Ratusan Kendaraan Diputar Balik di Tol Pasteur, Selama Ganjil Genap Warga Diminta Tidak ke Bandung

Ia meminta masyarakat untuk menahan diri untuk tidak datang ke Kota Bandung yang saat ini masih menerapkan PPKM level 3.

Editor: Machmud Mubarok
TribunJabar.id/Nazmi Abdurahman
Petugas Dishub dan Kepolisian Kota Bandung terpaks memutar balik ratusan kendaraan yang melalui Tol Pasteur karena pelat nomor tidak sesuai dengan sistem ganjil genap, Sabtu (4/9/2021). 

"Memang sebenarnya warga dari luar Bandung baik untuk peningkatan ekonomi di masa pandemi, tetapi kami lebih utamakan masalah kesehatan yang harus dijaga," kata Ema Sumarna di Balai Kota, Jumat (3/9/2021).

Kota Bandung sempat berada di level 4 pada masa PPKM kemudian berubah menjadi level 3, sehingga diberikan sejumlah kelonggaran terhadap sektor ekonomi. Dia pun mengakui sejak peralihan dari level 4 ke level 3, volume kendaraan meningkat.

"Saya beberapa hari lalu melewati Tol Pasteur padat sekali ketika hendak masuk ke exit tol. Jadi, volume kendaraan ini terlihat meningkat pascaperubahan level dan dibukanya sejumlah pusat perbelanjaan. Adanya pergerakan warga sebenarnya bagus untuk ekonomi, tapi ganjil genap ini sebuah keniscayaan," ujarnya.

 Diberitakan sebelumnya, Warga yang ingin masuk Kota Bandung kini tak bisa lagi seenaknya.

Mulai Jumat, 3/9/2021) akan diberlakukan sistem ganjil genap di lima pintu masuk Bandung dari arah tol atau gerbang tol menuju Bandung.

Kelima gerbang tol masuk Bandung yang bakal diberlakukan sistem ganjil genap itu adalah Tol Pasteur, Tol Pasirkoja, Tol Kopo, Tol M.Toha dan Tol Buah Batu.

Aturan ganjil genap itu akan diberlakukan Jumat hingga dua hari ke depan atau sampai Minggu (5/9/2021).

Namun siang ini belum terlihat ada persiapan penerapan aturan tersebut.

Seperti halnya di gerbang tol Pasteur, di mana hingga H-1 pukul 12.00 WIB penerapan aturan, tanda pengumuman atau sosialisasi mengenai akan diberlakukannya aturan tersebut, tampak belum mulai dipasang oleh petugas terkait.

Kondisi serupa juga terjadi di Gerbang Tol Kopo, selain tidak adanya tanda sosialisasi.

Tapi juga beberapa warga sekitar yang berhasil ditemui, mengaku tidak tahu akan adanya rencana penerapan aturan pembatasan tersebut.

Wahyu (37) seorang penyedia jasa tambal ban yang juga warga Babakan Ciparay mengaku, dirinya baru mengetahui akan adanya rencana pemberlakuan ganjil-genap di gerbang tol tersebut, setelah Tribunjabar.id menanyakan tanggapannya perihal rencana tersebut. 

"Saya justru baru tahu dari akang sekarang, sebelumnya engga tahu kalau ada rencana itu, apalagi mulai besok diberlakukannya, soalnya sampai sekarang engga ada tanda-tanda apa-apa," ujarnya saat ditemui di tempat usahanya di dekat Gerbang Tol Kopo, Kamis (2/9/2021). 

Hal senada juga disampaikan oleh Ervan (21) salah seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta di Kota Bandung, yang juga warga Kabupaten Bandung, mengaku hingga saat ini dirinya belum melihat adanya tanda akan diberlakukannya aturan tersebut di sekitar gerbang Tol Pasteur, yang baru saja dilewatinya.

"Sampai barusan, saya belum melihat adanya tanda-tanda, seperti spanduk atau baliho mengenai informasi pemberlakuan aturan itu."

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved