Sebanyak 23 Warga Kota Tasik Meninggal Saat Jalani Isolasi Mandiri Per Juli 2021
Asep mengungkapkan, meninggalnya warga yang sedang menjalankan isolasi mandiri, salah satunya karena tidak melapor ke pemerintah setempat.
"Kemudian menyusul kakak perempuannya sekitar pukul 15.00," kata Ketua RW setempat, Edi Junaedi.
Kedua jenazah baru dievakuasi dan kemudian diurus sebagaimana mestinya dengan protap Covid-19 malam harinya.
Edi mengungkapkan, sekitar satu minggu lalu keluarga tersebut menjalani swab tes PCR hasil tracing.
"Keduanya bersama lima anggota keluarga lainnya diketahui hasilnya positif dan menjalani isolasi mandiri," kata Edi.
Namun karena diduga kurang perawatan, kondisi kesehatan keduanya terus menurun.
Warga kemudian melaporkan kondisi keduanya ke kantor pemerintahan setempat tapi tak ada tindak lanjut.
"Kedua warga kakak beradik ini akhirnya meninggal dunia. Saya akhirnya lapor ke anggota DPRD Kota dan akhirnya datang petugas BPBD melakukan evakuasi," ujar Edi.
Lima anggota keluarga lainnya yang juga positif dibawa ke RSU dr Soekardjo untuk mendapat perawatan.
Baca juga: Anak Tewas Gantung Diri Saat Isolasi Mandiri, 3 Jam Setelah Sang Ayah Wafat karena Covid-19
Gantung Diri Setelah Ayah Wafat karena Covid-19
Diduga depresi karena masalah Covid-19 seorang pria di Pangandaran mengakhiri hidupnya saat melakukan isolasi mandiri.
Pria tersebut bernama Hermansyah (35) ditemukan tewas gantung diri di depan rumahnya, Sabtu (7/7/2021) sekira pukul 07.15 WIB.
Korban tewas saat sedang melakukan isolasi mandiri di rumahnya di Dusun Burujul, Desa Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Beberapa jam sebelum ia tewas gantung diri, ayahnya meninggal karena Covid-19.
Korban diduga depresi karena kondisi tubuhnya yang cacat akibat sebelumnya mengalami kecelakaan.
Ditambah saat ini, korban beserta keluarganya dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan rapid tes antigen sehingga harus menjalani isolasi mandiri.