Didesak Orang Tua Murid, SDN Loji 1 Jatiwangi Majalengka Gelar Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

SDN Loji 1 yang berada di Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka mulai menggelar uji coba pembelajaran tatap muka

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
TribunCirebon.com/Eki Yulianto
Suasana pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di SDN Loji 1, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Rabu (25/8/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - SDN Loji 1 yang berada di Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka mulai menggelar uji coba pembelajaran tatap muka, Rabu (25/8/2021).

Hal itu setelah daerah dengan sebutan kota angin turun dari level 3 ke level 2 dalam penerapan PPKM.

Dibolehkannya gelaran tatap muka juga tertuang dalam Surat Edaran (SE) 443.1/1287/BPBD yang ditandatangani Bupati Majalengka, Karna Sobahi.

Dalam SE itu mengatakan bahwa kegiatan belajar mengajar (sekolah, perguruan tinggi, akademik, pondok pesantren, tempat pendidikan/pelatihan dan kegiatan sejenis dapat dilakukan tatap muka secara terbatas dengan kapasitas 50 persen.

Kepala SDN Loji 1 Jatiwangi Majalengka, Hafidin mengatakan, selain memang tertuang dalam surat edaran Bupati, pelaksanaan uji coba tatap muka ini merupakan desakan dari orang tua murid.

Baca juga: Kabar Baik, Bansos Raharja di Majalengka Mulai Disalurkan, Begini Proses Pencairannya

Baca juga: KBM Tatap Muka Segera Digelar di Sejumlah Sekolah di Majalengka

Sejumlah orang tua murid mengadu ke sekolah menginginkan anaknya kembali belajar di sekolah.

"Ya ini desakan orang tua murid, oleh karena itu kami gelar uji coba tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," ujar Hafidin kepada media, Rabu (25/8/2021).

Dia menyatakan, bahwa pelaksanaan uji coba tatap muka ini dilakukan hanya sebagian dari kelas 1 hingga kelas 6.

Sementara, sebagian lainnya masih diberlakukan pembelajaran secara daring.

"Untuk pembelajaran uji coba tatap muka ini dilakukan baru sebagian murid-murid dari kelas satu hingga kelas enam dan  sebagian lagi dilakukan secara bergantian," ucapnya.

Sementara, salah satu orang tua murid, Anah (45) menyampaikan, menyambut baik dengan keputusan yang diambil oleh pihak sekolah.

Pasalnya, momen ini sudah ditunggu sejak lama oleh para orang tua.

"Ya saya setuju kembali belajar di sekolah lagi, anak-anak bosan belajar di rumah bahkan cenderung tidak masuk apa yang disampaikannya," jelas Anah.

Pantauan di lokasi, penerapan protokol kesehatan yang ketat tampak terlihat.

Sebelum memasuki ruang kelas, para murid diwajibkan menggunakan masker, mencuci tangan dan di cek suhu tubuh.

Sementara, pihak sekolah memberlakukan jarak duduk antar murid setiap kursinya.

Di sisi lain, ada sebagian orang tua yang rela menunggu anaknya hingga pulang sekolah. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved