Konflik Afghanistan
Taliban Menembak Mati Jurnalis dan Keluarganya hingga Menangkap Gubernur Wanita Pertama Afghanistan
Pasukan Taliban tak segan-segan membunuh lawan politik atau mereka yang dulu menentang keberadaan Taliban.
TRIBUNCIREBON.COM - Pasca menguasai pemerintahan Taliban konflik di Afghanistan dilaporkan semakin kacau.
Janji petinggi Taliban akan menjadi lebih baik saat menjalankan pemerintahan Afghanistan tampaknya hanya isapan jempol belaka.
Belum sepekan mengambilalih pemerintahan Afghanistan, kini Taliban mulai beringas.
Pasukan Taliban tak segan-segan membunuh lawan politik atau mereka yang dulu menentang keberadaan Taliban.
Baca juga: Taliban Incar Wali Kota Wanita Pertama Afganistan Zarifa Ghafari, 3 Kali Coba Menghabisi Tapi Gagal
Keluarga Jurnalis Dibunuh
Para jurnalis dan keluarganya di Afghanistan kini tak bisa hidup tenang.
Nyawa mereka dalam ancaman besar.
Kemarin diberitakan, pasukan Taliban membunuh satu keluarga jurnalis DW.
Sementara jurnalis sendiri saat ini belum diketahui keberadaannya meski beberapa informasi menyebutkan jurnalis tersebut saat ini sedang bekerja di Jerman.
Itu dilakukan para pasukan Taliban saat menggeledah rumah-rumah di Kabul, Ibu Kota Afghanistan.
Direktur Jenderal DW, Peter Limbourg, berang dan mengecam keras aksi tersebut.
Dia meminta pemerintah Jerman untuk mengambil tindakan.
"Ini membuktikan bahaya besar mengancam semua karyawan kami dan keluarga mereka di Afganistan. Jelas bahwa Taliban sudah melakukan serangan terorganisir memburu para jurnalis, baik yang ada di Kabul maupun di provinsi-provinsi lain," ujarnya.
Selain jurnalis DW Jerman, Taliban juga menculik jurnalis dari televisi swasta Ghargasht TV.
Demikian pula pemimpin radio swasta Paktia Ghag Radio Afghanistan ditembak mati oleh kelompok Taliban.
Baca juga: Bohong, Yosef Berada di Rumah Istri Muda Saat Pembunuhan Istri dan Anaknya di Subang Terjadi
Gubernur Wanita Ditangkap