Sebelum Hilang di Gunung Guntur, Gibran Pesan Kaus Bertuliskan Penuh Makna Tentang Cerita Kehidupan
Sebelum mendaki Gunung Guntur dan kemudian hilang, Muhammad Gibran Arrasyid (14) sempat memesan kaus dengan tulisan yang penuh makna dalam kehidupan.
Laporan Kontributor TribunJabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Sebelum mendaki Gunung Guntur dan kemudian hilang, Muhammad Gibran Arrasyid (14) sempat memesan kaus dengan tulisan yang penuh makna dalam kehidupan.
Namun sayang kaus yang dipesannya itu tidak bisa dipakai saat Gibran melakukan pendakian ke Gunung Guntur.
Remaja energik itu hilang selama enam hari di Gunung Guntur dan kini sudah ditemukan tim SAR gabungan, serta sudah memiliki sejuta cerita pengalaman kehidupan menarik yang tidak semua orang punya.
Sebelum pergi mendaki ke Gunung Guntur, Gibran diketahui memesan satu buah kaos bertuliskan "Jangan Menua, Tanpa Cerita".
Kaos hitam bergambar seorang pendaki itu ia pesan dari salah satu produsen kaos di Bandung.
Rencananya kaos itu akan dipakai Gibran mendaki Gunung Guntur, namun kaosnya itu telat sampai ke rumahnya.
"Kaos kesayangan Gibran ini sampai sehari setelah ia berangkat, padahal ia sangat mau sekali pakai kaos ini pas mendaki," ujar Wini Winarti ibunda Muhammad Gibran saat diwawancarai Tribunjabar.id, Sabtu (25/9/2021) di Puskesmas Tarogong.
Baca juga: Cerita Gibran Hanya Rasakan Siang Selama Hilang di Gunung Guntur, Disuguhi Makanan Oleh Sosok Ini
Menurut Wini kaos itu sangat ditunggu-tunggu kedatangannya oleh Gibran karena anaknya tersebut sangat ingin memakainya saat mendaki Gunung Guntur.
Wini menjelaskan tulisan di kaos anaknya itu seperti sudah mengisyaratkan bahwa Gibran akan menua dengan sejuta cerita.
Cerita yang terbentuk dari pengalaman hilang selama enam hari di Gunung Guntur yang memiliki ketinggian 2.249 meter di atas permukaan laut (MDPL).
"Kaos ini seperti mengisyaratkan sesuatu, jangan menua tanpa cerita, Gibran sudah punya cerita itu," ungkapnya.
Wini menjelaskan saat dirinya muda, ia pun merupakan seorang pecinta alam yang sering melakukan pendakian ke gunung-gunung.
Momen saat dirinya ikut mencari anak kesayangannya itu menjadi momen yang mengingatkannya kembali akan kenangan masa-masa muda.
"Saya dulu pecinta alam juga, sering naik gunung bareng teman-teman semasa kuliah,"
"Makanya pas malam-malam naik nyari Gibran, saya merasakan momen masa muda itu hadir kembali, ternyata saya masih kuat naik gunung," ungkapnya.