Konflik Afghanistan

Balas Dendam Taliban Hancurkan Markas ISIS Usai Ledakan Bom di Afghanistan yang Menewaskan 5 Orang

Serangan terhadap markas ISIS itu adalah balasan atas bom di masjid Afghanistan beberapa jam sebelumnya yang menewaskan lima orang.

Editor: Mumu Mujahidin
AFP/WAKIL KOHSAR
Anggota pasukan elite Taliban‚ Batalyon Badri 313‘ berjaga di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, pada Selasa (31/8/2021), setelah Amerika Serikat menarik semua pasukannya dari Afghanistan. 

TRIBUNCIREBON.COM - Buntut ledakan bom di masjid Afghanistan yang menewaskan 5lima orang Taliban hancurkan markas ISIS, Senin (4/10/2021).

Kelompok Taliban mengumumkan, telah menghancurkan markas ISIS di ibu kota Afghanistan, Kabul.

Serangan terhadap markas ISIS itu adalah balasan atas bom di masjid Afghanistan beberapa jam sebelumnya yang menewaskan lima orang.

Kepala juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan bahwa para anggotanya melakukan operasi di utara Kabul pada Minggu malam (3/10/2021).

"Hasil dari operasi, yang sangat menentukan dan sukses, pusat ISIS hancur total dan semua anggota ISIS di dalamnya tewas," tulis Mujahid di Twitter.

Para saksi dan wartawan AFP mendengar ledakan dan tembakan di Kabul pada saat serangan, dan foto-foto di media sosial menunjukkan ledakan besar serta api di tempat kejadian.

Penduduk Kabul dan pegawai pemerintahan, Abdul Rahaman, mengatakan kepada AFP bahwa sejumlah besar pasukan khusus Taliban menyerang setidaknya tiga rumah di kawasan tempat tinggalnya.

 "Pertempuran berlanjut selama beberapa jam," katanya, seraya menambahkan ada suara senjata yang membuatnya tetap terjaga sepanjang malam.

"Mereka bilang mereka mengejar anggota Daesh (ISIS) di daerah itu," lanjut Rahman.

"Saya tidak tahu berapa banyak yang terbunuh atau ditangkap, tetapi pertempuran itu sengit."

Baca juga: Taliban Marah Perintahkan Pasukan Khusus Berburu Kombatan ISIS, Usai 2 Tentara Mereka Ditembak Mati

Operasi tersebut terjadi beberapa jam setelah serangan mematikan di Masjid Besar Eid Gah, untuk mendoakan ibu juru bicara Taliban Mujahid, yang meninggal pekan lalu.

Seorang pejabat komisi budaya pemerintah, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada AFP bahwa lima orang tewas dan 11 terluka.

Korban termasuk warga sipil dan anggota Taliban.

"Kami juga telah menangkap tiga orang sehubungan dengan ledakan itu," katanya.

Menurut pejabat tersebut, bom ditempatkan di pintu masuk masjid dan diledakkan ketika pelayat pergi setelah menyampaikan belasungkawa kepada Mujahid dan keluarganya.

Pada Senin, Mujahid mengatakan kepada AFP bahwa penyelidikan masih berlangsung, tetapi "informasi awal menunjukkan bahwa kelompok-kelompok terkait Daesh mungkin telah melakukan serangan".

Taliban dan ISIS cabang Afghanistan atau yang dikenal sebagai ISIS-K sama-sama kelompok militan Sunni garis keras.

Namun, Taliban dan ISIS-K berbeda pendapat dalam masalah agama dan strategi, yang berujung pada pertikaian berdarah antara keduanya.

Baca juga: Taliban Dibayang-bayangi Peperangan dengan Rusia Usai Lepas dari Amerika Serikat, Ini Penyebabnya

Seperti diberitakan, sedikitnya lima warga sipil tewas dalam ledakan bom di luar masjid di Kabul, Afghanistan, Minggu (4/10/2021).

Serangan ini merupakan peristiwa paling mematikan di Kabul sejak AS angkat kaki pada Agustus lalu.

Mohammad Israil, seorang warga Kabul, mengatakan dia mendengar suara keras dan melihat orang-orang melarikan diri.

Kemudian diketahui, ternyata suara keras itu merupakan ledakan bom pinggir jalan di dekat pintu gerbang masjid yang luas di Kabul.

Ledakan terjadi saat diadakan upacara peringatan untuk ibu dari kepala juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid. 

“Tiga tersangka ditangkap terkait ledakan tersebut,” kata Juru Bicara Taliban, Bilal Karimi, seperti dikutip dari The Associated Press.

Dia mengatakan, tidak ada pejuang Taliban yang terluka dalam serangan ini.

Selain lima orang tewas, empat orang lainnya terluka karena ledakan.

Saat ini, keempat korban luka dibawa ke sebuah rumah sakit darurat yang didanai Italia di Kabul.

Baca juga: Diam-diam Pemerintahan Baru Afghanistan Berdiri di Pengasingan oleh Pejabat yang Kabur dari Taliban

Kini daerah di sekitar masjid telah ditutup dan dijaga ketat oleh Taliban.

Kemudian pada sore hari kemarin, tempat terjadinya ledakan telah dibersihkan.

Saat ini, satu-satunya sisa ledakan yang tersisa adalah kerusakan ringan pada lengkungan ornamen di gerbang masuk masjid

Selama pemberontakan Taliban 20 tahun terakhir, mereka pun sering melakukan serangan bom dan penembakan.

Namun kini, mereka di pihak sebaliknya, yaitu sebagai penerima serangan.

Selain tantangan keamanan, kini mereka juga menghadapi krisis ekonomi dan berjuang untuk menjalankan roda pemerintahan tanpa bantuan asing.

Taliban mengatakan, ledakan tersebut terjadi di masjid Eid Gah ketika ada acara doa bersama untuk almarhumah ibu Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid.

Mujahid adalah salah satu juru bicara Taliban yang kerap muncul ke publik belakangan ini.

Selama bertahun-tahun, sebelum Taliban kembali menguasai Afghanistan, dia beroperasi dalam bayang-bayang dan hanya berbicara kepada wartawan melalui telepon.

Tetapi sejak Taliban mengambil alih Afghanistan, dia kerap berbicara kepada media dan menggelar konferensi pers.

Baca juga: Puncak Kekuasaan Taliban di Afghanistan Diprediksi akan Berakhir, Ini Kesalahan Fatal yang Dibuatnya

BBC melaporkan, ledakan tersebut adalah yang terbesar di Kabul sejak pasukan Barat mundur sepenuhnya pada Agustus.

Beberapa jam setelah ledakan, Taliban melancarkan serangan terhadap tempat persembunyian para milisi ISIS.

Tiga tersangka milisi ISIS dilaporkan tewas akibat operasi terbaru yang dilancarkan Taliban tersebut.

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman di masjid Eid Gah, Kabul.

Namun, ISIS baru-baru ini mengeklaim bertanggung jawab atas sejumlah pengeboman yang terjadi di Jalalabad.

 ISIS merupakan kelompok ekstremis yang sangat menentang Taliban. Sebelum Taliban menguasai Kabul pada 15 Agustus lalu, kedua kelompok tersebut kerap bertempur.

Di sisi lain, Taliban terus ditekan oleh komunitas internasional agar tidak menjalin hubungan dengan ISIS dan Al-Qaeda.

Taliban pada gilirannya menyangkal semua tuduhan tersebut dan menyatakan tidak akan membiarkan ISIS maupun Al-Qaeda aktif di Afghanistan.

Baca juga: Buntut Ledakan Bom di Masjid Afghanistan saat Doa Pemakaman Ibu Mujahid, Taliban Serang Markas ISIS

Kompas.com/ Kompastv )

Berita lain terkait Konflik Afghanistan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved