Puskesmas di Pangandaran Kehabisan Oksigen Mencari Distributor hingga ke Purwokerto Tapi Kosong
Kepala Puskesmas Padaherang, Suryati menyampaikan, Pihaknya sudah menghubungi distributor kemana mana termasuk keluar Jawa barat.
Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan oksigen, baik di rumah sakit maupun pusat isolasi nonrumah sakit.
“Tugas pertama adalah mencari sumbernya dalam bentuk CSR apa dibeli. Itu nanti kita bisa putuskan setelah sumber penghasil oksigennya ada dan kita lakukan manajemen pengiriman dengan baik,” tuturnya.
Baca juga: Kekurangan Oksigen, Tujuh Pasien Covid-19 Disertai Penyakit Bawaan di Bandung Barat Meninggal Dunia
Baca juga: Teknik Proning untuk Pasien Covid-19 yang Alami Gejala Sesak Napas, Bisa Tanpa Oksigen Tambahan
Setelah menjalin kerja sama dengan produsen oksigen, Pemda Provinsi Jabar akan mencari tempat pengisian ulang tabung oksigen. Rencananya, kata Kang Emil, tempat pengisian oksigen akan menggunakan fasilitas milik TNI.
“Kemudian setelah itu kita sedang pikirkan penambahan tempat isi ulangnya. Jadi ada suplai oksigennya, ada tempat isi ulang ke tabung oksigennya. Ini mudah-mudahan bisa kita temukan. Salah satunya di fasilitas-fasilitas TNI,” ucapnya.
Kang Emil mengatakan, pasokan oksigen diprioritaskan kepada pihak yang paling membutuhkan, yaitu rumah sakit yang ada di Jabar dengan rujukan pasien Covud-19.
“Tahap satu adalah untuk rumah sakit-rumah sakit. Hari ini kita sudah berikan di Bandung Barat, kemarin di Kota Bandung serta Bekasi, dan juga tempat-tempat lainnya,” katanya.
“Mudah-mudahan kalau nanti berhasil dalam satu dua hari perhitungannya matang, baru kita perjuangkan agar kebutuhan oksigen bagi mereka yang melakukan isoman bisa difasilitasi oleh Pemda Provinsi Jabar,” katanya.
Menurut Kang Emil, Pemda Provinsi Jabar pun akan menambah posko-posko oksigen untuk memudahkan manajemen distribusi di 27 kabupaten/kota di Jabar.
“Yang kita saksikan hari ini adalah gudang untuk Jabar, kemudian ada gudang bodebek di Bekasi dan kita akan coba tambah menjadi 5 wilayah di Jabar. Sehingga distribusinya lebih baik, karena kami tidak mau ada yang meninggal dunia karena kekurangan oksigen,” ucapnya.