (bantuan). Cuma dengar beritanya saja (mengenai bantuan bagi pelaku usaha wisata terdampak PPKM)," jelasnya.