Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
UPDATE KASUS SUBANG, Nisan Makam Tuti dan Amalia Masih Tergeletak, Tenda Autopsi Baru Dibongkar
Terlihat 4 petugas membersihkan tempat berlangsungnya autopsi dan membongkar tenda dan meja autopsi. Lokasi makam Tuti dan Amalia terlihat berantakan
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati
TRIBUNCIREBON.COM, SUBANG - Pihak kepolisian dari Forensik Polri telah melakukan autopsi ulang terhadap kedua korban perampasan nyawa ibu dan anak di Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (2/10/2021).
Proses pembongkaran serta autopsi ulang jenazah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu berlangsung sejak pukul 14.00 WIB dan baru selesai pada pukul 17.00 WIB, Sabtu (3/10/2021).
Proses autopsi berlangsung tertutup. Pihak keluarga juga tidak ada yang terlihat hadir saat proses autopsi berlangsung.
Baca juga: Terungkap Isi dan Alasan Munculnya Surat Ahli Waris Tuti dan Amalia, Serta Yoris Diminta Temui Yosef
Sementara itu, petugas pembongkaran tenda, baru terlihat keesokan harinya atau hari ini, Minggu (3/10/2021) di TPU Istuning, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Terlihat empat petugas membersihkan tempat berlangsungnya autopsi dan membongkar tenda serta meja autopsi.
Salah satu petugas pembongkar tenda, Ujang (43) menjelaskan pihaknya sudah ditugaskan memasang tenda di lokasi pemakaman Istuning sejak kemarin siang.
"Dipasang kemarin siang setelah Dzuhur. Kami ya ikuti saja perintahnya tanpa banyak tanya," ucap Ujang.
Ujang juga menjelaskan, seharusnya tenda dan seluruh peralatan dibereskan usai proses autopsi berlangsung.
Namun karena autopsi baru selesai jelang malam, maka pihaknya memutuskan untuk membongkar tenda hari ini.
"Harusnya kemarin sih dibongkarnya. Tapi kan kemarin hampir Maghrib baru selesai. Jadi baru dibongkar hari ini," katanya.
Sementara itu, lokasi tempat kedua jenazah diautopsi terlihat masih berantakan.
Terlihat kedua nisan di makam korban juga tidak terpasang dan hanya tergeletak begitu saja.
Sebelumnya polisi sudah melakukan autopsi pada Rabu 18 Agustus 2021di RS Sartika Asih Bandung guna kepentingan penyelidikan.
Sementara itu, sampai dengan saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait dengan dilakukannya proses autopsi ulang terhadap kedua mayat ibu dan anak ini.
Proses Autopsi Ulang Tuti dan Amalia
Mendadak polisi mendatangi Yosef (55) suami dari Tuti Suhartini (55) serta ayah dari Amalia Mustika Ratu (23) pada Jumat (1/10/2021) malam.
Kedatangan polisi itu terungkap untuk meminta izin melakukan pembongkaran makam Tuti dan Amalia korban kasus perampasan nyawa di Subang, agar kedua jasad itu dilakukan autopsi kembali.
Tim kuasa hukum Yosef membenarkan hal tersebut.
Baca juga: Polisi Autopsi Ulang Kedua Jasad Korban Perampasan Nyawa Tuti & Amalia di Subang, Begini Kondisinya
Memang pihak kepolisian meminta izin Yosef karena akan melakukan autopsi ulang.
"Betul, kemarin malam pada saat jam setengah 12 malam, Pak Yosef dihampiri oleh penyidik dari Polres Subang untuk meminta izin terhadap pembongkaran makam istri sama anaknya," ucap Fajar Sidik tim kuasa hukum Yosef di Subang, Sabtu (2/10/2021).
Tujuan dari pihak kepolisian, Fajar belum mengetahui pasti apa maksud pembongkaran makam dan autopsi ulang tersebut.
"Untuk tujuannya sama memang tidak tahu apa yang dilakukan penyidik, mungkin ini juga bagian dari pendalaman perkara," katanya.
Pihak tim kuasa hukum dari Yosef maupun Yosef itu sendiri, akan terus kooperatif terkait dengan pengungkapan kasus dari perampasan nyawa tersebut.
"Yang jelas kami dari pihak Pak Yosef akan tetap kooperatif apabila dibutuhkan pihak penyidik," ujar Fajar.

Berlangsung Tertutup
Pihak kepolisian melakukan autopsi ulang terhadap jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), ibu dan anak korban perampasan nyawa di Subang, Sabtu (2/10/2021) sore.
Autopsi dilakukan polisi sebagai upaya mengungkap kasus meninggalnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Menurut keterangan dari Waryana tukang gali kubur yang ditugaskan untuk menggali kembali makam Tuti dan Amalia.
Proses penggalian dimulai pada pukul 14.00 WIB dan selesai pada pukul 14.30 WIB.
"Autopsinya pertama gali jam 2, selesai kira-kira setengah tiga, yang ibunya terus anaknya," ucap Waryana saat ditanya wartawan, Sabtu (2/10/2021).
Kedua jasad ibu dan anak tersebut selesai diautopsi sekitar pukul 17.00 WIB.
Waryana menambahkan, jasad Tuti terlebih dahulu dilakukan autopsi oleh pihak kepolisian.
Kemudian dilanjut dengan jasad Amalia.
"Bu Tuti yang pertama, yang kedua anaknya, satu-satu, sudah selesai ibunya langsung dikubur lagi, lalu menggali makam anaknya langsung," katanya.
Autopsi ulang yang dilakukan oleh pihak kepolisian ini, digelar secara tertutup.
Bahkan, dalam proses pembongkaran makam tersebut tidak dihadiri oleh keluarga dari korban.
Dari informasi yang didapatkan Tribun di lapangan, pihak kepolisian melakukan autopsi ulang dari jasad Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23) pada Sabtu (2/10/2021) sore.
Di makam Tuti serta Amalia yang berada di Tempat Pemakaman Umum Istuning, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang terpasang tenda plastik berukuran sekitar 3x4 meter.
Autopsi dilakukan di lokasi dan sudah berakhir.
Sampai dengan saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian kepada awak media terkait dilakukannya autopsi ulang dari kedua mayat ibu dan anak tersebut.
Baca juga: UPDATE Kasus Subang, Polisi Autopsi Ulang Jasad Tuti dan Amalia Secara Tertutup di Permakaman

Kasus perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu (24) dan ibunya, Tuti (54) memasuki babak baru.
Anak dan ibu dalam kasus Subang itu tewas pada 18 Februari. Mayatnya ditemukan di bagasi Toyota Alphard yang diparkir di rumahnya di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kabupaten Subang.
Hingga Sabtu (2/10/2021), pelaku perampasan nyawa Amalia dan Tuti belum terungkap. Meski begitu, Polres Subang dibantu Polda Jabar dan Bareskrim Polri masih bekerja mengungkap misteri kasus perampasan nyawa anak dan ibu tersebut.
Mendapat permintaan tersebut, kata dia, pihak keluarga mengizinkan polisi membongkar makam ibu dan anak tersebut.
"Tentu dari keluarga mengizinkan demi mengungkap misteri kasus ini," ucap Rohman Hidayat.
Hanya saja, tidak dijelaskan secara spesifik soal alasan pembongkaran makam Amalia dan Tuti tersebut.
"Tidak dijelaskan detail. Yang pasti sebagai upaya pendalaman untuk mengungkap kasus ini. Kami dari keluarga kooperatif," ucap Rohman Hidayat.
Kasus Luar Biasa dan Terencana
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago meminta masyarakat bersabar dan tidak menduga-duga terkait pelaku perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu dan ibunya, Tuti, di Kabupaten Subang.
Dikatakan Kombes Pol Erdi A Chaniago, hingga saat ini, penyidik masih terus bekerja untuk mengungkap para pelaku. Sejumlah barang bukti yang diamankan, kata dia, masih terus dilakukan pendalaman.
"Biarkan rekan-rekan penyidik untuk bekerja, saat ini penyidik tengah melakukan pendalaman terkait masalah pembuktian secara konvensional, mulai dari olah TKP, kemudian mengarah kepada ditemukan beberapa hal-hal yang dicurigai baik melalui rekaman CCTV maupun yang lain," ujar Erdi, saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kamis (30/9/2021).
Dalam mengungkap pelaku ini, kata dia, penyidik tidak bisa asal menuduh tanpa bukti yang kuat.
"Tentunya membutuhkan waktu, kita tidak bisa semudah itu menuduh orang, tanpa kita mempunyai bukti-bukti dan petunjuk," katanya.
Ketika disinggung soal kendala dalam pengungkapan ini, pihaknya mengaku tidak ada kesulitan berarti. Ia pun menduga bahwa pelaku melakukan pembunuhan ini dengan terencana.
"Pada prinsipnya tidak sulit, cuma kita membutuhkan waktu, karena menentukan tersangka itu harus dengan pembuktian. Tapi kita akan upayakan mencari tersangkanya, ini merupakan suatu kejahatan yang luar biasa, kemungkinan terencana kita akan tetap mencoba fokus dalam rangkaian penyelidikan untuk tangkap tersangka," katanya.
Sosok Danu
Di sisi lain, pemeriksaan terhadap saksi sudah mengerucut pada 4 saksi. Antara lain Yosef (54) suami dari Tuti dan ayah dari Amalia, Yoris (34) anak Yosef, Mimin istri muda Yosef dan Danu, kerabat dari keluarga.
Pekan ini, ke empat saksi tersebut menjalani pemeriksaan di Mapolres Subang pada 29 September 2021. Fakta terungkap dalam pemeriksaan saksi itu bahwa ternyata, tiga hari sebelum kasus perampasan nyawa tersebut atau pada 15 Agustus 2021.
Kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat, menerangkan bahwa menurut Yosef , Danu sempat mengunjungi rumah Amalia dan Tuti di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang.
Anehnya, saat dikonfrontir, Danu justru membantah.
"Tadi Pak Yosef sempat di konfortir dengan Danu sedikit berkaitan dengan kedatangan Danu pada hari Minggu 15 Agustus. Malam itu sempat dikonfrontir tadi cuman sebentar dan sudah selesai," ucap Rohman Hidayat.

Menurut Rohman, Yosef sangat berkeyakinan bahwa Danu keponakannya tersebut datang pada Minggu malam tiga hari sebelum kejadian perampasan nyawa Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23).
"Masalah kedatangan kerumah Pak Yosef pada Minggu malam, Pak Yosef berkeyakinan dia datang karena Pak Yosef yang membuka pintu dan Danu datang pada malam itu, saat pemeriksaan Danu bilang lupa, dan akhirnya di depan kami dia membenarkan bahwa Danu datang pada hari itu ke rumah Pak Yosef," katanya.
Danu Juga Sempat Digonggong Anjing Pelacak
Danu juga sempat dites kebohongan. Selain itu, Danu merupakan saksi yang digonggong anjing pelacak saat olah TKP. Ketika itu, Danu terus digonggong anjing pelacak saat dimintai keterangan oleh polisi.
Tidak hanya itu, DNA Danu belakangan juga ditemukan di TKP. Saat olah TKP, penyidik menemukan putungan rokok dengan berbagai merek di rumah korban.
Ternyata, DNA Danu yang merupakan keponakan Tuti itu terlacak pada pada sebuah puntung rokok. Atas temuan beberapa fakta baru, penyidik lalu melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap keponakan Tuti, Danu.
Bahkan, Danu sempat diperiksa polisi selama 12 jam lamanya hingga dini hari. Danu selaku keponakan Tuti pun alhasil menjadi sosok yang kini dicurigai.
Apalagi setelah Yosef mengungkapkan kalau Danu juga punya akses masuk ke rumah korban. Tak hanya itu, Danu juga disebutkan sering bertamu ke rumah Tuti dan Amalia malam-malam.
Dicurigai seperti itu, Danu akhirnya buka suara dan membeberkan semua kejadian yang terjadi detik-detik sebelum pembunuhan ibu dan anak itu terjadi.
Diakui Danu, ia sempat bertemu dengan keluarga Tuti dan Amalia, pada 17 Agustus, sehari sebelum korban terbunuh.
Pada siang hari, Danu mengaku sempat ke rumah korban menghampiri Amalia Mustika Ratu. Hal itu karena Danu sempat disuruh Yoris untuk membeli doubletip dan meminta uangnya pada Amalia
"Terakhir ketemu tanggal 17. Karena disuruh Yoris membeli doubletip jam 11 siang.
Gak sempet ngerokok atau makan di sana. Terus ngambil uang ke Amel Rp 100 ribu, terus beli doubletip," ungkap Danu, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Yuherda Production.
Setelah itu, Danu langsung pergi ke Kasomalang, rumah Yoris. Ternyata, Tuti dan Amalia juga pergi ke Kasomalang, berkumpul dengan Danu dan keluarga Yoris.
Sore harinya, setelah pulang dari rumah Yoris, Danu sempat mengantarkan Tuti dan Amalia ke rumahnya. Di rumah Tuti , Danu pun sempat merokok.
"Tanggal 17 sore memang ke rumah Amel karena di suruh membeli makanan. Sempat merokok...wajar saja ada sisa puntung rokok yang tertinggal," ungkap Danu, dilansir TribunnewsBogor.com dari akun Youtube TVOne News, Senin (20/9/2021).
Setelah itu, Danu main game di warnet dan pulang malam hari. Danu mengaku baru tidur pukul 02.30 WIB.
"Malamnya gak kemana-mana lagi. Mian game, TikTokan, WA-an, ngecek grup WA sekolah," ungkap Danu.
Pagi harinya, Rabu (18/9/2021), Danu mengaku dikejutkan dengan teriakan Yosef. Namun Danu saat itu tidak memedulikan teriakan Yosef dan pura-pura tidur.
"Pagi-pagi tanggal 18-nya Danu lagi tidur ada yang teriak-teriak pakai motor, terus samar-samar juga kaya pak Yosef, pura-pura tidur lagi," ungkap Danu.
Namun, Danu yang pura-pura tidur terkejut mendengar pengakuan Yosef kepada ibundanya yang menyebut kalau Tuti dan Amalia diculik.
"Pas mama nyamperin, 'Danu itu rumah acak-acakan Amel diculik'. Danu kaget gak sempat cuci muka dulu atau sikat gigi, langsung ngeluarin motor langsung ke sana," kata Danu seperti dikutip dari Youtube Heri Susanto.
Ketika Danu menyusul ke lokasi kejadian, Yosef terlihat kabur berbalik arah. Bukannya memandu Danu menuju ke TKP, Yosef terlihat buru-buru pergi ke arah lain.
Danu pun sempat tidak tahu kemana Yosef pergi. Namun setelah diselidiki, rupanya saat itu, Yosef pergi ke Polsek Jalan Cagak.
Setelah itu, Danu pun pergi ke rumah korban. Ternyata, Danu melihat kalau rumah korban itu sudah berantakan.