Mahasiswa Unpad Asal Pangandaran Ini Tak Malu Jadi Kuli Bangunan untuk Tambahan Biaya Kuliahnya
Ia tidak terlalu memberatkan orangtua karena Ia juga kerja mencari uang tambahan.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNCIREBON.COM, PANGANDARAN - Seorang mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) asal Pangandaran harus kerja keras mencari uang tambahan untuk biaya kuliahnya.
Mahasiswa bernama Muhammad Ramdhan Yahudin atau biasa disapa Ramdhan ini merupakan mahasiswa semester 7 jurusan pertanian agri bisnis di Unpad Jatinangor.
Ia tinggal di RT 30/11 Dusun Sindangsari, Desa Sindangwangi, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran.
Ramdhan lahir dari keluarga petani dan sekarang menjadi satu mahasiswa cukup baik di tempat kuliahnya.
Karena sejak SMA saja dia sudah biasa masuk 10 besar. Karena masuk 10 besar ketika daftar kuliah di unpad Bandung dia tidak melalui tes.
Baca juga: Sumedang Kini Berstatus PPKM Level 2, Unpad Diperbolehkan Gelar Kuliah Tatap Muka
Selain kuliah, Ramdhan juga seorang pekerja keras dan tidak pandang bulu terhadap semua jenis pekerjaan.
"Ya di bangunan, sebenarnya seperti kerja seperti itu (bangunan) hanya sampingan saja. Pokoknya apa saja lah yang penting dapat uang jajan tambahan dan paling penting halal," ujar Ramdhan saat ditemui Tribunjabar.id seusai kerja bangunan yang berada di sekitar rumahnya, Jum'at (24/9/2021) sore
Ramdhan mengaku, sebelum kuliah juga Ia sudah terbiasa kerja di bangunan.
"Saat dan sebelum SMA juga sudah biasa kang, apalagi background ayah saya juga seorang tani jadi sudah biasa. Kemudian, pas kuliah juga sering mencari beasiswa tapi alhamdulilah per semester beasiswanya selalu ada," ucapnya.
Jadi, ungkap Ramdhan, Ia tidak terlalu memberatkan orangtua karena Ia juga kerja mencari uang tambahan.
"Saya juga cari kerja sampingan lagi, Seperti kerja di lembaga yang saat ini saya kerja dibagian UPZ unpad dan lumayan dalam setahun saya dapat uang jajan," katanya.
Baca juga: BEM FISIP Unpad Posting di Instagram, Kami Bersama Presiden Jokowi, Tapi Boong
"Meskipun dari sisi ekonomi kurang, saya tetap memilih kuliah karena pendidikan atau ilmu itu sangat penting."
Ramdhan bercerita, dahulu ketika masuk kuliah sementara pertama awalnya ikut tidur bersama satu temannya yang sama asal Pangandaran.
"Kebetulan teman saya punya Uwa di Bandung dan saya sempat ikut ngekos. Biaya tiap bulan bayar kos itu Rp 250 ribu, tapi saya berpikir pengeluaran segitu cukup besar. Belum uang makan, belum ongkos ke tempat kuliah dan belum biaya hidup lainnya," kata Ia.
Jika orang tua nelepon, ungkap Ia, saat ikut ngekos bersama temannya, ia sering berbohong.
"Sejak itu saya sering berbohong dan kalau ditanya orang tua gimana enak saya jawabannya sudah enak. Termasuk kalau makan, meskipun saya makannya sama garam ya saya bilang di sini makannya enak," katanya.
Namun, tambah Ia, kebetulan saat awal masuk mata kuliah di semester pertama akhir itu ada rekrutmen takhmir atau pengurus Mesjid.
"Terus saya daftar, dan alhamdulilah diterima yang akhirnya saya bisa tidur di masjid kampus Unpad hingga sekarang," ucap Ramdhan. *
Baca juga: Kejamnya SA Si Ibu Tiri di Indramayu Menghabisi Nyawa Anak Sambung, Kini Suami SA Sangat Bersedih
Baca juga: Kasus Kematian Tuti dan Amalia, Yoris Kecewa Yosef Tak Pernah Mau Ikut Tahlilan, Malah Main Golf
Baca juga: MOMEN Detik-detik Gibran Ditemukan di Curug Koneng Gunung Guntur
Baca juga: Alhamdulillah, Kasus Covid-19 di Majalengka Mulai Landai, Semua Perlahan Membaik
Baca juga: Rizky Billar Bereaksi Begini Saat Lesti Masih Disorot Soal Pengakuan Nikah Siri