Ibu di Indramayu Menangis Saat Lihat Para Jemaah Pulang Lagi, Tak Bisa Shalat Idul Adha Berjamaah
"Melihat itu saya sedih, nangis tadi saya tuh. Ya Allah mau Salat Ied saja susah banget, padahal ini kan setahun sekali,"
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Pelaksanaan Salat Iduladha 1442 Hijriah ditiadakan sementara waktu di seluruh masjid di Kabupaten Indramayu.
Hal ini guna menekan penyebaran Covid-19 yang sampai saat ini masih melanda daerah Pantura Jabar tersebut.
Menyikapi hal tersebut, para jamaah mengaku sedih dengan adanya peniadaan Salat Iduladha.
Baca juga: Sebelum Salat Idul Adha Sendiri di Masjid Agung Indramayu, Ibu Guru Belajar Tata Cara Salat Sendiri
Salah satunya yang diungkapkan Sri Wulan Indrajani (52), warga Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.
Pada Hari Raya Iduladha tahun ini, ia terpaksa Salat Id sendirian secara individu di tengah kosong melompong nya Masjid Agung Indramayu.
Salah satu masjid terbesar di Kabupaten Indramayu ini pun sama tidak menggelar Salat Iduladha seperti masjid-masjid lainnya.
"Tadi pagi-pagi juga ada bapak-bapak sama anaknya ke sini jam 6 pagi. Nanya ke saya, bu Salat Id diadakan gak? Kata saya enggak, dianya tuh langsung pulang, kecewa," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (20/7/2021).
Melihat hal tersebut, Sri Wulan Indrajani mengaku sangat sedih.
Ia juga mengaku menangis seusai kejadian tersebut.
"Melihat itu saya sedih, nangis tadi saya tuh. Ya Allah mau shalat ied saja susah banget, padahal ini kan setahun sekali," ujarnya.
Masih disampaikan Sri Wulan Indrajani, jika dimintai pendapat, ia mengaku kurang setuju dengan adanya peniadaan Salat Iduladha di masjid.
Pasalnya, Salat Iduladha dianjurkan untuk dilakukan di lapangan terbuka. Menurut, Sri Wulan Indrajani di sana bisa diatur agar para jamaah bisa menjaga jarak.
Selain itu, pelaksanaan Salat Iduladha yang waktu pelaksanaanya hanya satu kali dalam setahun, disampaikan dia, seharusnya jadi pertimbangan pemerintah.
Dalam hal ini, ia setuju jika peniadaan Salat Iduladha hanya dilarang pada daerah dengan tingkat kasus Covid-19 yang tinggi, namun tidak pada semua daerah.
Sri Wulan Indrajani berpendapat, jika pemerintah terlalu menekan masyarakat dengan peraturan yang ketat dapat membuat warga ketakutan hingga menurunkan imunitas.
Jika imunitas masyarakat turun, menurutnya akan mudah sekali terpapar Covid-19.
"Kalau aturannya ketat kaya gini, jadi bikin takut masyarakat, terus imun jadi turun gimana? mau beres gimana Covid-19," ucapnya.
Sri Wulan Indrajani berharap, pandemi Covid-19 bisa secepatnya berakhir dan semua aktivitas bisa kembali normal, termasuk soal kegiatan keagamaan.
Berdasarkan pantauan Covid-19 yang dilakukan Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu sampai dengan 19 Juli 2021, diketahui total kasus mencapai 14.153 orang terkonfirmasi Covid-19.
Dengan rincian, 1.853 orang masih menjalani perawatan, 11.692 orang sembuh, dan 608 orang meninggal dunia.
Diberitakan sebelumnya, Ibu di Kabupaten Indramayu ini mengaku tidak kesulitan melaksanakan Salat Iduladha walau sendirian atau tidak berjamaah.
Sri Wulan Indrajani (52), warga Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu ini mengatakan, dirinya sangat terbantu dengan banyaknya informasi soal tata cara atau petunjuk melaksanakan Salat Iduladha secara individu.
Informasi itu banyak diterimanya dari grup-grup WhatsApp, tidak sedikit teman-temannya yang mengirimkan petunjuk pelaksanaan Salat Iduladha.
"Alhamdulillah gak sulit, semalam di WA grup ada temen yang ngirim petunjuk cara Salat Iduladha sendirian," ujar dia saat ditemui Tribuncirebon.com selepas ia melaksanakan Salat Iduladha secara individu di Masjid Agung Indramayu, Selasa (20/7/2021).
Baca juga: Ibu Guru Salat Idul Adha Sendiri di Masjid Agung Indramayu, Tetap Datang Meski Salat Ditiadakan
Sri Wulan Indrajani yang juga merupakan seorang guru mata pelajaran Kimia di SMK Endang Darma Ayu itu menceritakan, sejak semalam ia mencoba mempelajari tata cara pelaksanaan Salat Iduladha secara individu tersebut.
Termasuk selepas Salat Subuh tadi, ia kembali mengulang bagaimana bacaan, tata cara salat, serta doa Salat Iduladha.
Sehabis melaksanakan Salat Iduladha, Sri Wulan Indrajani kemudian melanjutkan ibadah dengan berzikir dan Salat Dhuha.
Di Kabupaten Indramayu sendiri, pelaksanaan Salat Iduladha 1442 Hijriah di masjid diketahui ditiadakan dahulu untuk sementara waktu pada tahun ini.
Hal ini demi menekan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Indramayu, termasuk pelaksanaan Salat Iduladha 1442 Hijriah di Masjid Agung Indramayu yang menjadi salah satu masjid terbesar di wilayah Pantura Jabar tersebut.
Menurut Staf Sekretariat Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Agung Indramayu, Annas Nasrullah mengatakan, peniadaan Salat Iduladha dan penyembelihan hewan kurban ini sesuai dengan Surat Edaran Bupati Indramayu Nomor: 443/1515/Org tentang PPKM Darurat Dalam Rangka Pengendalian Lonjakan Covid-19 di Kabupaten Indramayu.
"Sesuai dengan surat edaran bupati, Masjid Agung Indramayu tidak melaksanakan salat Iduladha dan hewan kurban," ujar dia.
Baca juga: Nunggu Sejak Jam 6 Pagi untuk Salat Iduladha di Masjid Agung Indramayu, Ayah dan Anak Pulang Lagi
Salat Idul Adha Sendiri
Ibu di Kabupaten Indramayu ini tetap datang ke Majid Agung Indramayu untuk melaksanakan Salat Iduladha secara individu, Selasa (20/7/2021).
Dengan mengenakan mukena, ibu yang diketahui juga merupakan seorang guru mata pelajaran Kimia di SMK Endang Darma Ayu itu tetap melaksanakan salat di tengah kondisi masjid yang kosong melompong.
Ibu guru tersebut diketahui bernama Sri Wulan Indrajani (52), warga Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.
Sri Wulan Indrajani mengatakan, lebih memilih Salat Iduladha di masjid ketimbang di rumah walau sendirian karena dirasa lebih khusyuk.

"Saya pikir kalau di masjid itu suasananya lebih enak, lebih khusyuk, lebih nyaman gitu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Sri Wulan Indrajani mengatakan, alasannya sendirian melaksanakan Salat Iduladha di masjid karena sang suami sedang berada di luar kota untuk bekerja.
Selain itu, diceritakan Sri Wulan Indrajani, ia juga sudah biasa menepi dahulu di Masjid Agung Indramayu selepas melaksanakan Salat Subuh.
Di sana, Sri Wulan Indrajani memanfaatkan waktu untuk Salat Dhuha atau berzikir sembari menunggu waktu mengajar.
Kegiatan tersebut sudah rutin ia lakukan sejak kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah diberlakukan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena dampak pandemi Covid-19.
Termasuk di momen Hari Raya Iduladha 1442 Hijriah ini, selepas Salat Subuh tadi ia kemudian menunaikan Salat Iduladha di masjid setempat dan dilanjut berzikir serta Salat Dhuha.
"Sekalian habis salat subuh tadi, sendirian aja karena kan kalau suami lagi di luar kota," ujar dia.
Baca juga: Nunggu Sejak Jam 6 Pagi untuk Salat Iduladha di Masjid Agung Indramayu, Ayah dan Anak Pulang Lagi
Ayah dan Anak Nunggu dari Jam 6
Ayah dan anak di Kabupaten Indramayu ini terpaksa pulang lagi karena tidak bisa melaksanakan Salat Iduladha berjamaah di Masjid Agung Indramayu, Selasa (20/7/2021).
Keduanya padahal sudah duduk menunggu di dalam masjid sejak pukul 06.00 WIB.
Hal tersebut diceritakan Staf Sekretariat DKM Masjid Agung Indramayu, Annas Nasrullah saat ditemui Tribuncirebon.com di masjid setempat.
Annas Nasrullah menceritakan, karena tak ada lagi jamaah yang datang, keduanya lalu memutuskan untuk kembali pulang.

"Tadi pagi jam 6 sempat ada 2 jamaah yang datang, sudah duduk nunggu terus pulang lagi," ujar dia.
Masih diceritakan Annas Nasrullah, tidak sedikit pula jamaah lainnya yang juga datang menggunakan menggunakan sepeda motor dengan memakai busana muslim lengkap ke Masjid Agung Indramayu.
Hanya saja, saat tiba di depan gerbang dan melihat ada spanduk bahwa Masjid Agung Indramayu tidak melaksanakan Salat Iduladha dan Penyembelihan Hewan Kurban, jemaah tersebut langsung kembali lagi.
Ia menyampaikan, peniadaan Salat Iduladha di salah satu masjid terbesar di Kabupaten Indramayu itu demi menekan penyebaran Covid-19.
Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Bupati Indramayu Nomor: 443/1515/Org tentang PPKM Darurat Dalam Rangka Pengendalian Lonjakan Covid-19 di Kabupaten Indramayu.
"Sesuai dengan surat edaran bupati, Masjid Agung Indramayu tidak melaksanakan salat Iduladha dan hewan kurban," ujar dia.
Baca juga: Masjid Agung Indramayu Sepi Aktivitas di Hari Raya Iduladha 1442 H, Tak Ada Salat Id dan Kurban
Masjid Agung Sepi
Suasana Masjid Agung Indramayu sepi aktivitas di Hari Raya Iduladha 1442 Hijriah tahun ini, Selasa (20/7/2021).
Kondisi tersebut sangat berbanding terbalik dengan hari raya tahun-tahun sebelumnya.
Masjid yang menjadi pusat kegiatan agama di Kabupaten Indramayu ini meniadakan Salat Iduladha, termasuk penyembelihan hewan kurban.
Menurut Staf Sekretariat Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Agung Indramayu, Annas Nasrullah mengatakan, peniadaan Salat Iduladha dan penyembelihan hewan kurban ini sesuai dengan Surat Edaran Bupati Indramayu Nomor: 443/1515/Org tentang PPKM Darurat Dalam Rangka Pengendalian Lonjakan Covid-19 di Kabupaten Indramayu.

"Sesuai dengan surat edaran bupati, Masjid Agung Indramayu tidak melaksanakan salat Iduladha dan hewan kurban," ujar dia.
Masih disampaikan Annas Nasrullah, penyembelihan hewan kurban tersebut dipusatkan di rumah potong hewan (RTH).
"Masjid Agung tidak melakukan penyembelihan hewan kurban, tetapi kami tetap menerima dan hewan kurban itu akan disembelih di RTH di wilayah Singajaya," ujarnya.
Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, tidak ada aktivitas apapun di Masjid Agung Indramayu sejak pagi hari tadi.
Baca juga: Sejumlah Masjid di Majalengka Tetap Gelar Salat Idul Adha Meski PPKM Darurat Masih Berlangsung
Pagar dari masjid besar tersebut pun ditutup rapat.
Di depannya juga terpampang spanduk bahwa pelaksanaan Iduladha dan penyembelihan hewan kurban di masjid ditiadakan untuk tahun ini.
Di jalan raya sendiri, terlihat juga sejumlah jamaah yang tampak langsung putar balik menggunakan sepeda motor sesampainya di depan Masjid Agung Indramayu.
Dengan mengenakan busana muslim, para jamaah tersebut terlihat sedang mencari masjid yang mengadakan Salat Iduladha berjamaah di masjid.
"Dikira di sini ngadain Salat Id, mau coba cari masjid lainnya siapa tahu ada," ujar salah seorang Jamaah, Asep (33).
Baca juga: Tak Ada Salat Iduladha di Lapangan atau di Masjid, Pemkab Indramayu Minta Warga Salat di Rumah Saja