Daun Dewa
Terapi untuk Penderita Kanker Dengan Konsumsi Daun Dewa Selama 14 Hari, Begini Cara Mengolahnya
Berikut manfaat dan khasiat daun dewa yang mujarab mengobati diabetes hingga kanker, lengkap dengan harga dan cara mengolahnya.
Penulis: Mutiara Suci Erlanti | Editor: Mutiara Suci Erlanti
TRIBUNCIREBON.COM- Berikut manfaat dan khasiat daun dewa yang mujarab mengobati diabetes hingga kanker, lengkap dengan harga dan cara mengolahnya.
Banyak orang belum mengetahui tentang khasiat daun dewa.
Namun, daun dewa ternyata mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan.
Daun dewa dikenal sebagai daun sambung nyawa atau daun sambung nyowo atau dalam bahasa latin Gynura procumbens.
Daun dewa banyak terdapat di sejumlah daerah di Indonesia.
Bahkan, adapun daun dewa yang dijual di toko online.
Berdasarkan info katalog dari marketplace Tokopedia, kita sudah bisa membeli daun dewa, baik dalam kondisi segar, kering maupun yang sudah diolah menjadi capsul atau tablet.
Harga daun dewa ini pun beragam.
Untuk daun dewa yang segar dibanderol mulai Rp 12.000. Sementara, daun dewa kering dibanderol sekitar Rp 7.500.
Jika ingin praktis, anda bisa membeli daun dewa yang sudah diolah menjadi berbentuk kapsul atau tablet. Harganya mulai Rp 60.000.
Nah, untuk mendapatkan daun dewa yang mujarab menogbati berbagai penyakit kronis ini, tentu kita harus tahu ciri-cirinya.
Baca juga: Rahasia Pasien Covid-19 di India Cepat Sembuh Terungkap, Konsumsi Makanan Ini Tiga Jam Sebelum Tidur
Baca juga: Dahsyatnya Daun Dewa Manjur Turunkan Kolesterol Hingga Obati Diabetes, Begini Cara Benar Mengolahnya
Lalu, bagaimanakan ciri-ciri daun dewa yang disebut bisa mengobati tekanan darah tinggi hingga diabetes itu.
Dilansir tribuncirebon.com dari banten.litbang.pertanian.go.id, berikut ciri-ciri daun dewa:
Tanaman Daun Dewa (Gynura segetum), penampilannya mempunyai keunikan tersendiri, daunnya berwarna hijau tua dengan garis ungu di pinggirnya.
Warna daun bagian atas lebih tua daripada bagian bawah, permukaan daunnya mempunyai bulu-bulu halus. wujud daun bulat memanjang, dengan pinggir berlekuk, bertangkai daun amat pendek.
