Tak Semua Vaksin Covid-19 Bisa Digunakan untuk Ibu Hamil, di Kabupaten Bandung Pakai Vaksin Moderna

Menurut Han Han, vaksin yang digunakan ibu hamil, yakni vaksin moderna, digelar bersamaan vaksinasi untuk masayarakat umum.

Editor: Mumu Mujahidin
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi vaksin: Tak Semua Vaksin Covid-19 Bisa Digunakan untuk Ibu Hamil, di Kabupaten Bandung Pakai Vaksin Moderna 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil di Kabupaten Bandung, dilakukan seiring vaksinasi untuk masyarakat umum.

Hal tersebut diunhkapkan oleh Kasi P2PTM dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Han Han Siti Hasanah, di sela vaksinasi yang digelar di Taman Bukit Mekar Indah, Senin (23/8/2021).

Menurut Han Han, vaksin yang digunakan ibu hamil, yakni Vaksin Moderna, digelar bersamaan vaksinasi untuk masayarakat umum.

"Kalau kami didaerah sifatnya given, kita menerima vaksin droping pusat dan provinsi," kata Han Han.

Menurutnya, pihaknya hanya menyalurkan vaksin apa yang didistribusikan dari pemerintah pusat atau provinsi.

Baca juga: Vaksin Aman untuk Ibu Hamil, Bisa Cegah Penularan Covid-19 dan Turunkan Risiko Bayi Lahir Prematur

"Yang ada misalnya moderna, itu alokasinya betul-betul untuk nakes, dan kita juga dapat moderna khusus ibu hamil dan warga umum," tuturnya.

Alokasinya vaksin, kata Han Han,  itu tidak dapat dicampur, misal untuk masyarakat umun digunakan untuk nakes.

"Jadi untuk masyarakat umum dan ibu hamil gak bisa untuk nakes karena sudah sesuai plotnya," ucapnya.

Han Han, mengatakan target vaksin ibu hamil di kabupaten Bandung terdata sebanyak 14.697.

"Total ibu hamil yang tercatat 14. 697, Itu pun akan terus bertambah," ujarnya.

Menurutnya tak semua ibu hamil bisa disuntik vaksin Covid-19.

"Ibu hamil yang sudah bisa disuntik vaksin, itu (usia kehamilannya) sekitar 13 Minggu sampai 30 mingguan," ucapnya.

Baca juga: Ibu Hamil Boleh Suntik Vaksin Covid-19, Ini 6 Hal Penting yang harus Diketahui Sebelum Vaksinasi

Ini 6 Hal Penting yang Harus Diketahui

Kabar baik, ibu hamil bisa disuntik vaksin Covid-19

Perhimpunan Obestetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) telah memberikan rekomendasi bahwa pemberian vaksin Covid-19 aman diberikan pada ibu hamil.

Namun, mungkin masih ada saja di antara ibu hamil ataupun keluarganya yang meragukan vaksinasi Covid-19 ini.

Oleh karena itu, sebelum Anda memutuskan untuk tidak mendapatkan vaksinasi Covid-19, ada baiknya mengetahui beberapa fakta terkait vaksin Covid-19 untuk ibu hamil.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Bawang Putih? Bumbu Dapur Ini Memang Bisa Atasi Hipertensi, Ini Kata Dokter

Di antaranya sebagai berikut.

1. Efikasi vaksin

Seluruh vaksin Covid-19 yang beredar saat ini, baik yang versifat inactivated, mRNA, virus vector seperti Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, Sinopharm, dan Johnson & Johsnson,  aman dan dapat digunakan oleh ibu hamil.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Primaya Hospital Bhakti Wara, dr Idries Tirtahusada SpOG mengatakan, efektivitas vaksin, baik terhadap ibu hamil maupun yang tidak hamil, tentu tergantung dengan jenis vaksin yang diberikan.

"Sesuai dengan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, efektivitas vaksin semuanya rata-rata berada di atas 65 persen," jelas Idries. 

2. Antibodi vaksin bertahan 6 bulan

Sebagai informasi, pemberian jarak interval vaksin ibu hamil dan masayrakat pada umumnya tidak ada perbedaan.

Dosis pertama dan kedua dilakukan sesuai dengan interval atau jarak pemberian masing-masing vaksin yaknsi sekitar 14 atau 28 hari, bahkan lebih.

"Misalkan, (vaksin) Sinovac kita berikan dalam jangka waktu 28 hari, sedangkan AstraZeneca diberikan dalam jangka waktu 2 hingga 3 bulan," ujarnya.

Selanjutnya setelah dosis vaksin kedua diberikan, berdasarkan hasil dari beberapa penelitian yang dilakukan, antibodi pasca vaksinasi Covid-19 akan bertahan selama kurang lebih 6 bulan.

Setelah itu, tubuh akan tetap memiliki memori kekebalan terhadap virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

"Untuk mendeteksi antibodi pasca vaksinasi Covid-19, ibu hamil dan masyarakat umum dapat melakukan pemeriksaan IgG kuantitatif anti SARS-CoV-2 di laboratium kesehatan terdekat," jelas Idries dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (8/8/2021). 

Baca juga: INI Tanda-tanda Tubuh Anda Diserang Virus Varian Baru Covid-19, Segera Cek ke Dokter Jika Alami Ini

3. Tidak ada dampak buruk vaksinasi

Vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil sudah dilakukan uji observasi sebelumnya pada 35.000 ibu hamil di berbagai negara.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Primaya Hospital Sukabumi, dr Michelle Angelina M.Biomed SpOG menjelaskan, dari hasil uji observasi tersebut tidak ditemukan dampak buruk vaksinasi bagi ibu hamil tersebut.

"Vaksinasi Covid-19 diharapkan dapat melindungi kelompok ibu hamil dari infeksi Covid-19. Meskipun tidak dapat mencegah, jika ibu hamil terkena Covid-19 diharapkan gejala yang dialami akan lebih ringan. Risiko perburukan juga akan semakin rendah pasca vaksinasi Covid-19," jelas Michelle. 

4. Bisa untuk semua ibu hamil, kecuali...

Seluruh ibu hamil dapat diberikan vaksinasi Covid-19, namun vaksinasi diprioritaskan untuk kelompok ayang lebih rentan yaitu berusia di atas 35 tahun yang disertai komorbid.

Di antara penyakit komorbid yang cukup rentan adalah hipertensi, penyakit jantung, penyakit autoimun, penyakit ginjal, atau diabetes melitus terkontrol, yang kemudian termasuk juga mereka dengan obesitas dan berprofesi sebagai tenaga kesehatan.

Pemberian vaksinasi Covid-19 dianjurkan diberikan pada usia kehamilan 12-33 minggu, atau dapat dilakukan setelah trimester kedua dengan pertimbangan bahwa trimester pertama merupakan periode pembentukan organ-organ bayi.

"Bagi pasien dengan risiko sedang dapat dilakukan vaksinasi Covid-19 setelah konseling bersama dokter kandungan," ujar Idries.

Adapun, kondisi ibu hamil yang tidak boleh melakukan vaksinasi Covid-19, yaitu ibu hamil dengan riwayat alergi terhadap komponen vaksin.

Tidak hanya itu, ibu hamil yang saat ini sedang mengalami serangan penyakit sistemik yang parah.

Sehingga, pada pasien yang memiliki riwayat penyakit tertentu dapat melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum dilakukan vaksinasi.

Baca juga: Akan Muncul Varian Baru Covid-19 yang Lebih Mematikan Kata Peneliti di Wuhan, Begini Katanya

5. Yang harus dilakukan sebelum suntik vaksin

Sebelum melakukan vaksinasi, ibu hamil harus dalam keadaan yang prima, atau tidak dalam keadaan sakit.

Serta, upayakan pula ibu hamil mengonsumsi makanan yang bergizi, dan minum vitamin kehamilan yang sudah diberikan oleh dokter.

6. Efek samping vaksin Covid-19

Michelle menjelaskan, setelah mendapatkan suntikkan vaksinasi, maka ibu hamil harus memperhatikan efek samping yang mungkin dirasakan.

Adapun, berikut beberapa efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang mungkin dirasakan oleh ibu hamil pasca vaksinasi Covid-19.

- Nyeri pada daerah suntikan

- Pegal-pegal pada otot

- Kemerahan di wilayah suntikan

- Demam yang bersifat ringan

"Efek samping yang terjadi pasca vaksinasi biasanya bersifat ringan hingga sedang, tergantung jenis vaksin yang digunakan," kata Michelle.

Ia menambahkan, beberapa jenis vaksin dapat berpotensi menyebabkan reaksi alergi, sehingga penggunaannya dilakukan dengan hati-hati.

"Tapi angka kejadiannya (alergi setelah vaksinasi) jarang terjadi," ujarnya.

Jika usai vaksinasi Covid-19, ibu hamil merasakan keluhan atau KIPI yang cukup berat, maka perlu segera melaporkan diri ke petugas atau dokter penanggung jawabnya.

Baca juga: Dokter di Jepang Rekomendasikan Ivermectin Sebagai Obat Penyembuh Pasien Awal Covid-19

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Hal yang Harus Diketahui soal Vaksinasi Covid-19 untuk Ibu Hamil"

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved