Sudah Rugi Rp 50 Juta Selama PPKM Pantai Balongan Indah Berharap Ada Stimulus dari Pemerintah

Pengelola Pantai Balongan Indah bahkan menyampaikan, keuangan objek wisata yang dikelolanya saat ini anjlok dan minus sampai Rp 50 juta selama PPKM.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Para pengunjung saat berlibur di Pantai Balongan Indah Indramayu yang berlokasi di Desa/Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Kamis (26/12/2019). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sangat dirasakan dampaknya oleh para pelaku pariwisata di Kabupaten Indramayu.

Asosiasi Pelaku Pariwisata Indramayu (APPI) berharap adanya stimulus dari pemerintah untuk membangkitkan kembali perekonomian.

Ketua APPI, Akso Surya Darmawangsa mengatakan, para pengelola maupun pedagang di objek wisata sudah tidak lagi memiliki modal untuk membuka usaha mereka.

"Modal habis semua, tabungan juga habis," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (1/8/2021).

Baca juga: Ancaman PHK Massal Hantui Buruh Sektor Pariwisata di Indramayu, Pengelola Tak Sanggup Lagi Menggaji

Para pengunjung saat berlibur di Pantai Balongan Indah Indramayu yang berlokasi di Desa/Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Kamis (26/12/2019).
Para pengunjung saat berlibur di Pantai Balongan Indah Indramayu yang berlokasi di Desa/Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Kamis (26/12/2019). (Tribun Cirebon/ Handhika Rahman)

Akso Surya Darmawangsa mengatakan, habisnya modal tersebut karena untuk bertahan hidup selama penerapan PPKM.

Selama PPKM itu, seluruh objek wisata wajib tutup sehingga tidak adanya pemasukan sama sekali.

Akso Surya Darmawangsa yang sekaligus pengelola objek wisata Pantai Balongan Indah bahkan menyampaikan, keuangan objek wisata yang dikelolanya saat ini anjlok dan minus sampai Rp 50 juta selama PPKM.

Minusnya keuangan Pantai Balongan karena untuk berhutang memenuhi kebutuhan hidup karyawan dan biaya pemeliharaan objek wisata.

Dalam hal ini, diakui Akso Surya Darmawangsa, selama PPKM, pihaknya memang mendapat perhatian dengan bantuan berupa sembako.

Hanya saja, sembako tersebut tidak cukup memenuhi kebutuhan, bantuan itu habis hanya dalam beberapa hari saja, tergantung jumlah anggota keluarga masing-masing karyawan.

Baca juga: Wisata Pantai Bali Indramayu Kibarkan Bendera Putih, Didatangi Satgas Covid-19, Ini Maksudnya

"Bantuan sih ada dari Polres sampai 3 kali, terus dari kecamatan sekali untuk pengelola dan pedagang, tapi kan hanya cukup beberapa hari," ujarnya.

Menjelang berakhirnya PPKM pada 2 Agustus 2021 nanti, pihaknya pun berharap pemerintah bisa memberikan bantuan berupa modal untuk pengusaha yang terdampak PPKM.

"Modal sudah habis, bingung juga mau mulai usaha," ujarnya.

Ancaman PHK Massal

Ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal menghantui para pekerja di Kabupaten Indramayu.

Tidak terkecuali pekerja yang bekerja di sektor pariwisata di Kabupaten Indramayu.

Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indramayu (APPI), Akso Surya Darmawangsa mengatakan, ancaman PHK ini dampak dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dimulai sejak 3 Juli 2021.

"Sekarang karyawan semuanya dirumahkan, karena wisata tutup total," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (1/8/2021).

Baca juga: Wisata Pantai Bali Indramayu Kibarkan Bendera Putih, Didatangi Satgas Covid-19, Ini Maksudnya

Para pedagang dan pengelola wisata saat mengibarkan bendera putih di objek wisata Pantai Balongan Indah (Bali) Indramayu, Sabtu (31/7/2021).
Para pedagang dan pengelola wisata saat mengibarkan bendera putih di objek wisata Pantai Balongan Indah (Bali) Indramayu, Sabtu (31/7/2021). (Foto istimewa/Pantai Balongan Indah)

Akso Surya Darmawangsa mencontohkan, seperti di Pantai Balongan Indah Indramayu, di sana ada sebanyak 25 karyawan yang dirumahkan.

Jumlah tersebut belum dihitung para pedagang yang membuka lapak di objek wisata yang ikut terdampak sebanyak 20 pedagang.

"Ya jumlahnya ada ratusan, kalau dirata-ratakan ada 25 karyawan objek wisata di asosiasi ada 16 wisata, tinggal dikalikan," ujar dia yang sekaligus pengelola objek wisata Pantai Balongan Indah.

Masih disampaikan Akso Surya Darmawangsa, karyawan yang saat ini di rumahkan, tidak menutup kemungkinan bisa di-PHK jika PPKM terus diperpanjang.

Pengelola tidak sanggup membayar gaji karyawan dan karyawan pun membutuhkan pemasukan untuk bertahan hidup.

Terlebih mayoritas dari karyawan dan pedagang tersebut sangat bergantung dari bukanya objek wisata.

Baca juga: Tak Kuat Hadapi PPKM, Objek Wisata Pantai Bali Indramayu Kibarkan Bendera Putih Tanda Menyerah

Akso Surya Darmawangsa menyampaikan, padahal sebelum PPKM diberlakukan, pengelola objek wisata sudah berusaha maksimal demi bisa bertahan selama pandemi.

Namun, sejak PPKM diterapkan, semuanya wajib tutup total sehingga tidak adanya pemasukan sama sekali.

Pihaknya berharap, PPKM Level 3 di Kabupaten Indramayu yang akan berakhir pada 2 Agustus 2021 besok tidak lagi di perpanjang.

Pemerintah pun diminta mengambil tindakan demi mencegah terjadinya PHK.

"Makanya kemarin kita pasang bendera putih, tanda kami menyerah," ujar dia.

Kibarkan Bendera Putih

Aksi pengibaran bendara putih terjadi di berbagai daerah, tidak terkecuali di Kabupaten Indramayu.

Salah satunya di Pantai Balongan Indah atau yang lebih kenal dengan sebutan Pantai Bali di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.

Pada Sabtu (31/7/2021) kemarin, para pedagang dan pengelola wisata mengibarkan ratusan putih sebagai simbolis tanda mereka menyerah.

Baca juga: Puluhan Tempat Wisata, Hotel dan Restoran di Kabupaten Bandung Kibarkan Bendera Putih Tanda Menyerah

Baca juga: PPKM Level 4 Bikin Pemasukan Pengelola Resto & Hotel di Bandung Menyusut, Kibarkan Bendera Putih

Ratusan bendera itu dipasang di sepanjang jalan mulai dari pintu masuk objek wisata hingga di lapak para pedagang.

Meski demikian, pantauan pada Minggu (1/8/2021) ini, ratusan bendera putih tersebut sudah diturunkan kembali ketika petugas gabungan Satgas Covid-19 mendatangi lokasi setempat pada sore hari kemarin.

Pengelola Pantai Balongan Indramayu, Akso Surya Darmawangsa mengatakan, pemasangan bendera putih tersebut karena para pedagang dan pengelola tak kuat menghadapi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Selama PPKM itu, objek wisata Pantai Balongan Indah tutup total hingga tidak adanya pemasukan sama sekali.

Kondisi ini sudah berlangsung hampir 1 bulan lamanya atau sejak PPKM dimulai pada 3 Juli 2021 lalu.

"Ini sangat berdampak karena tidak ada pemasukan karena objek wisata tutup total," ujar dia yang sekaligus Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indramayu (APPI) kepada Tribuncirebon.com, Minggu (1/8/2021).

Baca juga: Bentuk Protes PPKM Darurat Diperpanjang, Pengelola Wisata di Majalengka Kibarkan Bendera Putih

Baca juga: Frustasi PPKM Darurat Diperpanjang, Pengelola Wisata di Majalengka Kibarkan Bendera Putih

Akso Surya Darmawangsa menjelaskan, tidak adanya pemasukan ini membuat pihaknya kebingungan.

Di sisi lain, biaya pemeliharaan objek wisata dan kebutuhan hidup tetap harus dikeluarkan.

Pihaknya pun berharap, adanya solusi terbaik dari pemerintah menyikapi kondisi yang saat ini dirasakan pengelola objek wisata.

"Kami sebenarnya dari tanggal 25 Juli itu sudah sangat berharap PPKM tidak diperpanjang, itu sudah beres-beres, persiapan, sekarang akan berakhir tanggal 2 Agustus, harapannya tidak diperpanjang lagi," ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved