Biaya Umrah Lebih Mahal 3 Kali Lipat, 20 Jamaah di Indramayu Ini Tetap Berangkat: Sudah Rindu

Para jamaah umrah pun harus disuntikan vaksin booster dari Pfizer, Moderna, AstraZeneca, atau Johnson&Johnson; (J&J), dan sejumlah regulasi lainnya.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
(Sky News)
Di tengah pandemi corona yang melanda dunia, pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi tetap berlangsung mengikuti protokol kesehatan. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Adanya kebijakan karantina selama 14 hari bagi jamaah umrah asal Indonesia dipastikan bakal membuat biaya pemberangkatan membengkak.

Selain itu, para jamaah umrah Indonesia juga diminta untuk karantina selama 14 hari di negara ketiga.

Para jamaah umrah pun harus disuntikan vaksin booster dari Pfizer, Moderna, AstraZeneca, atau Johnson&Johnson (J&J), dan sejumlah regulasi lainnya.

Hal tersebut dikarenakan Indonesia masuk dalam salah satu dari 9 negara yang dikecualikan untuk melakukan penerbangan langsung ke Arab Saudi.

Regulasi itu mulai berlaku pada 10 Agustus 2021 mendatang.

Suasana pemberangkatan jemaah umrah di Bandara Kertajati beberapa waktu lalu
Suasana pemberangkatan jemaah umrah di Bandara Kertajati beberapa waktu lalu (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

Di sisi lain, diizinkannya kembali jemaah internasional untuk melaksanakan umrah oleh pemerintah Arab Saudi pun turut disambut baik oleh para pengusaha travel haji dan umrah asal Kabupaten Indramayu.

Direktur PT Raudhatul Mutaallimin Kepolo Darul Falah Tour & Travel Indramayu, Ahmad Munsit Abdulillah mengatakan, meski demikian, dengan adanya regulasi ini dipastikan bakal mengakibatkan pembengkakan biaya hingga 2 sampai 3 kali lipat dari biaya normal.

"Akomodasi bisa jadi mungkin dari harga normal Rp 30 juta bisa jadi membengkak menjadi Rp 60 juta atau Rp 50 juta semuanya bisa mungkin, kita juga tidak bisa memperkirakan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (27/7/2021).

Kendati demikian, disampaikan Ahmad Munsit Abdulillah, sebanyak 20 jamaah umrah di Kabupaten Indramayu yang mendaftar di travel miliknya mengaku siap dengan biaya yang membengkak tersebut.

Baca juga: Jemaah Umrah Indonesia Wajib Booster Vaksin, Ini Yang Akan Dilakukan Kemenag dengan Kemenkes

Berapapun biayanya, para jamaah menyanggupi karena sudah sangat rindu bisa beribadah ke Baitullah.

Masih disampaikan Ahmad Munsit Abdulillah, tidak sedikit pula jamaah yang memilih menunda dahulu keberangkatan mereka.

Para jamaah tersebut keberatan dengan biaya yang membengkak dan memilih untuk menunggu hingga kondisi bisa kembali stabil.

Ahmad Munsit Abdulillah yang sekaligus Ketua Forum Travel Haji dan Umrah se-Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) bahkan menyebut ada ribuan jamaah secara keseluruhan di wilayah tersebut yang memilih menunda pemberangkatan mereka karena regulasi itu.

Dalam hal ini, pihaknya sebagai pengusaha travel selalu mengedepankan untuk menyampaikan informasi secara mendetail soal pemberangkatan para jamaah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved