INI yang Akan Dilakukan Raharjo Djali Seusai Dinobatkan Sebagai Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon
Saat konferensi pers, Raharjo mengaku telah menyiapkan sejumlah langkah yang akan dilakukannya dalam waktu dekat.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Raharjo Djali dinobatkan sebagai Sultan Keraton Kasepuhan dalam tradisi jumenengan pada Rabu (18/8/2021) malam.
Jumenengan cucu Sultan Sepuh XI, Tadjoel Arifin Djamaluddin Aluda Mohammad Samsudin Radjaningrat, itu digelar di Umah Kulon kompleks Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Karenanya, setelah dinobatkan sebagai Sultan Keraton Kasepuhan Raharjo diberi gelar Sultan Aloeda II oleh Dewan Kelungguhan.
Saat konferensi pers, Raharjo mengaku telah menyiapkan sejumlah langkah yang akan dilakukannya dalam waktu dekat.
Di antaranya, pengangkatan perangkat-perangkat yang akan membantu tugasnya sebagai sultan dari mulai patih, pangeran kumisi, hingga lainnya.
"Insya Allah pekan depan akan diumumkan nama-namanya dan segera dilantik," kata Raharjo Djali saat konferensi pers di Umah Kulon kompleks Keraton Kasepuhan, Kamis (19/8/2021).
Ia mengatakan, pemilihan dan pelantikan perangkat kasultanan tersebut dilaksanakan secepat mungkin sehingga mereka bisa langsung bekerja.
Namun, Raharjo memastikan pemilihan sosok yang akan menempati posisi-posisi tersebut tetap mengedepankan musyawarah dan mufakat keluarga besar keraton.
Selain itu, pihaknya juga bakal mengirimkan surat pemberitahuan mengenai statusnya sebagai Sultan Keraton Kasepuhan ke pemerintah daerah hingga pusat.
Selain itu, langkah selanjutnya ialah menginventarisir aset-aset Keraton Kasepuhan dan diharapkan secepatnya dieksekusi.
"Aset ini merupakan warisan leluhur yang harus dijaga, jangan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi," ujar Raharjo Djali.
Sebelumnya diberitakan, Raharjo Djali menggelar jumenengan atau penobatan sebagai Sultan Keraton Kasepuhan pada Rabu (18/8/2021) malam.
Jumenengan itu dilaksanakan di Umah Kulon kompleks Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Kegiatan tersebut juga digelar secara terbatas dan hanya dihadiri keluarga Rahardjo yang merupakan cucu Sultan Sepuh XI, Tadjoel Arifin Djamaluddin Aluda Mohammad Samsudin Radjaningrat.