Aksi Berujung Rusak Mobil Polisi di Tasikmalaya Membuat Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Angkat Bicara
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum sangat menyayangkan adanya aksi kekerasan yang mewarnai unjuk rasa tuntutan pembebasan Habib Rizieq Shihab
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum sangat menyayangkan adanya aksi kekerasan yang mewarnai unjuk rasa tuntutan pembebasan Habib Rizieq Shihab di depan kantor Kejaksaan Negeri Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (12/7/2021).
Uu mengatakan penyampaian pendapat dan aspirasi memang sangat dibolehkan di negara demokrasi ini.
Namun demikian, penyampaian pendapat seharusnya mematuhi peraturan yang berlaku, jangan sampai ada aksi kekerasan atau pelanggaran hukum lainnya yang dapat merugikan pihak lain.
Baca juga: Tiga Mobil Polisi Tasikmalaya Rusak Dilempar Pengunjuk Rasa yang Minta Habib Rizieq Dibebaskan
"Kami memahami jika adanya kekecewaan sejumlah pihak, sehingga ada yang berunjuk rasa. Tapi jangan anarkis. Kalau sudah ada pelanggaran aturan, itu nanti ada konsekuensinya," kata Uu melalui ponsel, Senin (12/7).
Uu berharap kepolisian pun bijaksana dalam menyikapi kejadian ini, walaupun tetap peraturan harus ditegakkan demi membuat efek jera kepada pelaku perusakan yang mencemari upaya penyampaian pendapat ini.
"Kami harap kejadian anarkis seperti ini tidak terjadi lagi. Siapapun bisa mengemukakan pendapat atau bahkan tuntutan. Tapi ada jalurnya yang sesuai dengan hukum. Harapan kami, kalau mau memperjuangkan sesuatu, dapat dilakukan secara konstitusional, lewat jalur politik, dan jalur lain yang baik," katanya.
Baca juga: Buntut Tiga Mobil Polisi Dirusak, Puluhan Pengunjuk Rasa Pembela Habib Rizieq Diamankan Polisi
Uu yang merupakan bagian dari komunitas santri dan pondok pesantren ini mengajak masyarakat untuk berperilaku, termasuk menyampaikan pendapatnya, sesuai ajaran agama, yakni secara lemah lembut, sesuai aturan, dan dengan jalan yang baik.
Sebelumnya diberitakan, awalnya aksi di tepi Jalan Tasikmalaya-Garut itu berjalan damai. Namun kemudian massa menjadi ricuh.
Kemarahan massa diduga dipicu oleh pihak kejaksaan yang tak memberikan statement soal tuntutan mereka.
Awalnya, massa menggoyang-goyang pintu gerbang kantor kejaksaan.
Namun entah siapa yang memulai, massa mulai merusak mobil dinas Polres Tasikmalaya.
Baca juga: Polres Tasik Ungkap Fakta Baru Soal Aksi Bela Habib Rizieq yang Berujung Pengrusakan 3 Mobil Polisi
Kebetulan ketiga mobil itu berada di tepi jalan tak jauh dari kantor kejaksaan dan sedang digunakan untuk pengamanan.
Mobil tersebut terdiri dari dua mobil dobel kabin dan satu minibus. Massa yang sebelumnya melempari kantor kejaksaan, kemudian mulai memilih sasaran ketiga mobil tersebut.
Akibatnya, ketiga mobil tersebut mengalami pecah kaca marena dipukul benda tumpul serta dilempari.