SOSOK Qyara Maharani Putri Pembawa Baki Penurunan Bendera Istana Negara, Anak Penjual Beras di Garut

Qyara Maharani Putri merupakan Paskibraka nasional yang terpilih dan mendapat tugas negara pada upacara HUT ke-76 RI.

Editor: Mumu Mujahidin
Dok. Qyara Maharani Putri
Qyara Maharani Putri (19) Gadis SMA asal Garut terpilih sebagai pembawa baki dalam penurunan bendera merah putih di Istana Merdeka sore ini. 

TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Qyara Maharani Putri (19) Gadis SMA asal Garut terpilih sebagai pembawa baki dalam penurunan bendera merah putih di Istana Merdeka sore ini.

Baki tersebut nantinya akan diserahkan langsung kepada Presiden Joko Widodo.

Qyara Maharani Putri merupakan Paskibraka nasional yang terpilih dan mendapat tugas negara pada upacara HUT ke-76 RI.

Tugasnya itu membuat keluarganya bangga sekaligus terharu ia bisa mendapat tugas penting.

"Semalam kami terakhir komunikasi sama Qyara, dia tak henti-hentinya meminta doa agar hari ini diberi kelancaran," ujar Rosanty ibunda Qyara saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya di Perum Oma Indah Karangpawitan Garut, Selasa (17/8/2021).

Qyara Maharani Putri (19) Gadis SMA asal Garut terpilih sebagai pembawa baki dalam penurunan bendera merah putih di Istana Merdeka sore ini.
Qyara Maharani Putri (19) Gadis SMA asal Garut terpilih sebagai pembawa baki dalam penurunan bendera merah putih di Istana Merdeka sore ini. (Dok. Qyara Maharani Putri)

Rosanty mengatakan anaknya itu sempat meminta maaf karena tidak termasuk dalam pasukan yang bertugas mengibarkan bendera pagi tadi. 

"Dia bilang, Mah mohon maaf ya kalo aku hanya bertugas menjadi penurun bendera saja. Saya bilang gapapa nak, yang penting berikan yang terbaik," ungkapnya.

Ia mengatakan baru mendapat kabar bahwa anaknya itu mendapat tugas penting menjadi pembawa bendera saat upacara penurunan bendera merah putih.

"Saya dengarnya tadi terharu, gak bisa nahan air mata, alhamdulillah bersyukur sekali, semoga Qyara diberi kelancaran menjalankan tugasnya," ungkapnya.

Qyara merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang terlahir dari pasangan Syofyano dan Rosanty. 

Keluarganya saat ini tengah menunggu detik-detik penurunan bendera merah putih sore nanti.

Baca juga: Ardelia Muthia Zahwa Jadi Pembawa Baki Bendera Merah Putih di Istana Negara, Ini 68 Paskibraka 2021

Anak Pedagang Beras

Qyara Maharani Putri (17) siswi kelas XI SMA 1 Garut terpilih menjadi pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) nasional tahun 2021.

pada peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 di Istana Negara, pada tanggal 17 Agustus 2021.

Terpilihnya Qyara menjadi Paskibraka tentunya membuat kedua orangtuanya bangga dan menjadi suatu kehormatan bagi setiap arga negara Indonesia bisa terpilih sebagai bagian dari Pasukan Pengibar Bendera PUsaka Nasional.

Qyara merupakan putri kedua dari pasangan Syofyano dan Rosanty yang bekerja sebagai penjual beras di kawasan Oma Indah Karangpawitan Kabupaten Garut.

Syofyano mengatakan anaknya itu memang mempunyai hobi melakukan aktifitas baris berbaris dan sudah aktif sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Qyara merupakan putri kedua dari pasangan Syofyano dan Rosanty yang bekerja sebagai penjual beras di kawasan Oma Indah Karangpawitan Kabupaten Garut.
Qyara merupakan putri kedua dari pasangan Syofyano dan Rosanty yang bekerja sebagai penjual beras di kawasan Oma Indah Karangpawitan Kabupaten Garut. (Tribunjabar.id/Sidqi Al Ghifari)

"Qyara itu emang dia senang dan hobi baris berbaris, pas masuk SMA kebetulan waktu itu dibuka pendaftaran Paskibraka Nasional, akhirnya coba ikut dengan beberapa tahan

seleksi, hingga akhirnya alhamdulillah lolos ke tingkat  nasional," ujarnya saat
ditemui Tribunjabar di kediamannya di Perum OMA Indah Karangpawitan, Senin (16/8/2021) siang.

Ia menjelaskan Qyara merupakan anak rumahan yang setiap harinya membantu pekerjaan orangtua berjualan beras.

"Dia itu anak rumahan, dia juga gak malu bantu kami yang pekerjaan sehari-harinya

jualan beras, malahan sering angkut antar beras ke konsumen, ngambil tagihan juga," ucapnya.

Baca juga: Cerita Alya Shifa Pembawa Baki Paskibraka Kota Bandung Tak Malu Ayah Buruh Bangunan: Saya Bangga

Perjalanan Qyara menjadi pasukan pengibar bendera pusaka bukan perjalanan yang mulus, seleksi dari tingkat kabupaten hingga provinsi merupakan seleksi yang penuh dengan perjuangan.

Bahkan saat seleksi di tingkat kabupaten, ia sempat terjatuh saat sedang berlari dan di seleksi tingkat provinsi sepatunya pernah rusak dan jebol.

"Pernah juga pas seleksi di tingkat provinsi, sepatunya itu jebol dan kakinya kesleo, itu merupakan spiritnya dia yang kami lihat, dia tidak pernah ngeluh dan selalu bilang gapapa kok, aku bisa," ungkap Syofyano.

Qyara sudah dikukuhkan menjadi pasukan Paskibraka oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis (12/8),berdasarkan Perpres Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pembinaan Ideologi

Pancasila  Kepada Generasi Muda, mereka pasukan Paskibraka akan mendapatkan pembinaan ideologi pancasila.

Setelah tugas mereka mengibarkan bendera selesai mereka akan dipercaya menjadi Duta Pancasila Paskibraka Indonesia.

"Bagi kami Qyara tetap merupakan anak kecil kami, di rumah kadang manja" ucap Ibunda Qyara, Rosanty.

Rosyanty berpesan kepada Qyara agar tetap ikhlas dan tawakal juga tetap fokus untuk memberikan yang terbaik dimana pun dirinya berada.

"Teteh kami bangga sama teteh, mamah sama Abi disini selalu mendoakan teteh menjadi yang terbaik, jaga kesehatan, selalu ikhlas tawakal, semangat terus apapun yang teteh lakuin kami semua bangga, jangan tinggal salat mau hujan badai pun jangan tinggalkan salat," ungkapnya.

Baca juga: Widia Putri Pembawa Baki Bendera Merah Putih di Majalengka, Yatim yang Bercita-cita Jadi Polwan

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved