2 Hari Ditinggal Ibu & Adiknya, Yoris Merasa Disambar Petir Tak Percaya Mereka Dihabisi Secara Sadis
masih tidak menyangka dan tidak percaya dengan kematian kedua orang yang dicintainya itu.
Karena, pada saat ini pihak kepolisian masih bekerja keras dalam melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan-dugaan temuan di lapangan.
"Kami masih belum bisa sampaikan, masih dalam penyelidikan, tapi kami sudah fokus lah," ujarnya.
AKBP Sumarni juga menyebutkan, fakta temuan lainnya di lapangan diduga bahwa pelaku dari dugaan pembunuhan ini lebih dari satu orang.
"Dari jejak tapak kaki yang berbeda dua, jadi diduga lebih dari satu orang," ucap Sumarni.
Dapat diketahui, bahwa saat ini pihak kepolisian masih memeriksa beberapa saksi dalam penanganan kasus dugaan pembunuhan ibu dan anak ini.
Kedua korban tersebut bernama Tuti (55) serta anaknya Amalia Mustika Ratu (22), mereka berdua ditemukan tewas secara mengenaskan didalam bagasi belakang mobil jenis toyota alpard dengan bersimpah darah.
Ibu Dibunuh Lebih Dulu
Pihak kepolisian temukan fakta baru terkait kasus pembunuhan ibu dan anak yang jasadnya ditemukan dalam bagasi mobil Alphard di Kabupaten Subang.
Fakta baru tersebut berkaitan dengan waktu pembunuhan atau meninggal kedua korban berbeda, ada selisih waktu sekitar lima jam antara kedua korban.
Kapolres Subang AKBP Sumarni mengatakan hal tersebut berdasarkan hasil sementara otopsi mayat dari Amalia Mustika Ratu (23) yang ditemukan tewas dengan cara ditumpuk bersama ibunya Tuti (55).
Amalia Mustika Ratu diperkirakan meninggal pada pukul 05.00 WIB pagi sedangkan untuk ibunya diperkirakan meninggal 5 jam sebelumnya.
"Berdasarkan hasil otopsi yang sudah kami dapatkan informasinya diduga korban ini meninggalnya pukul 04.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB pagi, kemudian yang ibunya diperkirakan 5 jam sebelumnya, jadi yang lebih dulu meninggal yaitu ibunya," kata Kapolres Subang AKBP Sumarni saat ditanya wartawan di Mapolres Subang, Kamis (19/8/2021).
Menurut Sumarni, dari hasil otopsi sementara tersebut juga tidak didapatkan adanya indikasi tindak pidana lain seperti aksi persetubuhan yang ditujukan kepada ibu maupun anaknya tersebut.
"Kemudian kita juga melakukan pengecekan apakan terjadi persetubuhan atau tidak selaput darahnya masih utuh, jadi tidak ada indikasi persetubuhan disana," ujarnya.
Sumarni melanjutkan, bahwa saat ini pihaknya sudah mengumpulkan barang-barang bukti seperti pakaian dari salah satu saksi yang terdapat bercak darah.