Jokowi End Game
Ramai Tajuk 'Jokowi End Game', Anggota DPR R Asal Majalengka: Hanya Bergaung di Media Sosial
ajakan seperti Jokowi End Game itu hanya bergaung di media sosial, tapi ternyata secara realita tidak ada satu pun kelompok yang turun
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Belakangan ini, seruan aksi bertajuk 'Jokowi Enda Game' ramai di media sosial.
Informasi tersebut ditanggapi oleh Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq, Senin (26/7/221).
Ditemui di pesantren yang diasuhnya di wilayah Kecamatan Jatiwangi, Maman mengatakan bahwa tajuk yang bernada meminta Jokowi untuk mundur itu dianggap tidak rasional.
Bahkan, menurut dia, ajakan itu tidak berdasarkan fakta dan tidak mendapatkan dukungan dari rakyat.
"Isu yang nyebar di media sosial tentang kegagalan pemerintah termasuk juga upaya untuk meminta Jokowi mundur adalah sebuah ajakan yang tidak rasional, tidak berdasarkan fakta dan tidak mendapatkan dukungan dari rakyat," ujar Maman kepada Tribun, Senin (26/7/2021).
Baca juga: Ahmad Sofian Karyawan Cepat Saji Diduga Provokator Rencana Aksi Jokowi End Game, Kini Diburu Polisi
Masih menurut Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB ini bahwa ajakan seperti 'Jokowi End Game' hanya bergaung di media sosial.
Tidak secara realita yang mana tak ada satu pun kelompok yang turun mencoba menggelar aksi terkait ajakan tersebut.
"Saya melihat bahwa ajakan seperti Jokowi End Game itu hanya bergaung di media sosial, tapi ternyata secara realita tidak ada satu pun kelompok yang turun mencoba untuk melakukan itu," ucapnya.
Hal itu membuktikan, sambung dia, bahwa mayoritas rakyat melihat Jokowi sudah bekerja maksimal dan sampai masa jabatannya habis pun akan terus bekerja.
"Hari ini pun Jokowi meminta masyarakat berpartisipasi secara aktif, tidak hanya top down tetapi bottom up dari bawah ke atas untuk menghadapi pandemi Covid-19 ini," jelas dia.
Maman pun mengomentari, bahwa tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk menggulingkan presiden.
Sebab, ada mekanisme yang perlu ditempuh.
"Yang kedua, kita tahu bahwa konstitusi kita tidak mudah untuk menggulingkan presiden, karena ada mekanisme. Sembari ini dukungan dari partai politik dan para elit masih sangat kuat."
"Maka ketidakpuasan segelintir orang yang mencoba mengajak rakyat untuk melakukan sesuatu yang institusional itu, alasan yang tidak-tidak rasional dan tidak mendapatkan dukungan dari rakyat," katanya.