Setelah Heboh Sunda Empire, Kini Muncul Kerajaan Angling Dharma, Pemimpinnya Dikenal Dermawan

Setelah masyarakat heboh dengan adanya Sunda Empire, muncul Kerajaan Angling Dharma di Kabupaten Pandeglang, Banten

Editor: dedy herdiana
(Sumber: Kompas TV/Deden)
Gapura Kerajaan Angling Dharma yang menghebohkan masyarakat Pandeglang, Banten. 

TRIBUNCIREBON.COM, PANDEGLANG - Setelah masyarakat heboh dengan adanya Sunda Empire, muncul Kerajaan Angling Dharma di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Pengikutnya mengklaim sang Baginda adalah keturunan seorang raja asli Banten.

Pemimpin mereka pun disebut dengan sebutan Baginda Sultan.

Pemimpinnya pun dikenal sebagai sosok yang dermawan dan siap membantu orang miskin.

Singgasana Raja Angling Dharma. (Sumber: Kompas TV/Deden)

Baca juga: SOSOK Bos Sunda Empire, Nasri Banks, Wibawanya Hilang Setelah Kerajaannya Diruntuhkan Polda Jabar

Dilansir Tribuncirebon.com dari Kompas TV pun mendatangi lokasi Kerajaan Angling Dharma. Di bagian depan, terdapat gapura khusus yang menyambut seluruh tamu. 

Gapura itu bertuliskan 'Indonesia Aman Tentram Gemah Ripah Loh Jenawi' serta tulisan berbahasa Arab.

Di dalam kompleks rumah itu, terdapat sebuah bangunan semacam saung yang disebut sebagai 'Singgasana Raja'. Di singgasana itu ada sepasang kursi dan dua payung khas keraton.

Baca juga: KESAKSIAN Pengikut King of The King, Sudi Gabung karena Dony Pedro Janjikan Duit Jutaan Rupiah

Seorang pengikut Kerajaan Angling Dharma bernama Aki Jamal mengatakan, pemimpin mereka ialah Baginda Sultan Iskandar Jamaludin Firdaus. Istri 'sang Baginda Sultan' bernama Siti Aisyah binti Samun. 

“Beliau memang semua kegiatannya di bidang sosial. Memang baginda ini orangnya sangat luar biasa dan saya salah satunya santri baginda,” ujar Aki Jamal, Selasa (21/9/2021).

Menurut Aki, sosok yang disebutnya sebagai 'Baginda' adalah orang dermawan yang ingin mengentaskan orang miskin.

“Baginda semua kegiatannya di bidang sosial, terutama tujuannya untuk menyejahterakan masyarakat miskin. Intinya, memanusiakan manusia,” kata Aki Jamal.

Baca juga: Belum Perang Sunda Empire Sudah Diruntuhkan Polda Jabar, Kerajaan Melemah, Para Elite Diciduk

“Tulisan di depan itu sebuah simbol yang mengandung makna arti yang luar biasa. Jadi, Angling Dharma itu bahwasanya, tidak cuma Baginda, hidup kita hanya mendarma dan berbakti. Mendarma pada yang maha kuasa, yang pencipta. Dan berbakti kepada yang diciptakan,” lanjutnya.

Aki menuturkan, sosok baginda itu kerap memperbaiki atau membangun kembali rumah-rumah masyarakat miskin di sekitar mereka.

“Yang rumahnya tidak layak, Baginda bangun dengan anggaran tidak dari pihak manapun,” tambah Aki.

Ia juga menyebut, pemimpin Kerajaan Angling Dharma ini membangun rumah warga miskin dengan uang sendiri.

Halaman
12
Sumber: Kompas TV
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved