Ade Barkah Rayu Pejabat Bappeda Jabar Demi Muluskan Korupsinya, Bahkan Ancam Bikin Kisruh di DPRD

Ade Barkah mengancam akan membuat DPRD Jabar kisruh jika permintaannya soal Bantuan Provinsi Indramayu tidak dituruti.

Editor: Mumu Mujahidin
Tribunnews/Ilham Rian Pratama
Ade Barkah Surahman, Wakil Ketua DPRD Jabar yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jabar, dan Siti Aisyah, mantan anggota DPRD Jabar, diborgol saat hendak menghadiri konferensi pers di Gedung KPK, Kamis (15/4/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman.

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Mantan pimpinan DPRD Jawa Barat, Ade Barkah Surahman sempat meminta pejabat Bappeda Jabar untuk memasukan usulannya dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) online.

Ia pun mengancam akan membuat DPRD Jabar kisruh jika permintaannya tidak dituruti.

Fakta tersebut terungkap dalam sidang kasus dugaan korupsi dana bantuan provinsi (Banprov) Jawa Barat untuk Kabupaten Indramayu, di Pengadilan Tipikor Bandung, Jalan RE Martadinata, Senin (13/9/2021).

Sidang dengan agenda keterangan saksi-saksi itu menghadirkan Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bappeda Jabar, Yuke Mauliana Septina, dua mantan Kepala Bappeda Jabar Yerry Yanuar, dan Mohammad Taufiq Santoso, serta administrator Bappeda Jabar R Bela Sakti Negara.

Ade Barkah Surahman, Wakil Ketua DPRD Jabar yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jabar, dan Siti Aisyah, mantan anggota DPRD Jabar, diborgol saat hendak menghadiri konferensi pers di Gedung KPK, Kamis (15/4/2021).
Ade Barkah Surahman, Wakil Ketua DPRD Jabar yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jabar, dan Siti Aisyah, mantan anggota DPRD Jabar, diborgol saat hendak menghadiri konferensi pers di Gedung KPK, Kamis (15/4/2021). (Tribunnews/Ilham Rian Pratama)

Yuke mengaku, pada saat RKPD online Bappeda Jabar sudah ditutup, Ade Barkah memintanya untuk membali membuka RKPD online. Permintaan tersebut disampaikan Ade melalui pesan whatsapp.

"Ade Barkah WA saya, ada beberapa kegiatan (Indramayu) belum masuk aplikasi dan minta dibuka. Saya bilang, sudah selesai diproses perencanaan. Saya sempat menolak, namun dia (Ade Barkah) bilang kalau aplikasinya tidak dibuka akan membuat kisruh di DPRD," ujar Yuke.

Yuke kemudian melapor kepada Kepala Bappeda yang saat itu dijabat Yerry Yuniar. 

Pada akhirnya, kata dia, aplikasi RKPD online kembali dibuka, lantaran ada surat edararan Kemendagri tahun 2018 yang meminta agar usulan pembangunan di RKPD online diseleraskan karena bertepatan pilkada serentak.

"Sistem RKPD online sempat dibuka, tapi tidak dikhususkan untuk Indramayu. Melainkan untuk seluruh kabupaten/kota," katanya.

Baca juga: Ade Barkah Jalani Sidang Perdana Kasus Suap Pengaturan Proyek di Indramayu, Terima Suap Rp 750 Juta

Mantan Kepala Bappeda Jabar priode 2017-2019, Mohammad Taufiq Santoso membenarkan jika Yuke pernah melaporkan adanya intervensi dari Ade Barkah.

"Iya benar. RKPD online kembali bisa dibuka karena ada edaran Kemendagri soal penyelarasan usulan pembangunan lantaran saat itu bertepatan dengan Pilkada serentak kalau tidak salah," ujar Taufiq.

Ade Barkah didakwa Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima suap Rp 700 juta.

Suap tersebut berkaitan dengan dana bantuan provinsi (Banprov) Kabupaten Indramayu, tahun anggaran 2017 sampai 2019.

Ade Barkah disebut menerima uang tersebut dari pengusaha bernama Carsa ES agar mendapatkan dana Banprov guna proyek di Kabupaten Indramayu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved