Sekolah Sudah Dibuka untuk PTM, Kepala Dinkes Majalengka Tegaskan Belum Ada Klaster Sekolah
Kegiatan PTM di Majalengka sendiri telah dilangsungkan sejak akhir Agustus atau saat Majalengka turun ke level 2 PPKM.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Kepala Dinas Kesehatan Majalengka, Harizal F Harahap menegaskan, belum ada klaster sekolah selama giat Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Kegiatan PTM di Majalengka sendiri telah dilangsungkan sejak akhir Agustus atau saat Majalengka turun ke level 2 PPKM.
"Alhamdulillah, kemarin kita melakukan evaluasi dengan Bupati dan Dinas Pendidikan. Setelah kita lihat data yang ada, tidak ada klaster PTM di Majalengka," ujar Harizal saat diwawancarai media di kantornya, Jumat (24/9/2021).
Baca juga: Dokter Reisa: Kunci Keberhasilan PTM Ada di Tangan Guru, Orang tua dan Murid
Di rentang usia 6 hingga 19 tahun juga, jelas dia, tercatat hanya ada 7 orang yang dinyatakan terpapar Covid-19.
Namun, hal itu bukan dari klaster sekolah yang selama ini diselenggarakan.
"Untuk usia 6-19 tahun saat ini, tercatat hanya ada 7 orang yang berstatus positif Covid-19 yang tersebar di seluruh kecamatan," ucapnya.
Sehingga, Harizal bersyukur selama ini gelaran PTM di Majalengka masih aman dari kasus Covid-19.
Untuk mencegah hal itu tak terjadi, pihaknya melakukan berbagai upaya.
Salah satunya, lebih memperketat pengawasan terkait protokol kesehatan.
"Jadi alhamdulilah, di kami tidak mengalami klaster sekolah dan ini kita pertajam di pencegahan, kita pertajam di bagaimana proses PTM ini kita belikan yang betul-betul aman prokesnya," jelas dia.
Kunci Keberhasilan
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro mengatakan keberhasilan pembelajaran tatap muka (PTM) saat ini, berada di tangan guru, murid, dan peserta didik.
Karena itu, ia meminta semua pihak untuk disiplin dalam mengikuti aturan pemerintah dan menerapkan protokol kesehatan.
Berdasarkan hasil pemantauan pemerintah di sekitar pulau Jawa, kata Reisa, PTM mengajarkan banyak hal kepada guru, orang tua, dan peserta didik.