Tiga Orang dari Kelompok Berbaju Hitam-hitam Positif Covid-19 Setelah Menjalani Swab Antigen
Menurut pantuan, saat ini massa yang berpakaian berhitam-hitam ini masih dikumpulkan di halaman Gedung Sate untuk melakukan swab antigen.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman.
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Ratusan massa aksi menolak PPKM darurat yang diamankan Polisi menjalani swab antigen di halaman Gedung Sate, Kota Bandung Rabu (21/7/2021).
Saat ini, sudah ada tiga orang reaktif Covid-19.
Menurut pantuan, saat ini massa yang berpakaian berhitam-hitam ini masih dikumpulkan di halaman Gedung Sate untuk melakukan swab antigen.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Ulung Sampurna Jaya mengatakan, tiga orang yang dinyatakan reaktif itu sudah dipisahkan dari kelompoknya.

"Dari hasil sementara untuk swab antigen, ternyata sudah ada tiga orang dinyatakan reaktif," ujar Ulung Sampurna Jaya di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (21/7/2021).
Massa aksi yang diamankan ini diduga menjadi perusuh saat unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa, pedagang dan ojek online.
Selain itu, mereka juga sempat merusak fasilitas publik di sejumlah titik di Kota Bandung.
Dari total 150 orang yang diamankan itu, kata dia, rata-rata masih berstatus sebagai pelajar.
"Mahasiswa ada sembilan orang, SMA 35 orang, SMP enam orang dan lain-lainnya 34 orang. Lain-lainnya itu putus sekolah dan pengangguran," katanya.
Menurut Ulung, selain membuat ricuh, kelompok ini juga diamankan karena tidak menerapkan protokol kesehatan seperti tak memakai masker bahkan berkerumun.
"Kita bubarkan mereka karena mereka tidak mematuhi prokes, tidak memakai masker, menutup jalan sehingga terjadi kemacetan panjang, kemduain mereka melakukan perusakan," ucapnya.
Baca juga: Kelompok Berbaju Hitam-hitam Bawa Bom Molotov Saat Demo Tolak PPKM di Balai Kota, Ini Kata Polisi
Amankan Bom Molotov
Polisi menemukan sejumlah bom molotov yang dibawa salah satu kelompok, saat aksi unjuk rasa menolak PPKM Darurat di Balai Kota Bandung, Rabu (21/7/2021).
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan, bom molotov itu didapat dari lima orang demonstran.
Kelimanya saat ini sudah diamankan untuk dilakukan pemeriksaan.
"Ada lima orang yang bawa bom molotov nanti silakan bisa dilihat di barbuk," ujar Ulung, di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (21/7/2021).
Bom molotov tersebut, kata dia, sudah dipersiapkan oleh kelompok berpakaian hitam-hitam yang ikut unjuk rasa bersama pegadang, mahasiswa dan pengemudi ojek online.
Baca juga: Sempat Terjadi Lemparan, Massa Pendemo Tolak Perpanjangan PPKM Dibubarkan, Polisi Tangkap Perusuh
Ulung menilai jika kelompok tersebut sudah berniat membuat unjuk rasa yang digelar pedagang, mahasiswa dan ojek online rusuh.
"Sehingga kami berkesimpulan mereka ingin membuat Kota Bandung tidak kondusif, dengan seolah-olah mereka mengajak massa untuk tidak suka dengan PPKM, sehingga mereka mendiskreditkan pemerintah, dan membuat PPKM tidak diperpanjang, sehingga mereka melakukan perusakan," katanya.
Saat ini ratusan pemuda yang diduga menjadi perusuh dalam aksi tersebut masih di kumpulkan di halaman Gedung Sate, kemudian dilakukan pendataan dan di swab antigen.
Para pemuda yang didominasi pelajar sekolah menengah atas (SMA) ini mengaku mendapat ajakan turun aksi dari media sosial.
"Tahu dari media sosial ada aksi," ujar seorang pelajar SMA, yang enggan disebutkan namanya, di halaman Gedung Sate, Rabu (21/7/2021).
Adapun massa yang mengikuti aksi itu menuntut agar pemerintah memberhentikan pemberlakuan PPKM yang dinilai tak berhasil mengendalikan sebaran kasus Covid dan malah menyengsarakan rakyat.
PPKM diketahui akan diperpanjang hingga 25 Juli 2021, dan akan diperlonggar jika angka kasus sudah terkendali.
Baca juga: Terdengar Ledakan Saat Massa Demo di Depan Balai Kota Bandung Tolak Perpanjangan PPKM Darurat
Polisi Amankan Perusuh
Massa pengunjuk rasa yang memprotes PPKM Darurat akhirnya dibubarkan oleh Kepolisian di perempatan Jalan Sulanjana dan Jalan Juanda, Rabu (21/7) sore.
Mereka awalnya berkumpul dan menggelar orasi di perempatan jalan tersebut sekitar pukul 14.30.
Akibat kerumunan massa di perempatan jalan ini, arus lalu lintas di Jalan Dago, Diponegoro, dan Sulanjana, pun terganggu.
Mereka berkerumun mendengarkan orasi penolakan PPKM Darurat.
Baca juga: Terdengar Ledakan Saat Massa Demo di Depan Balai Kota Bandung Tolak Perpanjangan PPKM Darurat
Beberapa menit kemudian, pasukan kepolisian pun datang dan meminta pengunjuk rasa membubarkan diri karena tidak mematuhi protokol kesehatan.
Banyak di antaranya yang tidak memakai masker dansama sekali tidak menjaga jarak.
Massa akhir ya mendekati barisan petugas kepolisian dan terlihat lemparan benda dari arah massa.
Polisi akhirnya bergerak dan memecah massa ke Jalan Sulanjana dan kawasan Cikapayang.
Sejumlah orang yang kedapatan merusuh pun ditangkap dan diamankan kepolisian.
Kemudian, arus lalu lintas di kawasan tersebut kembali normal.
Terdengar Ledakan
Massa aksi melakukan unjuk rasa di depan Kantor Balai Kota Bandung menolak perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang telah ditetapkan sampai 25 Juli 2021, Rabu (21/7/2021).
Pengunjuk rasa yang dilakukan ini berasal dari unsur mahasiswa, pedagang BEC, dan driver ojek online. Aparat kepolisian tampak bersiaga menjaga di bagian depan dan dalam gerbang Balaikota Bandung.
Tuntutan yang mereka inginkan adalah audiensi dengan wali kota hingga meminta Pemkot Bandung untuk tidak memperpanjang PPKM darurat.
Ada kejadian yang menyita perhatian pula dalam unjuk rasa ini adalah terjadinya chaos di antara para demonstran hingga terdengar suara ledakan dan pada akhirnya dua orang sempat ada yang diamankan oleh petugas kepolisian dengan dibawa ke pos Balai Kota.
Baca juga: Heboh Kabar Bakal Ada Demo Tolak PPKM Darurat Diperpanjang 6 Minggu, Polda Jabar Siaga
Baca juga: Ajakan Turun ke Jalan Besok Protes PPKM Darurat Tersebar, Polda Jabar Siapkan Pengamanan, Ojol Batal
Massa unjuk rasa dari unsur ojek online secara sadar melakukan mundur teratur seusai ada pembicaraan dengan Kapolrestabes dan Wakapolrestabes serta anggota TNI.
Hingga massa aksi membubarkan diri dari depan Kantor Balaikota Bandung, pejabat Pemkot Bandung tak ada yang datang untuk berdialog.
Selain itu, kondisi lalu lintas di sekitaran Jalan Wastukencana sempat dilakukan penutupan selama sejam atau tepatnya ketika unjuk rasa berlangsung. (*)