Soekarno-Hatta Diculik! Dibawa Para Pemuda Kiri ke Rengasdengklok Sebelum Proklamasi 17 Agustus
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan terhadap Soekarno dan Hatta yang terjadi pada 16 Agustus 1945.
Mereka yang disebut golongan muda adalah sekelompok pemuda progresif beraliran kiri atau sosialis yang sering berkumpul di Menteng 13. Mereka adalah:
- Sukarni
- Chairul Saleh
- Yusuf Kunto
- dr. Muwardi
- Shodanco Singgih
- Wikana
- Sayuti Melik
- Sudiro
- BM Diah
- Djohar Nur
- Kusnandar
- Subadio
- Subianto
- Margono
- Adam Malik
- Armansyah
Pada tanggal 15 Agustus, golongan muda mengadakan rapat di Pegangsaan Timur, Jakarta, terkait kapan pengumuman Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebaiknya dilakukan.
Rapat yang dipimpin oleh Chaerul Saleh ini kemudian menyepakati bahwa kemerdekaan Indonesia adalah keputusan dari rakyat Indonesia, bukan Jepang.
Malamnya, para golongan muda mengutus Wikana dan Darwis untuk menemui Soekarno dan Hatta, mereka menuntut agar proklamasi kemerdekaan dilakukan pada tanggal 16 Agustus 1945.
Jika Soekarno-Hatta menolak, maka akan terjadi sebuah pergolakan besar. Namun permintaan Wikana dan Darwis ditolak oleh Soekarno dan Hatta. Soekarno tidak bisa melepas tanggung jawabnya sebagai ketua PPKI, sehingga ia harus berunding terlebih dulu dengan badan buatan Jepang itu.
Karena menerima penolakan dari Soekarno dan Hatta, Wikana dan Darwis lantas kembali dan mengadakan rapat yang digelar di Jalan Cikini 71, Jakarta. Rapat tersebut dihadiri oleh para tokoh golongan muda lainnya.
Mereka pun memutuskan untuk membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdenglok guna menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang.
Setelah Soekarno dan Hatta diculik ke Rengasdengklok, Soekarno di hadapan Shodanco Singgih memutuskan untuk bersedia mengadakan proklamasi setelah ia kembali ke Jakarta.
Golongan tua dan golongan muda pun menyepakati keputusan bahwa Proklamasi Kemerdekaan harus dilakukan di Jakarta oleh Soekarno.
Esok harinya, Ahmad Subardjo rela menaruhkan nyawanya dengan menjemput Soekarno dan Hatta untuk kembali ke Jakarta dan menjamin Proklamasi Kemerdekaan terselenggarakan.
Hasil setelah terjadinya Peristiwa Rengasdengklok adalah Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945 selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB.
Referensi: Adams, Cindy. (2007). Bung Karno, penyambung lidah rakyat Indonesia. Jakarta: Yayasan Bung Karno. Sularto, St dan Dorothea Rini Yunarti. (2010). Konflik di Balik Proklamasi. Indonesia: Penerbit Buku Kompas.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peristiwa Rengasdengklok: Latar Belakang, Tokoh, Kronologi, dan Hasil", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/09/142323179/peristiwa-rengasdengklok-latar-belakang-tokoh-kronologi-dan-hasil?page=all.
Penulis : Verelladevanka Adryamarthanino
Editor : Nibras Nada Nailufar
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L