Virus Corona Mewabah
Nanti Kalau ke Pasar Tradisional Wajib Pakai PeduliLindungi, di Bandung Mau Diterapkan, tapi Bingung
Aplikasi PeduliLindungi segera diterapkan di semua pasar tradisional di Kota Bandung secara bertahap.
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Aplikasi PeduliLindungi segera diterapkan di semua pasar tradisional di Kota Bandung secara bertahap.
Sedianya, untuk tahap pertama, aturan ini akan diterapkan di Pasar Sederhana di Jalan Sederhana dan Pasar Balubur Town Square (Baltos) di Jalan Tamansari.
Namun, pada ujicoba, Kamis (30/9/2921), aturan ini baru bisa diterapkan di Baltos.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah, mengatakan ujicoba penerapamn aplikasi PeduliLibdungi di kedua pasar tradisional itu diinstruksikan langsung oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Namun, kata Elly, di Pasar Sederhana ujicoba belum bisa dilakukan karena beberapa alasan. Salah satunya karena sebagian besar pedagangnya belum mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Di Pasar Sederhana, dari 912 pedagang, baru 213 pedagang yang mendapatkan vaksin. Sehingga jika aplikasi PeduliLindungi ini diterapkan, sebagian besar pedagang tak akan bisa berjualan.
"Kalau Pasar Baltos, sudah selesai vaksinasinya. Semua pedagangnya sudah divaksin," kata Elly saat ditemui di Balai Kota Bandung, kemarin.
Alasan lain yang membuat aplikasi PeduliLindungi belum bisa diterapkan di Pasar Sederhana, menurut Elly, adalah akses Pasar Sederhana yang sangat banyak.
"Akses masuk ke Pasar Sederhana ini ada 15. Jadi bagaimana mau dipasang aplikasinya? Sulit untuk mengawasinya. Sebaliknya, Baltos sudah clear karena semua pedagangnya sudah vaksin. Akses masuk Baltos juga tidak banyak. Beberapa hari ini Baltos sudah pakai aplikasi PeduliLindungi," ujarnya.
Elly mengatakan, dari 14.661 pedagang yang tersebar di 37 pasar tradisional di Kota Bandung, pedagang yang sudah divaksin baru 5.114 atau baru 40 persen. Upaya percepatan vaksinasi terus mereka lakukan.
"Alhamdulillah kami dapatkan vaksin dari Disperindag Jabar sebanyak 3.800 dan baru dipakai sebanyak 1.000 vaksin. Sisanya kami akan gunakan untuk percepatan pedagang di pasar lainnya," ujarnya.
Pada bagian lain, Ely mengatakan, kesulitan lainnya dalam penerapan aplikasi PeduliLindungi di pasar tradisional karena banyak pedagang yang tak memiliki ponsel berbasis android sehingga tak bisa mengunduh aplikasinya.
"Kami juga masih bingung bagaimana teknis di lapangan. Kalau ada scan barcode tapi tidak ada petugas, kan aneh," kata Elly.
Semua Pasar
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, mengatakan aplikasi PeduliLindungi, idealnya memang diterapkan di semua pasar tradisional di Kota Bandung.
"Saya sudah minta ke Bu Elly (Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung). Kalau di pusat perbelanjaan, sudah semua gunakan aplikasi itu," katanya di Pendopo, kemarin.